Weekly Market Recap 10 – 14 Februari 2025

  • icon-jam17 Februari 2025
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 10 – 14 Februari 2025

Kinerja Pasar:

  • Indeks Utama: Saham AS mencatat kinerja positif pekan lalu. S&P naik 1,5% wow dan Nasdaq menguat 2,6% wow.
  • Indeks Domestik: Pekan yang menantang bagi saham domestik, terutama bank BUMN dan perusahaan negara. IHSG dan LQ45 turun 1,5% wow ke level 6.638 dan 772.

 

Pendorong Utama Pekan Ini:

  • Data Makroekonomi:
    • US CPI Jan25 meningkat ke 3.0% yoy, melebihi perkiraan dan bulan sebelumnya di 2.9% yoy. Core CPI Jan25 naik menjadi 3.3% yoy, lebih tinggi dari perkiraan 3.1% yoy dan bulan sebelumnya 3.2% yoy.
    • China Inflation rate Jan25 meningkat 0.5% yoy, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0.1% yoy.
    • Indonesia consumer confidence stabil di 127.2 pada Jan25 (vs 127.7 di Des24).

 

  • Peristiwa Geopolitik:
    • AS dan Rusia segera memulai pembicaraan mengenai perang Ukraina.
    • Uni Eropa berencana menerapkan larangan impor makanan seperti yang dilakukan AS
    • AS mengumumkan tarif global 25% untuk impor baja dan aluminium.

 

  • Sorotan Sektor:
    • ISAT’s earning FY24 sedikit di bawah ekspektasi dengan penurunan pelanggan mobile. Tsel membantah rumor perang harga melalui satu produk yang sebenarnya hanya berkontribusi kecil terhadap total penjualan.
    • BBCA memulai Jan25 dengan performa yang solid: pertumbuhan kredit +15% yoy, laba bersih +6% yoy, dan NIM meningkat +20% yoy.

 

Sentimen Pasar:

  • VIX: Turun ke 14.8 (vs 16.5 minggu sebelumnya).
  • Pasar Obligasi: Yield UST stabil di 4.5%, sementara yield IndoGB menguat ke 6.7% dari minggu sebelumnya 6.9%.
  • DXY: Menurun ke 106, lebih rendah dari minggu sebelumnya di 108.

 

Prospek Ke Depan:

  • Data dan Peristiwa Ekonomi yang Perlu Diperhatikan:
    • BI rate decision di Feb25
    • Indonesia current account 4Q24
    • Japan inflation rate 1Q25

    Acara Korporasi:

    • Indonesia Automotive show IIMS 2025.

 

Ringkasan & Rekomendasi:

Yield IndoGB telah mencapai target di 6.7%. Selain itu, inflasi AS Jan25 lebih tinggi dari ekspektasi pasar, sehingga yield obligasi AS berpotensi naik. Investor dapat mulai mengurangi alokasi pada reksa dana obligasi dan beralih ke reksa dana saham yang telah mengalami koreksi signifikan.

 

Rekomendasi:

RD MMUSD, RD MIPU, RD MGSED, RD MICB, RD Index FTSE ESG.


Taktik alokasi aset Februari: Saham 42.5%, Obligasi 42.5%, Pasar Uang 15%.

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI -8,0% -6,2%
LQ45 -11,8% -6,6%
Saham
MITRA A -9,2% -6,7%
MICB A -9,0% -6,3%
ASEAN5 -9,7% -7,0%
MGSED +0,6% +2,3%
Indeks
FTSE ESG A -8,6% -5,0%
ETF
XMLF -10,8% -6,6%
Campuran
MISB +0,18% +0,29%
MIA -5,30% -3,38%
Pendapatan Tetap
MIDU +2,05% +1,75%
MIDO2 +1,65% +1,75%
IDAMAN -0,71% +0,77%
Pasar Uang
MIPU A +1,12% +0,56%
MMUSD +0,82% +0,38%

*Data diatas adalah data per tanggal 14 Februari 2025

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id‌‌


DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *