Voting Machine in Short Run (Global Equity Market)
Bulan April adalah bulan yang penuh tantangan bagi pasar global karena inflasi yang semakin memanas. Namun, para ekonom telah memperkirakan bahwa puncak inflasi sudah dekat. Banyak investor yang melihat The Fed ketinggalan dalam merespon keadaan sehingga membuka kemungkinan bank sentral akan bertindak lebih banyak. Maka dari itu, kami melihat bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara agresif ke depan untuk mengatasi inflasi dan pasar tenaga kerja. Selain itu, dalam risalah FOMC bulan Maret, dinyatakan bahwa para pejabat Fed telah mencapai konsensus bahwa mereka akan mulai mengurangi neraca bank sentral sebesar USD 95 miliar per bulan, dan akan kemungkinan dimulai pada bulan Mei. Dengan inflasi yang mendekati level puncak dan sikap hawkish The Fed, pertanyaan saat ini adalah apakah ekonomi AS akan menghadapi penurunan tajam atau disebut hard landing. Selain itu, banyak perusahaan besar menunjukkan peningkatan pendapatan yang masih baik tetapi belum diimbangi peningkatan laba bersih yang sama sehingga menghasilkan margin laba yang lebih rendah. Permasalahaannya adalah lebih karena biaya input dan upah yang lebih tinggi sehingga mempengaruhi profitabilitas. Dengan demikian, pasar global sedang menyesuaikan diri dengan realita yang ada dengan koreksi yang terjadi saat ini.
Ke depan, kami melihat ekspektasi pasar yang rendah sebagai titik masuk yang layak bagi investor yang melihat potensi untuk kembali. “In the short run, the market is a voting machine but in the long run, it is a weighing machine” Kami menambahkan lebih banyak saham berkapitalisasi besar ke dalam portofolio untuk menyeimbangkan pergerakan indeks. Kami juga menambahkan lebih banyak stok sektor kesehatan karena kami melihat lebih banyak pembukaan kembali bisnis dalam perekonomian karena kasus Covid sudah memudar di seluruh dunia. Saat ini investor global sedang menunggu keputusan Fed di bulan Mei dan terlalu banyak spekulasi yang berkembang. Kami menyarankan investor untuk tetap tenang terhadap berita negatif telah banyak dirilis di pasar modal.
Homecoming Rally (Domestic Equity Market)
IHSG mencatatkan rally yang solid pada April 2022 didukung oleh rally saham-saham berkapitalisasi besar yang tercermin dari rally kuat pada indeks LQ 45. Rally tersebut didukung oleh kondisi makro ekonomi dan kinerja fundamental. Kami menyadari bahwa ekonomi Indonesia sedang dalam tahap pemulihan ekonomi yang besar tetapi tidak luput dari tantangan global saat ini. Inflasi global yang didorong oleh harga komoditas yang lebih tinggi jelas menguntungkan perekonomian Indonesia dalam jangka pendek. Namun dengan harga energi yang tetap tinggi, ada kemungkinan pemerintah Indonesia akan menyesuaikan harga energi dalam negeri. Ke depan, tingkat inflasi domestik dapat meningkat lebih tinggi secara substansial karena beberapa alasan: 1. Pemulihan kegiatan ekonomi akan meningkatkan perputaran uang; 2. Pass-through kenaikan harga dari produsen ke konsumen, mengingat produsen sekarang menghadapi kenaikan harga input; 3. Dampak kenaikan PPN; dan 4. Kenaikan harga yang diatur (administered prices) (BBM, Listrik, dan LPG). Kami melihat inflasi kemungkinan besar akan melampaui batas atas Bank Indonesia sebesar 4%, oleh karena itu BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga hingga 75 bps pada paruh kedua tahun ini untuk menjaga daya tarik investasi di aset Indonesia. Dengan tingkat vaksinasi yang meningkat dan kasus Covid-19 yang mereda, pemerintah mengizinkan tradisi mudik tahunan Idul Fitri untuk dilanjutkan setelah tertunda dua tahun karena pandemi. Kami berharap libur Idul Fitri dapat membawa dampak positif bagi perekonomian, terutama untuk pembukaan kembali banyak sektor yang selama ini tertunda. Efek berganda dari pembukaan kembali akan dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bagi banyak orang. Dengan demikian, masyarakat dapat memiliki daya beli yang lebih tinggi untuk mengkonsumsi. Kami merekomendasikan investor harus terus berinvestasi dalam kelas aset ekuitas untuk mengimbangi kenaikan inflasi.
Rekomendasi Produk
PRODUK | |
---|---|
MGSED | Reksa Dana MGSED berinvestasi pada Efek Ekuitas Syariah Luar Negeri di dalam Daftar Efek Syariah. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
MITRA | Reksa Dana MITRA berinvestasi pada saham domestik mayoritas saham Big Cap. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Tinggalkan Balasan