Percakapan Lebaran Yang Sering Terjadi

  • icon-jam6 years ago
  • icon-share
    Shares

Percakapan Lebaran Yang Sering Terjadi

Kumpul keluarga emang udah jadi tradisi Lebaran turun menurun yang sangat dinantikan. Apalagi dengan sanak di berbagai kota dan jarang banget ketemunya. Nanya kabar masing-masing udah pasti jadi bagian dari ritual ngumpul bareng.Tapi kadang dari tahun ke tahun, pertanyaan umum nan basi seperti “Kapan nikah? , Kapan nambah anak?” “Agak gendutan” dan hal menyinggung perasaan lainnya masih aja kerap terulang baik secara sengaja atau gak sengaja keceplosan. Tapi, udah pada tahu kan kalo kalian nanya kayak gitu malah bikin situasi canggung dan merusak keakbraban?

 

Melansir dari BBC Indonesia, psikolog  Roslina Verauli dan Pingkan Rumondor memberikan tips tentang apa aja yang bisa kalian tanyakan dan lakukan saat Lebaran tanpa harus ninggalin kekesalan.

 

  •  Mulailah dari Pertanyaan Klise

Ketimbang tau-tau nanyain “Kapan Nikah?” dan dibales dengan wajah tak bersahabat, mendingan nanya pertanyaan basi macem “Gimana kabar?” “Kapan dateng?”, “Udah nyobain makanan yang itu belom?” dan semacamnya sebagai awal percakapan. Roslina Verauli berpendapat jika walaupun klise, tapi jika lawan bicaramu nyaman, itu bisa ngebantu kamu untuk bertanya sesuatu yang lebih dalam.

 

  •  Pertanyaan Sesuai Umur dan Watak

Sebelum ngobrol, kamu baiknya pahami dulu siapa yang akan kamu hadapi dan bagaimana wataknya serta umurnya. Roslina menyarankan untuk anak usia sekolah dasar dan remaja tanyakan hal-hal yang menyenangkan soal hobi atau kegiatannya apa saja, bukan kehidupan personalnya. Sementara untuk usia 20-30an baiknya hindari bertanya seputar gaji atau pekerjaan karena menjadi isu sensitif bagi mereka yang belum berhasil mencapai ekspektasinya.

 

  • Jawab Pertanyaan Dengan Senyum

Senyum dan jawab sejujurnya menjadi cara terbaik dalam menjawab pertanyaan tidak nyaman. Pingkan Rumondor menyarankan kalo dapet pernyataan soal nikah jawab aja “masih fokus kerja, belum kepikiran, tunggu aja kabar”. Namun jika memang ada pertanyaan yang ganggu banget dan kalo dijawab bikin mood ancur, senyumin dan tinggal berlalu aja.

 

  • Hargai Keputusan Hidup

Bila percakapan sudah mulai terjalin dengan baik, silahkan kalian coba ajukan pertanyaan yang cenderung pribadi. Namun menurut Pingkan, baiknya apa yang mereka ceritakan lebih baik didengar saja. Kadang orang tidak ingin dihakimi atau dinasehati karena mereka sudah tahu keputusan yang baik untuk dirinya. Tapi jika kalian ingin berperan sebaiknya tanyakan dulu hal apa yang bisa dibantu untuk mencapai tujuannya.

 

Apapun hal yang ingin kalian tanyakan, baiknya dipikirkan terlebih dulu ya. Jangan sampai niat baikmu malah bikin salah paham sehingga acara keluarga yang harusnya seru, malah jadi ajang permusuhan atau tempat pamer berlebihan.

Written by

Celixa Yovanka

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *