BI Rate turun sesuai ekspektasi. Yield obligasi korporasi tetap atraktif di atas 6,45%, meski yield pasar uang mulai turun.
Obligasi Indonesia stabil di Mei 2025. BI rate turun & rupiah menguat, meski inflasi global dan ketidakpastian tarif masih membayangi.
IHSG naik 14,4% dalam tiga bulan, didukung BI Rate turun & kesepakatan dagang AS-China, meski konsumsi rumah tangga masih lemah.
Volatilitas pasar meningkat di Mei 2025. Kesepakatan dagang AS-Tiongkok memberi angin segar meski risiko fiskal AS membayangi.
IHSG naik 0,47% usai sinyal tarif lebih rendah dan aliran dana asing positif. Saatnya manfaatkan peluang pasar saham.
Di tengah tensi dagang global, pasar Indonesia tetap tangguh. Negosiasi RI-AS dinilai positif meski risiko global masih membayangi.
BI turunkan suku bunga dan pemerintah siapkan stimulus. Momentum ini dorong pasar saham, investor disarankan tambah alokasi reksa dana saham.
IHSG naik usai kesepakatan dagang AS–China dan data PPI AS. Investor disarankan mulai alihkan risiko ke pasar saham.
Pasar global menguat setelah kesepakatan dagang AS-China. Investor disarankan fokus ke saham domestik berpotensi yang menarik dana asing.
BI tahan suku bunga; penurunan yield isyaratkan pelonggaran. Portofolio pasar uang berpeluang untung dari posisi long.