Pasar uang Indonesia stabil di Juni 2025, didukung BI Rate tetap 5,5%, inflasi terkendali, dan likuiditas jangka pendek yang tetap seimbang.
Pasar obligasi stabil di Juni 2025, didukung likuiditas tinggi dan meredanya risiko global. Permintaan investor tetap terjaga.
IHSG stabil di Juni 2025 didukung sentimen dagang positif dan fundamental domestik, meski tekanan global dan ketidakpastian masih membayangi.
Hubungan dagang AS–Tiongkok membaik, dukung pasar global. Risiko geopolitik & inflasi tetap jadi perhatian utama investor Juni 2025.
Pasar global menguat seiring meredanya konflik Iran dan kesepakatan dagang AS–China. Rupiah menguat, pasar domestik berpotensi ikut rebound.
IHSG turun 1,7% akibat konflik Iran-Israel. Ketegangan di Timur Tengah picu lonjakan minyak & risiko pasar global.
Kesepakatan dagang AS–Tiongkok dorong sentimen positif, meski risiko fiskal AS meningkat. BI Rate turun, IHSG naik 14,4% dalam 3 bulan.
IHSG turun 3,5% akibat ketegangan geopolitik & rebalancing FTSE. Harga energi berpotensi naik, peluang bagi saham sektor komoditas.
Pasar tertekan akibat serangan Israel-Iran. Namun, kenaikan harga komoditas bisa jadi peluang bagi investor saham.
BI Rate turun sesuai ekspektasi. Yield obligasi korporasi tetap atraktif di atas 6,45%, meski yield pasar uang mulai turun.