Kinerja Pasar:
-
Indeks Utama: Reli pasar saham AS berlanjut, dengan S&P melonjak 2,9% WoW dan Nasdaq naik 3,4% WoW.
-
Indeks Domestik: IHSG mencatat kenaikan 2,05% WoW dan LQ45 naik 1,7% WoW. Nilai tukar rupiah menguat ke Rp16.400/USD.
Pendorong Utama Pekan Ini:
- Data Makroekonomi:
-
PDB AS 1Q25: -0,3% tahunan (sebelumnya: 2,4%, konsensus: -0,2%).
-
PCE AS Maret 2025 YoY: 2,3% (sebelumnya: 2,5%, konsensus: 2,2%).
-
Non-Farm Payroll AS April 2025: 177k (sebelumnya: 185k, konsensus: 138k), dan pengangguran tetap di 4,2%.
-
PMI Caixin Tiongkok: 50,4 di April 2025 (sebelumnya: 51,2); Politbiro menjanjikan dukungan meski belum ada stimulus besar baru.
-
CPI Indonesia April 2025: 1,95% YoY (sebelumnya: 1,03%, konsensus: 1,5%), sementara PMI Manufaktur turun tajam ke 46,7 (sebelumnya: 52,4).
-
- Peristiwa Geopolitik:
-
Donald Trump memberikan kelonggaran bagi industri otomotif dengan mencabut tarif impor kendaraan dan suku cadang.
-
Mark Carney, Perdana Menteri Kanada yang baru terpilih, menyatakan mandat baru untuk bernegosiasi dengan AS terkait perdagangan dan keamanan.
-
AS dan Ukraina menandatangani perjanjian penting terkait akses Amerika terhadap mineral kritis.
-
Listrik kembali menyala secara bertahap di Spanyol dan Portugal setelah pemadaman luas.
-
- Sorotan Sektor:
-
Perusahaan teknologi besar AS membukukan hasil kuat di 1Q, dengan kinerja sesuai ekspektasi; META bahkan meningkatkan investasi pada pusat data.
-
Musim laporan keuangan 1Q Indonesia dimulai akhir April, dengan sebagian besar perusahaan mencatat kinerja sejalan ekspektasi konsensus. Yang menonjol antara lain ANTM (didorong segmen nikel & emas), GOTO (EBITDA disesuaikan on track meski ada THR), dan MIDI (SSSG kuat 12,4% saat Lebaran). Perusahaan telko hasil inline meski pendapatan menurun.
-
Sentimen Pasar:
-
VIX: terus menurun ke 22 dari 25 minggu sebelumnya.
-
Pasar Obligasi: imbal hasil US Treasury stabil di 4,3%, sementara IndoGb tetap di 6,9%.
-
DXY: sedikit naik ke 100 dari minggu sebelumnya 99,6. Rupiah menguat ke Rp16.430/USD dari sebelumnya Rp16.820/USD.
Prospek Ke Depan:
- Data dan Peristiwa Ekonomi yang Perlu Diperhatikan:
-
PDB Indonesia (5 Mei 2025)
-
Rapat The Fed (7 Mei 2025)
-
Negosiasi perjanjian dagang bilateral dengan AS hingga akhir masa jeda tarif 90 hari
Jatuh tempo SRBI jumbo
-
-
Acara Korporasi:
-
Pembagian dividen sejumlah emiten
-
Ringkasan & Rekomendasi:
April menjadi bulan positif meski sempat ada kejutan di awal bulan. Kami melihat pasar domestik mulai mendapatkan momentum bersama pasar global. Meskipun negosiasi dagang masih berlangsung, AS menunjukkan keterbukaan untuk berdiskusi dan menyesuaikan, seperti pada pelonggaran tarif sektor otomotif. Ini bisa jadi preseden bagi sektor lain dan meredakan kekhawatiran inflasi tinggi.
Rekomendasi:
RD MGSED, RD MICB, RD Index FTSE ESG, RD IDAMAN, dan RD MMUSD.
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | -4,1% | -3,7% |
LQ45 | -7,3% | -7,7% |
Saham | ||
MITRA A | -5,3% | -7,0% |
MICB A | -4,6% | -5,9% |
ASEAN5 | -6,7% | -8,6% |
MGSED | -8,3% | -6,9% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | -4,2% | -3,6% |
ETF | ||
XMLF | -5,0% | -5,4% |
Campuran | ||
MISB | +0,87% | +0,72% |
MIA | -2,56% | -3,70% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU A | +2,24% | +3,00% |
MIDO2 | +2,20% | +2,43% |
IDAMAN | +1,00% | +1,50% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,11% | +1,50% |
MMUSD | +0,77% | +1,03% |
*Data diatas adalah data per tanggal 2 Mei 2025
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan