#WMR 10 – 14 Oktober 2022

  • icon-jam2 years ago
  • icon-share
    Shares

#WMR 10 – 14 Oktober 2022

Highlight  ‌

 

Pekan lalu indeks IHSG mengalami penurunan tajam mengikuti indeks global. IHSG turun 3% dalam seminggu menjadi 6.814 dari sebelumnya 7.026. Indeks LQ45 turun lebih banyak sebesar 3,3% menjadi 966 dari sebelumnya 999. Meskipun terjadi penurunan tajam pada benchmark, RD MICB hanya terseret 1,8% dalam sepekan dan RD MITRA hanya turun 1,7% dalam seminggu. Hal tersebut menunjukan strategi portofolio yang tepat dalam menghadapi situasi saat ini. Dari sisi obligasi, yield dari INDOGB 10 tahun naik 10 bps menjadi 7,34% mengikuti pergerakan yield dari US Treasury yang telah mencapai 4,0%. Nilai tukar Rupiah telah menyentuh Rp15.425 per 1 US Dollar, naik dari minggu sebelumnya pada kisaran Rp15.250/USD.

UK mencatatkan tingkat pengangguran 3,5% yoy di September turun dari 3,6% yoy di Agustus. AS mencatatkan PPI 8,5% yoy di September, turun dari 8,7% yoy di Agustus. Sedangkan US CPI inflasi 8,2% yoy di September, sedikit turun dari 8,3% yoy. Sedangkan inflasi inti tumbuh 6,6% yoy di September, turun dari 6,3% yoy dari bulan Agustus. Inflasi China naik menjadi 2,8% yoy di bulan September, dari sebelumnya 2,5% yoy di bulan Agustus.

Indonesia mencatatkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di bulan September  117,2, turun dari 124,2 di bulan Agustus 2022. Penjualan mobil tumbuh 18,9% yoy di bulan September, lebih kuat dari 16,4% yoy di bulan Agustus 2022. Sementara itu, penjualan motor juga tumbuh bulan September naik 10,7% yoy, tetap kuat seperti sebulan sebelumnya di 11,6% yoy. Data penjualan mobil dan motor pada bulan September cukup melegakan di tengah kenaikan BBM di awal bulan tersebut.

 

Picture of the week‌

 

 

Inflasi AS September tercatat 8,2% yoy (vs 8,3% yoy Aug22) semakin menurun dimana penurunan terbesar terjadi pada harga energi yang melemah ke 19,8% yoy (vs 23,8% yoy Aug22) (Pic 1). Data inflasi memang masih tinggi namun kemungkinan berada pada titik balik. Kami melihat peluang ada pada obligasi pemerintah Indonesia USD (INDONIA) dimana posisi kurva yield sudah tinggi yang disebabkan kenaikan US Treasury yield dan spread yang sudah cukup tebal dengan INDONIA (160 bps, biasanya berada pada 100 bps). Jika pasar global mulai memproyeksi ke depan bahwa Fed rate akan mulai turun pada pertengahan 2023 dan US Treasury yield biasanya bergerak turun lebih awal dari Fed rate yang berubah arah, kemungkinan kurva yield akan mulai turun terutama yang bertenor pendek (Pic 2). Maka dari itu, kami merekomendasikan  RD Investa Dana Dollar Mandiri (RD IDAMAN) yang memiliki durasi pendek (kisaran 3 tahun). Selain itu, RD MIDU dapat tetap menjadi pilihan investor untuk RD obligasi Rupiah berdurasi pendek.

Important Date

 

  • Mon, 17 OCT22 ID: Trade balance Sep22
  • Wed, 18 OCT22 CH: GDP 3Q22
  • Thu, 19 OCT22 ID: BI7DRRR Oct22

 

Produk 6M Performance YTD Performance
JCI -5,8% +3,5%
LQ45 -6,7% +3,8%
Saham
MITRA -4,0% +4,1%
MICB -3,3% +6,0%
ASEAN5 -5,8% -0,1%
MGSED -20,9% -38,5%
Pendapatan Tetap
MIDU -0,11% -0,46%
MINION -6,37% -13,50%
MIDO2 -0,66% -1,78%
IDAMAN -4,71% -9,34%

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


 

DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *