Equity Market Commentary : September 2024

  • icon-jam07 Oktober 2024
  • icon-share
    Shares

Equity Market Commentary : September 2024

Play Offense, Not Defense

 

Pasar saham global terdorong oleh penurunan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed. Bank Sentral AS menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 50 basis poin menjadi 5,00%, langkah yang dianggap positif untuk membawa perekonomian AS menuju skenario soft landing, bukan resesi. Meskipun ekonomi AS melambat, situasinya tidak dianggap mengkhawatirkan. Kabar baik juga datang dari Tiongkok, di mana Bank Sentral Tiongkok (PBoC) meluncurkan beberapa stimulus ekonomi, termasuk pemotongan suku bunga acuan, suku bunga KPR, dan penurunan persyaratan nilai uang muka KPR. Selain itu, PBoC memberikan pinjaman kepada investor untuk pembelian kembali saham, menambah sentimen positif bagi pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, terjaganya tingkat inflasi serta nilai tukar Rupiah yang cenderung terapresiasi, membuat Bank Indonesia dapat mengambil langkah akomodatif melalui penurunan BI Rate sebesar 25bps untuk mendorong perekonomian, di tengah rendahnya PMI Manufaktur dalam dua bulan terakhir. Langkah awal BI ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan ekonomi domestik.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor tertinggi pada September 2024, mendekati level 8.000 sebelum terjadi aksi profit taking oleh investor asing. Investor global mulai beralih ke pasar saham Tiongkok karena stimulus ekonomi besar-besaran dari PBoC. Kami melihat beberapa katalis positif di dalam negeri hingga akhir tahun, seperti pemerintahan baru dan pemilihan kepala daerah yang dapat meningkatkan optimisme. Koreksi pada akhir September 2024 dapat menjadi peluang masuk yang baik bagi investor yang siap mengambil risiko untuk mencari pertumbuhan di luar pasar AS. Secara keseluruhan, kami optimistis dengan prospek ekonomi domestik yang didukung oleh kondisi global yang kondusif.

 

Rekomendasi Produk

 

REKSA DANA SAHAM
MITRA A Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif berinvestasi pada saham domestik mayoritas saham Big Cap.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
MICB A Reksa Dana Mandiri Investa Cerdas Bangsa berinvestasi mayoritas pada saham yang termasuk dalam indeks LQ45.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
REKSA DANA CAMPURAN
MIA Reksa Dana Mandiri Investa Aktif berinvestasi pada Efek Saham, Obligasi dan Pasar Uang.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.
MISB Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang berinvestasi pada efek Saham syariah, Sukuk dan Pasar Uang syariah.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran
tersebut.
REKSA DANA SAHAM INDEKS DAN ETF
FTSE ESG A Reksa Dana Indeks FTSEESG berinvestasi mayoritas pada saham yang terdapat di dalam Indeks FTSE Indonesia ESG.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
XMLF Reksa Dana ETF Mandiri ETF LQ45 berinvestasi pada saham-saham blue chip yang terdapat di dalam Indeks LQ45.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *