Highlight
Market:
- Saham domestik mulai menunjukan tanda-tanda balik arah setelah koreksi dalam sebelumnya. IHSG bertahan di level 7.195 (+0.47% wow) dan LQ45 naik ke 877 (+0,7% wow). Kembali naiknya saham domestik bisa dipengaruhi oleh memudarnya “Trump Trade” karena investor mulai mengamati saham undervalued di luar AS.
- Meskipun saham mulai positif, bond yield belum bergerak IndoGb yield 6,9% dan UST yield 4,4%. Nilai tukar Rupiah stabil di Rp 15,870 per USD.
Macro:
- Bank Indonesia mempertahankan BI rate di 6,00% di November 2024.
- Pertumbuhan kredit pinjaman 10,92% di Oktober 2024 (vs 10,85% di September 2024).
- Indonesia mencatatkan defisit transaksi berjalan USD 2,2 miliar di 3Q24 (vs defisit USD 3,2 miliar di 2Q24).
- Inflasi Jepang 2,3% yoy di Oct24 (vs 2,5% yoy di Sep24).
Picture of the week
Indonesia mencatat neraca pembayaran (Balance of Payment/BoP) surplus sebesar USD 5,9 miliar di 3Q24. BoP terdiri dari Current Account dan Financial Account. Current account di 3Q24 tercatat defisit USD 2,2 miliar (0,6% dari PDB) lebih rendah dari defisit sebelumnya di USD 3,2 miliar (1% dari PDB) (Pic 1). Menurunnya defisit dikarenakan oleh turunnya defisit jasa yang dipengaruhi oleh besarnya jumlah turis yang masuk ke Indonesia dan menurunnya jumlah wisatan Indonesia ke luar negeri. Defisit dari Primary income menyusut karena normalisasi pembayaran dividen, surplus dari secondary income sedikit meningkat karena meningkatnya pekerja migran keluar negeri.
Sementara itu, financial account tercatat surplus USD 6,6 miliar (vs USD 3 miliar di 2Q24) didorong oleh portfolio investasi asing dan investasi langsung (Pic 2). Portfolio investasi masuk ke obligasi pemerintah dan saham di mana investor risk-on menjelang pemotongan suku bunga bank sentral. Sedangakan penempatan warga Indonesia keluar negeri juga meningkat yang terlihat dari other investment. Current account Indonesia di 2024 masih tetap defisit namun terbatas.
Rekomendasi: MITRA, MIDO2
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | -3,9% | -1,1% |
LQ45 | -6,1% | -9,6% |
Saham | ||
MITRA A | -4,9% | -5,5% |
MICB A | -4,4% | -5,6% |
ASEAN5 | -5,3% | -7,2% |
MGSED | -0,6% | +13,9% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | -5,8% | -6,2% |
ETF | ||
XMLF | -6,6% | -7,9% |
Campuran | ||
MISB | +0,65% | +3,13% |
MIA | -4,00% | -5,35% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +0,19% | +3,06% |
MIDO2 | -0,87% | +1,70% |
IDAMAN | -3,08% | -0,81% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,14% | +3,91% |
MMUSD | +0,84% | +2,84% |
*Data diatas adalah data per tanggal 22 November 2024
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Leave a Reply