Highlight

 

IHSG turun 2,78% dalam sepekan menjadi 5.773. Turunnya IHSG dikarenakan kekhawatiran dari pasar akan kasus covid di Indonesia yang diperkirakan akan meningkat setelah libur lebaran minggu sebelumnya. Yield INDOGB 10 tahun mengalami kenaikan 11 bps menjadi 6,51%. Kenaikan yield INDOGB lebih dikarenakan oleh inflasi US April yang ternyata jauh di atas ekspektasi pasar sehingga the Fed diperkirakan akan mengubah kebijakan moneter. Rupiah melemah menjadi Rp14,350/USD dari minggu sebelumnya di Rp14,280/USD.

Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekspor bulan April 51,9% yoy, jauh melebihi ekspektasi konsensus di 41,0% yoy. Sementara pertumbuhan impor naik 29,9% yoy, hampir sama seperti harapan pasar 29,8% yoy. Dengan demikian surplus perdagangan April semakin melebar menjadi USD 2,2 milyar dari bulan sebelumnya USD 1,6 milyar. Ini menjadi surplus 12 bulan berturut – turut yang dialami oleh Indonesia.

 

Picture of the week

 

Sumber: FT

 

Laporan keuangan 1Q21 di US dan Eropa hampir selesai. Dari grafik dapat terlihat mayoritas analis masih underestimate pemulihan ekonomi global. Di US, perusahan dalam indeks S&P500 melaporkan kuartal terbaik dalam satu dekade dimana hampir seluruh perusahaan didalamnya mencatatkan pertumbuhan di atas 50% yoy dan terdapat 87% perusahaan yang mengalahakan estimasi konsensus. Di Eropa, banyak perusahaan dalam indeks Stoxx 600 melaporkan pertumbuhan 92,8% yoy. Mismatch antara kinerja ekspektasi dan aktual selama pandemi cukup besar yang menandakan kesulitan analis memahami perubahan yang begitu cepat. Meskipun demikian, pergerakan market masih belum mengikuti kinerja aktual karena terhambat isu baru yaitu inflasi.

 

Important Date

 

• 25 Mei – Indonesia: BI 7D RRR, Loan Growth

 

---

 

PRODUK	6M PERFORMANCE	YTD PERFORMANCE
JCI	+3,6%	-3,4%
Saham
MITRA	-1,3%	-7,7%
ASEAN5	-4,3%	-8,7%
MGSED	+5,3%	-0,4%
Pendapatan Tetap
MIDU	+1,72%	+0,49%
MINION	-0,62%	-0,89%
MIDO2	-0,07%	-2,69%
IDAMAN	-0,54%	-0,97%

 

---

 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Share It :