Highlight
IHSG terkoreksi -3,5% dalam sepekan menjadi 6,794 dan LQ45 turun 4,3% dalam seminggu menjadi 974. Koreksi kuat terjadi di tengah koreksi indeks US dan pelemahan nilai tukar Rupiah (Rp 14.965/USD).
Berbeda halnya dengan saham, yield dari INDOGB justru menguat terlihat dari penurunan yield dalam sepekan dari 7,38% menjadi 7,24% (turun 14 bps). Hal tersebut mendukung rekomendasi Reksa Dana pendapatan tetep Mandiri Investasi yaitu RD MIDU untuk menjadi pilihan bagi para investor untuk mendiversifikasikan portofolio ketika asset saham sedang terkoreksi.
Personal Consumption Expenditure (PCE) US di bulan Jun22 bertahan pada 6,3% yoy, sama seperti bulan sebelumnya dan sudah tidak dalam tren kenaikan. Caixin PMI manufacturing naik menjadi 51,7 di Jun22, dari sebelumnya 48,1 di Mei22. Penurunan terbesar terjadi pada PMI Manufacturing Jun22 US yang turun menjadi 52,7 dari level 57 di bulan Mei22. Tingkat pengangguran Uni Eropa tercatat pada 6,6% yoy di bulan Jun22, mengalami penurunan dari 6,7% yoy.
Indonesia mencatat PMI manufacturing bulan Jun22 di 50,2 dari bulan sebelumnya 50,8. Inflasi Indonesia bulan Jun22 naik mencapai 4,35% yoy dari 3,55% yoy di Mei22. Sementar inflasi inti ikut beranjak naik ke 2,63% yoy dari sebelumnya 2,58% yoy di bulan Mei22.
Picture of the week
Pemerintah menurunkan target penerbitan obligasi pemerintah yang awalnya berada pada Rp 1,300 triliun menjadi Rp 1,084 triliun (turun Rp216 triliun). Pemerintah sudah menerbitkan obligasi sebanyak Rp 444,5 triliun selama semester 1 (Rp 209,3 triliun di 1Q22 dan Rp 235,2 triliun di 2Q22). Dalam anggaran pemerintah masih memiliki global bond Rp 216 triliun dan SKB III Rp 224 triliun. Dengan demikian pemerintah hanya menyisakan penerbitan sebesar Rp 198,7 triliun di semester kedua (pic 1). Dari angka tersebut, pemerintah akan membagi menjadi Rp147 triliun di 3Q22 dan Rp 51,7 triliun di 4Q22.
Selain itu, pemerintah akan lebih agresif menurunkan deisit anggaran pada tahun 2023 menjadi sekitar 2,61% – 2,85% terhadap GDP dari sebelumnya di 2,9% terhadap GDP.
Penurunan penerbitan obligasi 2022 dan desifit anggaran 2023 menjadi sentiment positif bagi kelas asset pendapatan tetap. Seperti yang kami selalu sarankan agar investor memiliki pendepatatan tetap untuk mendivesifikasikan portofolio, seperti RD MIDU (durasi pendek) dan mungkin RD MIDO2 (durasi panjang).
Important Date
- Thu, 07 JUN US: FOMC minutes Jun22
- Fri, 08 JUL ID: Consumer Confidence Index Jun22
- Fri, 08 JUL US: Non-Farm Payroll & Unemployment rate Jun22
Produk | 6M Performance | YTD Performance |
---|---|---|
JCI | +3,2% | +3,2% |
LQ45 | +4,6% | +4,6% |
Saham | ||
MITRA | -0,4% | -0,4% |
ASEAN5 | -3,4% | -3,4% |
MGSED | -35,4% | -35,4% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +0,36% | +0,36% |
MINION | -10,57% | -10,57% |
MIDO2 | -2,23% | -2,23% |
IDAMAN | -7,64% | -7,64% |
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Tinggalkan Balasan