Highlight
Market:
- Indeks saham koreksi setelah kenaikan beruntun mengikuti indeks saham AS yang juga terkoreksi. IHSG terkoreksi 0,7% wow ke 7.328 dan LQ45 turun 0,3% wow ke 997. Saham BBRI mengalami koreksi karena adanya pembagian dividen. Sedangkan saham BBCA dan TLKM kembali naik karena inflow asing.
- RD saham Mandiri Investsi masih naik meski indeks turun. RD MICB dan ASEAN5 naik 0,2% wow, MITRA +0,3% wow, RD Indeks FTSE ESG naik tipis 0,1% wow dan ETF Mandiri LQ45 (XMLF) naik 0,5% wow.
- IndoGB yield kembali naik ke 6,65% dari minggu sebelumnya 6,47%. Hal tersebut mengikuti US Treasury yield yang loncat ke 4,31% dari 4,08%. Kemungkinan besar kenaikan ini disebabkan oleh data inflasi yang naik lebih tinggi dari perkiraan.
- Rupiah bertahan pada Rp 15.590 per USD.
Macro:
- Penjualan mobil domesitk turun 18,8% yoy menjadi 70.7 ribu unit di Feb24 (vs 69,6 ribu unit di Jan24) dan penjualan motor turun 2,9% yoy ke 559 unit di Feb24 (vs 593 ribu unit di Jan24).
- Inflasi AS CPI Feb24 sedikit lebih tinggi 3,2% yoy di Feb24 dari bulan sebelumnya 3,1% yoy di Jan24. Berbeda dengan inflasi inti AS di Feb24 yang turun tipis ke 3,8% yoy di Feb24 dari 3,9% yoy di Jan24.
- PPI AS Feb24 berada pada 1,6% yoy (vs 1,0% yoy di Jan24), core PPI Feb24 tetap di 2% yoy (vs 2% di Jan24).
- Retail sales Feb24 0,6% yoy (vs -1,1% yoy di Jan24).
- Neraca perdagangan Indonesia Feb24 surplus USD 0,87 miliar (vs USD 2 miliar di Jan24) di mana ekspor turun 9,45% yoy (vs -8,2% yoy di Jan24) dan impor naik 15,8% yoy (vs 0,36% yoy di Jan24).
Picture of the week
Sumber: LSEG
Optimisme yang meningkat terhadap perekonomian global dan perbaikan earnings membuat pasar saham dunia mencatatkan rekor baru. Baik S&P 500, Nasdaq, Nikkei, Dax dan CAC telah mencatatkan level tertinggi (Pic 1) dengan harapan bank sentral berhasil menekan inflasi tanpa mengakibatkan penurunan pada perekonomian. Saat ini, pasar saham global awalnya berharap akan ada pemotongan suku bunga enam kali dalam satu tahun di bulan Desember 2023, namun pasar masih tetap rally meski saat ini ekspektasi telah turun ke 3 – 4 kali saja.
Sumber: Bloomberg
Valuasi saham memang meningkat namun masih lebih rendah dibandingkan pada saat dotcom bubble (Pic 2). Kami tetap merekomendasikan RD MGSED untuk investor yang mencari underlying USD dan saham global. Menurut kami ini saham global masih bisa memberikan kinerja yang baik terutama saham di wilayah Eropa.
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | +1,9% | +0,8% |
LQ45 | +4,1% | +2,8% |
Saham | ||
MITRA A | +5,1% | +3,3% |
MICB A | +5,1% | +2,7% |
ASEAN5 | +4,6% | +2,9% |
MGSED A | +11,6% | +10,3% |
Indeks | ||
FTSEESG A | +5,8% | +4,1% |
ETF | ||
XMLF | +4,7% | +3,4% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +0,81% | +0,44% |
MIDO2 | +0,87% | +0,25% |
IDAMAN | -1,56% | -2,23% |
*Data diatas adalah data per tanggal 15 Maret 2024
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Leave a Reply