Kinerja Pasar:
- Indeks Utama: Setelah mengalami koreksi selama beberapa minggu, saham AS kembali menguat. S&P naik tipis 0,51% WoW dan Nasdaq naik 0,17% WoW.
- Indeks Domestik: IHSG melanjutkan pelemahan sebesar 3,94% WoW ke level 6.258 dan LQ45 turun 4,68% WoW ke level 692.
Pendorong Utama Pekan Ini:
- Data Makroekonomi:
- The Fed mempertahankan suku bunga di level 4,25%-4,5% dan menurunkan proyeksi PDB 2025 menjadi 1,7% (sebelumnya: 2,1%), sekaligus menaikkan proyeksi inflasi PCE menjadi 2,8% (sebelumnya: 2,5%).
- Bank of Japan menahan suku bunga di 0,5% tanpa sinyal kenaikan dalam waktu dekat meskipun ada risiko inflasi
- Harga emas melonjak melewati $3.000/oz karena pasar beralih ke mode risk-off akibat tarif Trump dan ketegangan di Timur Tengah.
- China meluncurkan “rencana aksi khusus” untuk mendorong belanja konsumen, fokus pada kenaikan upah dan subsidi, namun belum jelas dukungan fiskalnya.
- Pemerintah Indonesia mengalokasikan Rp20 triliun untuk membantu sektor padat karya yang terdampak penutupan pabrik dan PHK.
- Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di 5,75%, dengan alasan ketidakpastian ekonomi global dan memberi sinyal ruang terbatas untuk pemotongan lanjutan.
- Peristiwa Geopolitik:
- Trump dan Zelenskiy sepakat menghentikan serangan ke infrastruktur energi Rusia karena Trump mengklaim proses perdamaian sedang berkembang, dengan AS siap memperkuat pertahanan udara Ukraina. Namun, Putin menolak kesepakatan gencatan senjata tersebut.
- Trump mulai menerapkan kebijakan imigrasi dengan mendeportasi anggota geng Venezuela ke El Salvador.
- Senat AS meloloskan RUU pengeluaran yang dipimpin Partai Republik, menghindari penutupan pemerintahan secara tipis.
- Israel melanggar gencatan senjata dengan Hamas dengan meluncurkan serangan udara baru ke Gaza. Hamas membalas dengan meluncurkan roket ke Tel Aviv.
- Parlemen Jerman meratifikasi kebijakan mengecualikan belanja pertahanan dari batas utang dan membuat dana infrastruktur sebesar €500 miliar.
- Otoritas Turki menangkap pemimpin oposisi terkemuka Ekrem Imamoglu, meningkatkan represi pemerintah.
- Indonesia meratifikasi RUU TNI yang memungkinkan personel aktif menduduki jabatan sipil di pemerintahan.
- Sorotan Sektor:
- OJK mengizinkan buyback saham tanpa persetujuan RUPSLB mulai 18 Maret 2025 selama enam bulan untuk menstabilkan pasar.
- Raksasa tekstil Sritex diselamatkan investor baru dan mempekerjakan kembali 5.000 pekerja.
- Operator Indonesia akan memberikan diskon hingga 50% dan koneksi stabil selama libur Lebaran dan Nyepi 2025.
- BBRI: Laba Februari 2025 meningkat jadi Rp4,6 triliun (+129% MoM; +42% YoY), didukung penurunan biaya provisi (-41% MoM) dan kenaikan PPOP (+12% MoM). Namun, laba 2M25 turun jadi Rp6,6 triliun (-18% YoY).
- BBCA membagikan dividen Rp250/saham dengan yield 3% dan ex-date pada 21 Maret 2025.
- lphabet sepakat mengakuisisi perusahaan siber Wiz senilai $32 miliar—menjadi akuisisi terbesar perusahaan.
- Saham BYD mencetak rekor tertinggi setelah mengumumkan sistem baterai yang bisa mengisi daya untuk jarak 470 km dalam lima menit.
Prospek Ke Depan:
- Data dan Peristiwa Ekonomi yang Perlu Diperhatikan:
- RUPS besar bank-bank utama.
- Tim Danantara akan diumumkan.
Ringkasan & Rekomendasi:
Kita memasuki minggu terakhir sebelum libur panjang. Biasanya, volume perdagangan cenderung rendah. Saat ini, reksa dana pasar uang terlihat paling menarik.
Rekomendasi:
RD MGSED, RD MICB, RD Index FTSE ESG, RD MMUSD, RD MIPU.
Taktik alokasi aset Maret: Saham: 42,5%, Obligasi: 42,5%, Pasar uang: 15%
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | -10,4% | -11,6% |
LQ45 | -15,3% | -16,3% |
Saham | ||
MITRA A | -15,0% | -17,1% |
MICB A | -14,2% | -16,1% |
ASEAN5 | -15,3% | -17,3% |
MGSED | -4,3% | -3,7% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | -12,7% | -14,1% |
ETF | ||
XMLF | -14,6% | -15,9% |
Campuran | ||
MISB | -2,06% | -2,41% |
MIA | -8,59% | -10,08% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +2,08% | +1,80% |
MIDO2 | +1,28% | +0,94% |
IDAMAN | +1,43% | +1,70% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,13% | +1,01% |
MMUSD | +0,77% | +0,68% |
*Data diatas adalah data per tanggal 21 Maret 2025
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan