Tekanan besar pada pasar modal selama kuartal 2 2024 akhirnya mulai berbalik arah di bulan Juni. Dimulai dari nilai tukar Rupiah yang akhirnya stabil di kisaran Rp 16.200 – Rp 16.300 per USD, kemudian komitmen pemerintahan terpilih untuk terus menjalan kibijakan anggaran yang prudent membuat aksi jual investor mereda, serta peraturan pembatasan perdagangan saham – saham tertentu kembali ditinjau dan direvisi oleh Bursa Efek Indonesia membuat transaksi kembali bergairah. Dilanjutkan dengan kabar fundamental yang membaik dari sektor perbankan, konsumer dan infrastruktur membuat valuasi saham yang terkoreksi menjadi menarik untuk dimiliki kembali. Dan terakhir kemungkinan penggunaan SAL (Saldo Anggaran Lebih) yang lebih besar dapat membuat supply risk menjadi lebih kecil. Kondisi pasar saham dan obligasi yang terkoreksi seperti “diskon besar” atau “Great Sale” yang sedang berlangsung di pusat pembelanjaan pada pertengahan tahun karena pada dasarnya kondisi ekonomi secara umum pada keadaan yang cukup stabil.
Overview
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan global akan stabil pada 2,6% pada tahun 2024, dengan sedikit peningkatan menjadi 2,7% pada tahun 2025-2026. Tingkat pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan rata-rata 3,1% yang dialami dalam dekade sebelum pandemi. Ekonomi berkembang diperkirakan akan tumbuh rata-rata 4% pada tahun 2024-2025, sedikit lebih lambat dibandingkan tahun 2023. Di negara-negara maju, pertumbuhan diperkirakan tetap stabil pada 1,5% pada tahun 2024, sebelum naik menjadi 1,7% pada tahun 2025. Inflasi global diperkirakan akan moderat menjadi 3,5% pada tahun 2024 dan 2,9% pada tahun 2025, meskipun laju penurunannya lebih lambat dibandingkan proyeksi enam bulan yang lalu. Akibatnya, banyak bank sentral diperkirakan akan tetap berhati-hati dalam menurunkan suku bunga kebijakan. Suku bunga global kemungkinan akan tetap tinggi dibandingkan standar dekade terakhir, rata-rata sekitar 4% pada tahun 2025-2026, kira-kira dua kali lipat rata-rata tahun 2000-2019.
Tantangan terbesar pada Juni 2024 adalah tekanan pada nilai tukar. Depresiasi Rupiah disebabkan oleh suku bunga The Fed yang tetap tinggi karena perekonomian AS yang kuat. Ini tidak hanya menjadi tantangan bagi Rupiah tetapi juga mata uang negara berkembang lainnya. Selain itu, tantangan domestik juga berkontribusi pada melemahnya nilai tukar. Pasar khawatir tentang kebijakan fiskal ekspansif dari pemerintah yang akan datang, yang dapat meningkatkan rasio utang dan memperlebar defisit anggaran. Namun, Menteri Keuangan saat ini bersama dengan pemerintah terpilih telah memberikan komitmen bahwa rasio utang dan anggaran negara akan tetap terukur dan prudent. Nilai tukar Rupiah menjadi stabil, dan ada potensi untuk menguat pada semester kedua tahun 2024.
Topic of discussion
- Inflasi.
- PMI Manufacturing dan Indeks Keyakinan Konsumen.
- Neraca dagang, ekspor dan impor.
- Data makro ekonomi.
- Penjualan mobil dan motor
- Analisa kondisi makro ekonomi dan kondisi pasar modal.
- Kesimpulan dan Rekomendasi.
Rekomendasi
Sinyal taktikal strategi jangka pendek pada Juli 2024 mulai berubah dengan porsi saham masih netral di 40% dan porsi obligasi yang sudah menjadi positif di 47.5%, serta porsi pasar uang di 12,5%. Sinyal tersebut menyarankan investor untuk mulai masuk pada kelas aset obligasi terutama yang berdurasi pendek. Penurunan suku bunga acuan The Fed dan rencana penggunaan SAL yang lebih besar akan menjadi katalis positif kedepannya. Rekomendasi produk saham bertahan pada saham berkapitalisasi besar yaitu RD MITRA, RD Index FTSE Indonesia ESG dan ETF Mandiri Indeks LQ45 (XMLF). Sementara pada kelas pendapatan tetap produk RD IDAMAN dan MIDU dapat menjadi pertimbangan untuk investor yang ingin memiliki eksposur produk berdurasi menengah – panjang (risiko tinggi) dan berdurasi pendek (risiko rendah) dengan pembagian dividen regular. Pada kelas pasar uang, produk RD MIPU dan RD MMUSD dapat dipertimbangkan di tengah kenaikan deposit rate.
Rekomendasi Produk
Saham
- Mandiri Investa Cerdas Bangsa (MICB) – Kelas A
Saham LQ45, Mayoritas saham kapitalisasi besar, dan Denominasi Rupiah - Mandiri Investa Equity Asean 5 Plus (MANSEA5)
Saham domestik & global, All cap fund, dan Denominasi Rupiah
Saham Global
- Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) – Kelas A
Saham global, Denominasi USD, dan Kerjasama dengan JP Morgan AM - Mandiri Asia Sharia Equity Dollar (MASED) – Kelas A
Saham Asia dan Denominasi USD
Index
- Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG (FTSEESG) – Kelas A
Saham domestik, Denominasi Rupiah, Berorientasi ESG, dan Pengelolaan pasif - Mandiri ETF LQ45 (XMLF)
Tracking error rendah, Transaksi jual/beli dapat di lakukan setiap saat, dan Nilai transaksi real time
Pendapatan Tetap
- Mandiri Investa Dana Utama (MIDU)
Obligasi pemerintah & korporasi, Pembagian dividen bulanan, dan Durasi: pendek (< 4 tahun) - Investa Dana Dollar Mandiri (IDAMAN)
Obligasi pemerintah USD (INDON), Durasi menengah – panjang, dan Denominasi USD
Pasar Uang
- Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU)
Instrumen Pasar Uang dengan segmen Jangka Pendek - Mandiri Money Market USD (MMUSD)
Instrumen Pasar Uang dan Denominasi USD
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
Saham | ||
MICB A | +0,4% | -3,0% |
ASEAN5 | -0,6% | -3,8% |
Saham Global | ||
MGSED A | +8,5% | +14,1% |
MASED B | +12,0% | +7,7% |
Index | ||
FTSE ESG A | +1,5% | -2,6% |
XMLF | +1,2% | -2,7% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +1,19% | +1,51% |
IDAMAN | +2,09% | -1,60% |
Pasar Uang | ||
MIPU | +1,06% | +2,32% |
MMUSD | +0,75% | +1,64% |
*Data diatas adalah data per tanggal 19 Juli 2024
Untuk membaca hal-hal yang terjadi di bulan Juni 2024 yang mempengaruhi ekonomi secara makro selengkapnya disini:
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Tinggalkan Balasan