Highlight
Market:
- IHSG dan LQ45 turun tipis di bawah 1% wow pada minggu lalu. Kondisi tersebut lebih baik bila dibandingkan indeks AS yaitu S&P -2% wow dan Nasdaq -3.7% wow serta Stoxx600 -2,7% wow. Volatilitas pasar saat ini menarik karena kondisi makro tidak terjadi pemburukan yang perlu dikhawatirkan.
- Imbal hasil IndoGb masih di level 6,9% dan US Treasury berada pada kisaran 4,2%. Rupiah stabil di Rp16,185 per USD.
Macro:
- Pertumbuhan ekonomi China 2Q24 4,7% yoy, turun dari 5,3% yoy di 1Q24.
- Neraca dagang Indonesia di bulan Juni 2024 surplus USD 2,39 milyar, turun dari USD 2,92 milyar. Ekspor tumbuh tipis 1,17% yoy di Jun24 (vs 2,85% yoy di Mei24), impor menguat 7,58% yoy di Jun24 dari penurunan 8,83% yoy di Mei24).
- Bank Indonesia menahan suku bunga di 6,25% yoy.
- Pertumbuhan kredit pinjaman bank di Jun24 tumbuh 12,36% yoy, dari 12,15% yoy.
- Retail sales AS di Jun24 tercatat 2,3% yoy, turun dari 2,6% yoy.
- ECB menahan suku bunga acuan di 4,25% yoy.
- Inflasi Jepang tercatat 2,8% yoy di Jun28 sama seperti bulan Mei24.
Picture of the week
Pergerakan saham-saham AS berubah dari sebelumnya banyak terfokus pada saham big caps sekarang menuju saham small caps, terutama pada minggu lalu. Hal ini terpicu oleh data inflasi AS yang rendah yang dipublikasikan seminggu sebelumnya. Sampai awal bulan Juli 2024, S&P 500 index telah meningkat 16% ytd dan Nasdaq 100 index naik21% ytd, namun Russell 2000 index hanya +0,1% ytd. Tetapi dalam 5 trading days, Russell 2000 index naik 11.5% sedangkan S&P 500 index hanya 1,6% dan Nasdaq 100 index flat -0,3%. Investor berharap dengan inflasi yang turun banyak memungkinkan The Fed untuk segera memangkas suku bunga acuan yang memberikan harapan kepada perusahan small caps untuk kembali tumbuh lebih baik. Kami melihat portofolio MGSED tidak hanya terfokus pada mega caps namun tersebar ke saham sektor lain. Sampai saat ini top 5 holding MGSED berada pada MSFT, NVDA, AMZN, AAPL dan META yang memiliki bobot 30%. Sektor diluar IT yang cenderung besar adalah seperti sektor industrial, healthcare, communication, consumer, materials, dan energy. Hal ini memberi kesempatan kepada RD MGSED untuk melanjutkan kinerja baik yang sudah mencapai 17% YTD.
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | +2,9% | +0,3% |
LQ45 | -0,1% | -5,3% |
Saham | ||
MITRA A | -0,2% | -2,7% |
MICB A | +0,4% | -3,0% |
ASEAN5 | -0,6% | -3,8% |
MGSED | +8,5% | +14,1% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | +1,5% | -2,6% |
ETF | ||
XMLF | +1,2% | -2,7% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +1,19% | +1,51% |
MIDO2 | +1,10% | +0,19% |
IDAMAN | +2,09% | -1,60% |
*Data diatas adalah data per tanggal 19 Juli 2024
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Leave a Reply