Presiden AS yang terpilih pada pemilu di November 2024 telah mengubah proyeksi ekonomi kedepan. Donald Trump dari Partai Republik kembali terpilih menjadi presiden AS untuk menggantikan Joe Biden dari Partai Demokrat. Kemenangan Trump diyakini dapat membuat ekonomi AS akan tetap kuat dan kemungkinan inflasi justru kembali menguat. Pada pandangan itu, The Fed diyakini tidak dapat menurunkan suku bunga acuan secepat yang diperkirakan sebelumnya. Proyeksi tersebut yang membuat nilai tukar mata US Dollar terus menguat terhadap semua mata uang dunia. Presiden Trump akan baru dilantik di Januari 2025 dan semua kebijakan yang dijanjikan baru dapat terimplementasi setelah itu. Maka banyak ketidakpastian yang membuat investor lebih memilih risk-on pada saham AS karena kebijakan yang lebih pro – perusahaan AS dan menurunkan kepemilkan di asset yang berisiko lain seperti saham dan obligasi negara berkembang.
Overview
Pemilu AS baru-baru ini menghasilkan kemenangan telak bagi Partai Republik, bertentangan dengan prediksi jajak pendapat yang memperkirakan persaingan ketat. Hasil ini mendorong sentimen positif di pasar, karena Kongres yang dikuasai Partai Republik akan memberikan partai tersebut pengaruh besar atas agenda legislatif. Senat yang juga dikuasai Partai Republik akan memudahkan Presiden terpilih Trump untuk meloloskan program pemerintahannya dan mendorong prioritas utama seperti deregulasi. Trump berencana menurunkan tarif pajak perusahaan dari 21% menjadi 15%. Namun, kebijakan ini berpotensi menambah defisit sebesar USD 7,5 triliun dalam satu dekade, sehingga meningkatkan utang menjadi 142% dari PDB. Tarif yang lebih tinggi juga diperkirakan, termasuk usulan tarif 10% untuk semua impor dan 60% untuk barang-barang asal China.
Selain itu, data makroekonomi yang stabil membuat The Fed Chairman menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga tidak perlu terlalu terburu-buru jika ekonomi masih kuat. Penguatan dolar AS memberikan tekanan pada mata uang pasar berkembang, termasuk Rupiah yang melemah sekitar 5% jika dihitung dari awal tahun. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan dan menawarkan tingkat suku bunga SRBI yang kompetitif untuk menjaga stabilitas Rupiah.
Indonesia mengadakan pemilihan kepala daerah di November yang terlaksana dengan baik. Efek dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya optimisme sehingga konsumsi meningkat. Selain itu, dengan selesainya pilkada maka pelaku bisnis di daerah juga mulai bisa bergerak lebih setelah adanya kepastian. Beralih ke anggaran pemerintah, pendapatan pemerintah selama 11 bulan bertumbuh 1,2% yoy mencapai Rp 2.492,7 triliun, sementara pengeluaran pemerintah naik 15,3% yoy menjadi Rp 2.894,5 triliun. Dengan demikian defisit anggaran menjadi 1,8% terhadap PDB dan masih cukup lebar dari anggaran defisit yang direncanakan sepanjang tahun di 2,8% terhadap PDB. Dengan demikian dana yang masih akan keluar dari pemerintah masih besar sehingga perputaran uang diharapkan terus meningkat menjelang akhir tahun.
Topic of discussion
- Inflasi
- PMI Manufacturing dan Indeks Keyakinan Konsumen
- Data makro ekonomi
- Neraca dagang
- Penjualan mobil dan motor
- Analisa kondisi makro ekonomi dan kondisi pasar modal
- Kesimpulan dan Rekomendasi
Rekomendasi
Sinyal taktikal strategi jangka pendek pada Desember 2024 menaikan alokasi cash menjadi 15% dari sebelumnya 10%, sedangkan alokasi ke obligasi diturunkan ke 42,5% dari sebelumnya 47,5%. Sementara alokasi saham tetap di 42,5% seperti bulan sebelumnya. Pada kelas pasar uang, produk RD MIPU dan RD MMUSD dapat dipertimbangkan di tengah naiknya yield obligasi dan SRBI di produk Reksa Dana Pasar Uang. Rekomendasi produk saham bertahan pada saham berkapitalisasi besar yaitu RD MITRA, RD Index FTSE Indonesia ESG dan ETF Mandiri Indeks LQ45 (XMLF). Sementara pada kelas pendapatan tetap produk RD IDAMAN dan MIDO2 dapat menjadi pertimbangan untuk investor yang ingin memiliki eksposur produk berdurasi menengah – panjang (risiko tinggi). Koreksi saat ini membuat kami merekomendasikan produk pengelolaan campuran yaitu RD MISB (RD Mandiri Investa Syariah Berimbang) yang berkinerja stabil pada tahun ini.
Rekomendasi Produk
Saham
- Mandiri Investa Cerdas Bangsa (MICB) – Kelas A
Saham LQ45, Mayoritas saham kapitalisasi besar, dan Denominasi Rupiah - Mandiri Investa Equity Asean 5 Plus (MANSEA5)
Saham domestik & global, All cap fund, dan Denominasi Rupiah
Saham Global
- Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) – Kelas A
Saham global, Denominasi USD, dan Kerjasama dengan JP Morgan AM - Mandiri Asia Sharia Equity Dollar (MASED) – Kelas A
Saham Asia dan Denominasi USD
Index
- Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG (FTSEESG) – Kelas A
Saham domestik, Denominasi Rupiah, Berorientasi ESG, dan Pengelolaan pasif - Mandiri ETF LQ45 (XMLF)
Tracking error rendah, Transaksi jual/beli dapat di lakukan setiap saat, dan Nilai transaksi real time
Pendapatan Tetap
- Mandiri Investa Dana Utama (MIDU)
Obligasi pemerintah & korporasi, Pembagian dividen bulanan, dan Durasi: pendek (< 4 tahun) - Investa Dana Dollar Mandiri (IDAMAN)
Obligasi pemerintah USD (INDON), Durasi menengah – panjang, dan Denominasi USD
Campuran
- Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)
Obligasi Syariah (Sukuk), Durasi pendek – menengah
Pasar Uang
- Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU)
Instrumen Pasar Uang dengan segmen Jangka Pendek - Mandiri Money Market USD (MMUSD)
Instrumen Pasar Uang dan Denominasi USD
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
Saham | ||
MICB A | -13,0% | -10,3% |
ASEAN5 | -13,6% | -11,5% |
Saham Global | ||
MGSED A | -0,6% | +14,0% |
MASED B | -7,5% | -3,8% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | -13,9% | -10,9% |
XMLF | -15,4% | -13,5% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | -1,20% | +2,89% |
IDAMAN | -5,34% | -1,77% |
Campuran | ||
MISB | -1,45% | +2,81% |
Pasar Uang | ||
MIPU | +1,13% | +4,26% |
MMUSD | +0,87% | +3,12% |
*Data diatas adalah data per tanggal 20 Desember 2024
Untuk membaca hal-hal yang terjadi di bulan November 2024 yang mempengaruhi ekonomi secara makro selengkapnya disini:
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Leave a Reply