Menjelang akhir tahun seperti ini, sudah saatnya kamu melihat sejauh mana investasimu berkembang, apakah sesuai target atau malah sebaliknya. Tujuan berinvestasi tentu saja adalah ingin mencapai untung yang didapatkan. Ini bisa kamu lihat dari jenis investasi yang kamu pilih beserta tujuan hidup dari profil risiko berikut ini:
- Konservatif
Cenderung memilih instrumen investasi yang sangat aman dengan hasil yang sudah diketahui sebelumnya, seperti Reksa Dana Pasar Uang. Investasi jenis ini cocoknya hanya untuk jangka pendek saja yaitu antara 1-3 tahun dan lebih mengarah pada kebutuhan terdekat saja seperti dana darurat atau pensiun.Nah, berhubung profil risiko ini umumnya berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang yang cenderung memiliki indikasi yang stabil, kemungkinan besar kamu sudah meraih keuntungan di akhir tahun ini.
- Moderat
Apabila kamu merasa mulai percaya diri, ambilah risiko lebih besar melalui Reksa Dana Pendapatan Tetap yang cocok untukmu mengingat ia dipergunakan di kebutuhan jangka menengah. Namun, di level ini kamu, sebagai investor tetap membatasi jumlah investasi agar tetap merasa aman.Di sini, untuk mengetahui apakah kamu sudah meraih untung atau belum, kamu bisa merujuk ke IBPA (Indonesia Bond Pricing Agency) index yang bisa kamu cek di sini, di mana index tersebut bisa kamu jadikan sebagai indikator kenaikan Reksa Dana Pendapatan Tetap kamu. Apabila index itu menunjukkan kenaikan, kemungkinan besar kamu juga telah meraih keuntungan di akhir tahun ini.
- Agresif
Di tahap ini, kamu dilihat sebagai investor yang sudah berpengalaman sehingga berkeinginan mengambil risiko tinggi dalam pasar Reksa Dana Saham. Keuntungan yang kamu bawa dari investasi jangka panjang diatas 10 tahun ini adalah membantumu mewujudkan keinginan memiliki rumah hingga dana pendidikan anak. Nah, untuk yang ini jika kamu mau tahu seberapa jauh keuntungan yang bisa kamu dapat, kamu bisa cek Index Harga Saham Gabungan (IHSG), di mana kamu bisa melihat tanda keuntunganmu dengan melihat index tersebut sebagai indikator kenaikan Reksa Dana Saham kamu. Kalau index itu menunjukkan kenaikan, kemungkinan besar kamu juga telah meraih keuntungan di akhir tahun ini.
Namun, perlu diingat kalau IBPA dan IHSG hanya berperan sebagai indikator, keuntungan atau kenaikan yang akan kamu raih kembali lagi ke performa produk Reksa Dana kamu masing-masing.
Nah, seperti apa sih strategi Reksa Dana yang berpotensi menambah untung? Ada metode bernama Dollar Cost Averaging (DCA), mudahnya adalah dalam Reksa Dana Saham, saat harga saham mengalami penurunan, maka investor dapat membeli saham berjumlah banyak sedangkan sebaliknya bila mengalami kenaikan, saham yang dibeli berkurang. Tak heran jika strategi ini dipergunakan demi meminimalisir risiko.
Berdasarkan profil risiko yang kamu punya dan tujuannya, apakah investasimu cukup meraih keuntungan? Bila dirasa belum, yuk tingkatkan lagi pendanaannya dan terus asah kemampuan strategimu supaya pertumbuhan tahun depan meningkat. Konsistensi dan strategi investasi yang baik diperlukan sehingga hasilnya pun optimal.
Bagikan Ke :Written by
Tinggalkan Balasan