IHSG menguat ke level 7.500 di tengah sentimen positif makro, meski investor tetap mencermati risiko laba kuartal II yang lebih lemah.
BI turunkan suku bunga ke 5,25% di tengah tekanan global. Investor fokus pada hasil laba kuartal II dan sinyal arah kebijakan ke depan.
IHSG menguat 2,65% di tengah koreksi pasar global, didukung rebound sektor big cap dan sentimen domestik yang lebih stabil.
Ekonomi global mulai membaik di tengah risiko geopolitik. Kesepakatan dagang AS–Tiongkok dan diplomasi Timur Tengah dorong stabilitas pasar.
Pasar Indonesia tetap stabil di tengah tekanan global, ditopang likuiditas kuat, suku bunga rendah, dan prospek ekspor yang positif.
UU OBBBA picu lonjakan utang AS dan potensi inflasi. Investor disarankan melirik saham global dan emas untuk diversifikasi.
Pasar menanti kejelasan tarif AS dan RUPSLB Bank Mandiri. Sentimen menahan pergerakan IHSG meski data ekonomi membaik.
Pasar uang Indonesia stabil di Juni 2025, didukung BI Rate tetap 5,5%, inflasi terkendali, dan likuiditas jangka pendek yang tetap seimbang.
Pasar obligasi stabil di Juni 2025, didukung likuiditas tinggi dan meredanya risiko global. Permintaan investor tetap terjaga.
IHSG stabil di Juni 2025 didukung sentimen dagang positif dan fundamental domestik, meski tekanan global dan ketidakpastian masih membayangi.