Weekly Market Recap 27 – 31 May 2024

  • icon-jam03 June 2024
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 27 – 31 May 2024

Highlight  ‌

 

Market:

  • Penurun indeks saham pada minggu merupakan yang terdalam selain yang terjadi di bulan April lalu. IHSG turun 3,49% wow sehingga turun di bawah 7000 untuk pertama kali dalam tahun ini dan selain itu LQ45 turun 2,7% ke 871. Jika diamati penurunan saham di minggu lalu terjadi pada saham yang memiliki fundamental baik seperti saham perbankan dan konsumer serta saham yang memiliki valuasi terlalu mahal. Pada penutupan bulan Mei 2024, RD saham dari Mandiri Investasi mengalami koreksi yang dalam dan menghapus semua pencapaian di kuartal pertama. Sebagai aset yang beresiko, tentu saham menjadi menarik pada kondisi seperti saat ini asalkan saham tersebut memiliki fundamental yang baik karena akan bangkit dari koreksinya. Mayoritas underlying di RD saham Mandiri Investasi adalah saham dengan fundamental baik dan melewati seleksi yang berkala. Ini memberikan harapan akan kinerja yang dapat kembali menguat dan dapat memberikan keuntungan bagi investor yang masuk pada saat ini.
  • Yield dari IndoGb berakhir 6,93% karena kekhawatiran akan inflasi PCE yang lebih tinggi dari perkiraan. Namun, UST yield cukup stabil karena inflasi PCE April menunjukan adanya pelemahan. Kemungkinan yield dapat menurun atau setidaknya stabil.
  • Nilai tukar Rupiah tergerus 1,6% wow ke 16.245 per USD dan tahunan terdepresiasi 5,5% ytd.

 

Macro:

  • Indonesia money supply M2 Apr24 at 6.9% yoy (vs 7.2% yoy Mar24).
  • Tingkat pengangguran Eropa Apr24 turun tipis ke 6,4% (vs 65% Mar24).
  • Pertumbuhan PDB AS 1Q24 turun ke 1,3% qoq (vs 3,4% qoq di 4Q23).
  • Pertumbuhan PDB India 1Q24 tercatat 7,8% yoy (vs 8.4% yoy di 4Q23)
  • Inflasi Eropa May24 berada pada 2,6% yoy (vs 2,4% yoy di Apr24)
  • Inflasi PCE AS Apr24 tercatat 2,7% sama seperti sebelumnya. Sedangkan inflasi PCE inti Apr24 tercatat 2,8% juga sama seperti bulan sebelumnya.

 

Picture of the week

 

Sumber: Bloomberg

 

Nilai tukar Rupiah menyentuh Rp16,250 per USD pada perdagangan minggu lalu setelah sebelumnya stabil di bawah Rp 16.000 per USD. Namun dapat dipahami bahwa sebenarnya penguatan nilai tukar USD dikarenakan oleh Fed rate yang akan bertahan lebih lama dari yang diharapkan sebelumnya karena data ekonomi AS masih kuat. Bila melihat nilai tukar negara dengan mata uang kuat seperti Euro (EUR), Australia Dollar (AUD), Canadian Dollar (CAD), Swiss Franc (CHF, dan Japanese Yen (JPY) mengalami pelemahan.antara2 2-10% YTD (Pic 1).

 


Sumber: Bloomberg

 

Hal yang sama terjadi pada mata uang negar Asia seperti China Yuan (CNY), Singapore Dollar (SGD), Malaysia Ringgit (MYR), Korean Won (KRW) dan Thailand Bath (THB) juga tergerus (Pic 2). Kondisi ini menunjukan Indonesia Rupiah dapat relatif bertahan dan bersaing dengan mata uang negara lain. Resiko  penurunan nilai tukar lanjutan tentu masih ada dengan fluktuatif nilai jual dari komoditas unggulan Indonesa (batu bara, CPI dan nikel) serta kebutuhan USD yang tinggi di pertengahan tahun. Kami melihat Indonesia Rupiah masih dapat rebound karena pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih stabil dibandingkan ekonomi AS yang kecenderungan terus menurun. Karena korelasi Rupiah dan saham cukup kuat maka kami merekomendasikan investor untuk membeli Rekda Dana saham seperti  RD MITRA, RD ASEAN5 serta indeks fund seperti ETF XMLF dan Mandiri FTSE ESG.

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI -4,7% -4,2%
LQ45 -12,0% -10,2%
Saham
MITRA A -10,7% -7,8%
MICB A -11,1% -8,5%
ASEAN5 -11,2% -8,6%
MGSED +2,9% +11,1%
Indeks
FTSE ESG A -11,8% -9,5%
ETF
XMLF -9,8% -8,0%
Pendapatan Tetap
MIDU +0,35% +1,07%
MIDO2 -0,33% +0,04%
IDAMAN -0,58% -2,94%

*Data diatas adalah data per tanggal 31 Mei 2024

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Written by

Willy Gunawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *