Bond Market Commentary : Solid Comeback

  • icon-jam3 years ago
  • icon-share
    Shares

Bond Market Commentary : Solid Comeback

Bulan Juli membawa yield dari INDOGB kembali ke level akhir Januari 2021. Yield  dari INDOGB 10 tahun di akhir Juli mencapai 6,3% dari 6,6% di bulan sebelumnya, menguat 30 bps. Kami melihat kombinasi usaha antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang menguntungkan bagi obligasi. Kementerian Keuangan mengumumkan akan mempergunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) 2020 dan memperkecil penerbitan obligasi sekitar Rp 200 triliun. Menurut kami, investor dapat melihat ini sebagai signal bahwa supply SBN tidak akan banyak dan yield kemungkin tidak akan naik banyak mengingat INDOGB masih cukup atraktif diantara negara berkembang karena real yield yang tinggi.

 

Selain itu, Bank Indonesia melalukan penurunan penyerapan Open Market Operation (OMO) secara signifikan, maka dari itu banks harus mendapatkan sumber pendapatan lain. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit sehingga diharapkan ekonomi dapat kembali bergairah. Tampaknya usaha tersebut mulai membuahkan hasil dimana pertumbuhan kredit sudah mulai naik namun masih kecil dan bank masih menjadi pembeli utama INDOGB.

 

Sementara itu, yield dari US Treasury menguat seiring dengan naiknya kasus Covid – 19 di dunia yg disebabkan varian delta dan ketakutan akan ekspansi ekonomi yang sudah mencapai puncak sehingga menimbulkan keraguan apakah kebijakan moneter dapat sesuai yang diperkirakan. Yield dari US 10-year Treasury menguat 20 bps dari 1,4% di Juni menjadi 1,2% di Juli. Kami melakukan penyesuaian dari target yield obligasi dari 5,75% – 6,25% menjadi 6,00% – 6,25% dengan dasar perubahan rencana the Fed untuk menaikan Fed Rate di 2023 dan pengurangan pembelian aset (tapering) di 2022.

 

Kami melihat beberapa pertimbangan di atas menjadi dasar pandangan kami untuk merekomendasikan kelas aset pendapatan tetap di sisa akhir tahun ini. Sebagai catatan terakhir untuk obligasi korporasi, investor cenderung memburu obligasi dengan rating AA atau lebih baik karena rata – rata membaiknya fundamental perusahaan – perusahaan di kategori tersebut. Disamping itu, obligasi korporasi dengan rating AAA beberapa dipergunakan sebagai pengganti INDOGB yang sudah rally terlebih dahulu. Sementara untuk rating di bawah AA masih diragukan karena sifatnya masih cyclical dan belum menunjukan pemulihan sehingga memiliki resiko yang masih relatif besar.

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *