Weekly Market Recap 20 – 24 May 2024

  • icon-jam28 May 2024
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 20 – 24 May 2024

Highlight  ‌

 

Market:

  • Indeks utama terkoreksi, IHSG -1,3% wow dan LQ45 -2,6% wow. Koreksi banyak terjadi pada saham bank yang terjadi karena perlambatan pertumbuhan sehingga investor melakukan profit taking. Namun, sektor perbankan masih tetap menjadi sektor terkuat dari segi profitabilitas sehingga tidak perlu diragukan akan kembali dibeli oleh investor.
  • Pasar obligasi relatif stabil dengan INDOGB yield tetap pada kisaran 6.8%. Nilai tukar Rupiah masih berada tipis di bawah Rp 16.000 per US Dollar.

 

Macro:

  • Current account deficit (defisit transaksi berjalan) Indonesia di kuartal satu 2024 melebar menjadi USD 2,16 miliar (-0,6% to GDP), dari kuartal sebelumnya defisit USD 1,12 miliar (-0.4% to GDP).
  • Pertumbuhan kredit perbankan Indonesia di April 2024 tumbuh 13,09% yoy, tumbuh dibandingkan 12,4% yoy di Maret 2024.
  • BI rate Mei 2024 bertahan di 6,25%.
  • Inflasi Jepang di April 2024 tercatat 2,5% yoy, dari sebelumnya 2,7% yoy.

 

Picture of the week

 

Sumber: CBOE

 

Minggu lalu S&P mencapai rekor baru dengan kondisi VIX indeks mencapai titik terendah seperti pra-pandemi dan DXY indeks yang berada pada trajektori menurun. VIX indeks seperti yang dipahami seakan-akan menggambarkan tingkat kepanikan pasar dalam menghadapi peristiwa yang terjadi secara global terutama di AS. VIX indeks pada saat ini berada di bawah level 12 sama seperti lima tahun yang lalu (Pic 1) yang artinya investor tidak terjadi khawatir menghadapi berita yang ada saat ini. Bahkan ketika minutes of FOMC yang menunjukan pernyataan The Fed masih dapat menaikan suku bunga jika inflasi terus meningkat, tetap tidak mempengharuhi pasar.

 


Sumber: FT, LSEG

 

Investor global yakin inflasi masih akan undercontrol. Demikian pula dengan Dollar Indeks yang juga dalam trajektori menurun (Pic 2) karena kemungkinan besar The Fed masih dapat menurunkan suku bunga pada tahun ini. Kedua grafik ini kembali meyakinkan investor bahwa pada saat ini kondisi pasar ekuitas cukup “normal”. Koreksi dapat terjadi setiap saat, seperti yang terjadi pada bulan April yang membuat kepanikan sesaat, namun sepertinya tidak berlangsung lama. Investor dapat lebih risk-on dengan memiliki RD MGSED, Reksa Dana Saham Global, yang dapat terus tumbuh. Selain itu, RD IDAMAN yaitu Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan underlying Obligasi USD Pemerindah Indonesia.

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI -1,6% -0,7%
LQ45 -10,6% -7,7%
Saham
MITRA A -8,9% -5,3%
MICB A -9,2% -5,7%
ASEAN5 -9,4% -6,1%
MGSED A +2,5% +10,4%
Indeks
FTSE ESG A -9,5% -6,0%
ETF
XMLF -8,7% -5,6%
Pendapatan Tetap
MIDU +0,35% +0,99%
MIDO2 -0,24% +0,03%
IDAMAN +0,31% -2,22%

*Data diatas adalah data per tanggal 22 Mei 2024

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Written by

Willy Gunawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *