Saham AS naik saat BI turunkan suku bunga, mendorong pertumbuhan dan kepercayaan pasar, dengan pembaruan ekonomi global dan domestik.
BI tahan BI Rate di akhir 2024, SRBI naik. Dana pasar uang menarik di tengah ketidakpastian global dan kenaikan imbal hasil.
Fed pangkas suku bunga dengan pandangan hawkish, yield UST naik 4,6%. BI tahan BI Rate 6%, IndoGB di atas 7%, peluang investor.
Rupiah melemah 2% di Desember 2024, DXY naik ke 108. Pasar saham Indonesia tertekan, diversifikasi jadi strategi utama.
Akhir 2024 melampaui ekspektasi, ekonomi AS tetap kuat. Pasar saham AS cetak rekor, Fed ubah narasi suku bunga. Ketidakpastian 2025.
Trump terpilih kembali, dorong ekonomi AS kuat. USD menguat, investor fokus pada saham AS, pasar negara berkembang tertekan.
Belanja pemerintah naik 15,3% yoy, pendapatan tumbuh 1,2%, defisit anggaran 1,8% terhadap PDB. Dana sosial naik akhir tahun.
BI tahan suku bunga di November 2024. Produk pasar uang dan obligasi korporasi menarik dengan imbal hasil tinggi jelang akhir tahun.
Pemilu AS dan kenaikan imbal hasil Treasury picu koreksi obligasi global. IndoGB tetap menarik, didukung stabilitas Rupiah dan SRBI.
Trump terpilih kembali, dorong pasar AS. Rupiah melemah 5% ke Rp15.900, saham domestik turun, namun peluang pemulihan tetap terbuka.