Equity Market Commentary : Januari 2025

  • icon-jam06 Februari 2025
  • icon-share
    Shares

Equity Market Commentary : Januari 2025

Warm Up

 

Pada Januari 2025, pasar saham Indonesia dipengaruhi oleh berbagai perkembangan ekonomi domestik dan global. Kembalinya Donald Trump sebagai Presiden AS telah menimbulkan ketidakpastian di pasar global. Kebijakan proteksionis pemerintahannya dan potensi penyesuaian tarif menciptakan kekhawatiran terkait aliran perdagangan, terutama bagi pasar negara berkembang. Meskipun menghadapi tantangan ekonomi global, ekonomi AS tetap menunjukkan ketahanan yang didukung oleh pengeluaran konsumen yang kuat dan pendapatan perusahaan yang solid. Hal ini telah memperkuat nilai dolar AS, yang menimbulkan tantangan bagi pasar negara berkembang seperti Indonesia dengan meningkatkan biaya impor dan memberi tekanan pada mata uang lokal.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pemotongan anggaran yang signifikan sebesar Rp 306,7 triliun, yang mewakili sekitar 8% dari pengeluaran pemerintah yang disetujui untuk tahun 2025. Pemotongan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi fiskal, termasuk arahan untuk mengurangi setengah pengeluaran untuk upacara dan perjalanan dinas. Terlepas dari penghematan ini, ada rencana untuk memperluas program penting yang menyediakan makanan gratis dari 17,5 juta menjadi 82,5 juta penerima manfaat pada akhir tahun.

Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Langkah ini ditujukan untuk meningkatkan konsumsi dan investasi domestik, memberikan dorongan positif bagi pasar saham.

Pasar saham Indonesia mencerminkan optimisme namun tetap berhati-hati di tengah dukungan kebijakan domestik dan tantangan global. Sementara pemangkasan suku bunga BI memberikan bantuan jangka pendek, faktor eksternal seperti perubahan kebijakan AS di bawah pemerintahan Trump dan penguatan dolar AS terus menimbulkan risiko.

 

Rekomendasi Produk

 

REKSA DANA SAHAM
MITRA A Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif berinvestasi pada saham domestik mayoritas saham Big Cap.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
MICB A Reksa Dana Mandiri Investa Cerdas Bangsa berinvestasi mayoritas pada saham yang termasuk dalam indeks LQ45.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
REKSA DANA CAMPURAN
MIA Reksa Dana Mandiri Investa Aktif berinvestasi pada Efek Saham, Obligasi dan Pasar Uang.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.
MISB Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang berinvestasi pada efek Saham syariah, Sukuk dan Pasar Uang syariah.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran
tersebut.
REKSA DANA SAHAM INDEKS DAN ETF
FTSE ESG A Reksa Dana Indeks FTSEESG berinvestasi mayoritas pada saham yang terdapat di dalam Indeks FTSE Indonesia ESG.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
XMLF Reksa Dana ETF Mandiri ETF LQ45 berinvestasi pada saham-saham blue chip yang terdapat di dalam Indeks LQ45.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *