Highlight
Market:
- Koreksi pasar domestik lebih disebabkan oleh investor yang menurunkan proyeksi pertumbuhan EPS dari IHSG di tahun 2024 setelah laporan keuangan 1Q24. Indeks IHSG turun 0,6% wow menjadi 7,134 dan LQ45 turun 1,1% wow menjadi 903. Namun menurut kami IHSG maupun LQ45 dapat kembali menguat minggu ini karena menunggu inflasi AS yang kemungkinan sesuai harapan serta bond yield dan nilai tukar Rupiah yang terus menguat.
- Bond yield bertahan di bawah 7,00% dan Rupiah stabil di bawah Rp 16,100 per USD.
Macro:
- China caixin service PMI Apr24 bertahan di 52,5 (vs 52,7 di Mar24).
- Pertumbuhan PDB Indonesia di kuartal pertama tahun ini 5,11% yoy (vs 52,8% yoy di 4Q23).
- Cadangan devisa Indonesia turun US$ 4,2 milyar menjadi USD 136,2 milyar di Apr24.
- Penjualan motor Indonesia di Apr24 naik 18,3% yoy (vs -7,8% yoy di Mar24).
- Inflasi China merangkak naik menjadi 0,3% yoy di Apr24 (vs 0,1% yoy di Mar24).
Picture of the week
Sumber: FT
Suku bunga acuan AS yakni FFR saat ini masih berada pada level 5,5% sehingga masih memberikan spread 2% dari inflasi CPI di 3,5% (Pic 1). Inflasi yang meleset dari perkiraan di Maret salah satunya disebabkan oleh inflasi tempat tinggal seperti harga sewa dan jual beli.
Sumber: Rfinitive, FT
Namun inflasi dari sektor tersebut tidak bisa terus meningkat karena tingginya nilai bunga KPR saat ini. Sebagai contoh indeks harga rumah di beberapa negara mengalami sudah normalisasi (Pic 2) dan begitu pula yang akan terjadi AS. Selain ini harga energi sudah menurun dan tidak seperti yang dikhawatirkan meski kondisi geopolitik masih tetap tinggi. Menurut kami, para investor harusnya menggunakan kesempatan “Sell in May” justru sebagai entry point karena inflasi AS yang menuju ke target Bank Sentral di 2% kemungkinan dapat terjadi. Saat ini, produk Reksa Dana Saham dan Pasar Uang menjadi perhatian utama karena RD Saham berada pada posisi seperti awal tahun meski banyak pencapaian yang telah terjadi baik global maupun domestik, sedangkan RD Pasar Uang dilihat sebagai aset yang menyesuaikan imbal hasil sesuai suku bunga acuan yang tinggi saat ini.
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | -2,0% | -2,5% |
LQ45 | -9,1% | -7,9% |
Saham | ||
MITRA A | -6,6% | -5,2% |
MICB A | -7,0% | -5,7% |
ASEAN5 | -7,2% | -6,0% |
MGSED A | +3,9% | +8,9% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | -8,1% | -6,6% |
ETF | ||
XMLF | -7,9% | -6,5% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | -0,97% | -0,84% |
MIDO2 | -0,62% | -0,48% |
IDAMAN | -0,94% | -2,83% |
*Data diatas adalah data per tanggal 8 Mei 2024
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan