Highlight
IHSG masih cukup bertahan dengan hanya turun 7 poin dalam seminggu menjadi 7,082 dan indeks LQ45 turun 3 poin dalam sepekan menjadi 1,009. Yield dari INDOGB kembali mencapai penguatan dengan turun 15 bps dalam seminggu menjadi 7,05% dari 7,20%. Nilai tukar masih berada pada kisaran Rp15.685/USD.
Inflasi Jepang berada pada 3,7% yoy di Oktober, melompat dari 3,0% yoy di bulan sebelumnya. Inflasi Inggris mencapai 11,1% yoy di Oktober, meningkat dari 10,1% yoy di September. PPI AS di October 8,0% yoy, turun dari September 8,4% yoy.
Penjualan sepeda motor di Indonesia naik 20,9% yoy pada Oktober, jauh di atas kenaikan penjualan September 10,7% yoy. Penjualan mobil terus bertumbuh mencapai 23,3% yoy di Oktober, lebih tinggi dari 18,9% yoy di September. Selain itu, Indonesia kembali mempertahankan surplus neraca dagang besar USD 5,7 milyar di Oktober, dari USD 4,99 milyar di September. Pencapaian tersebut jauh di atas perkiraan konsensus USD 4,5 milyar. Ekspor dan impor Indonesia tumbuh masing – masing 12,3% yoy dan 17,4% yoy di Oktober, turun dibandingkan 20,3% yoy dan 22,0% yoy di September. Indonesia kembali mencatatkan Current Accound Surplus besar USD 4.38 milyar pada kuartal ketiga 2022, naik dari kuartal kedua 2022 USD 4,02 milyar. Bank Indonesia kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 5,25% pada bulan November, beserta deposit facility dan lending facility rate menjadi masing – masing 4,5% dan 6%. Kenaikan suku bunga yang terjadi beberapa bulan belakangan ini tidak menyurutkan pertumbuhan pinjaman yang naik mencapai 11.95% di Oktober, lebih tinggi dari 11% yoy di September.
Picture of the week
Setelah kenaikan 75 bps FFR oleh the Fed pada awal bulan November, Bank Indonesia merespon dengan menaikan suku bunga acuan BI 7D RRR sebanyak 50 bps sehingga spread antara FFR dan BI 7DRRR dapat bertahan di 125 bps (Pic 1). Dengan adanya kenaikan suku bunga acuan BI sebanyak 175 bps selama tahun 2022, maka pergerakan deposito TD 1 month rate bisa diharapkan ikut naik. (Pic 2). Kedepannya, TD 1 month rate yang terus naik akan diikuti bunga deposito dari berbagai bank. Dengan demikian kinerja Reksa Dana Pasar Uang seperti Mandiri Investa Pasar Uang (RD MIPU) dapat terus menguat. Porsi deposito pada RD MIPU lebih besar dari 50% dan merupakan keuntungan dengan posisi ini karena dapat menikmati kenaikan deposito rate serta berkesempatan untuk masuk ke obligasi yang menawarkan yield tinggi.
Important Date
- Thu, 24 NOV22 US: FOMC Minutes
PRODUK | 6M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | +4,3% | +7,6% |
LQ45 | -0,6% | +8,4% |
Saham | ||
MITRA | +2,5% | +7,0% |
MICB | +0,4% | +8,5% |
ASEAN5 | +0,5% | +2,1% |
MGSED | +2,9% | -31,1% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +2,21% | +0,02% |
MINION | +2,20% | -8,74% |
MIDO2 | +4,06% | -0,61% |
IDAMAN | -1,53% | -8,24% |
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Tinggalkan Balasan