Highlight
Minggu lalu semua kelas aset di Indonesia bertahan stabil. IHSG bertahan di posisi 6.698 (+0,1% WoW) dan sama halnya dengan LQ45 yang stabil di 952 (-0,2% WoW). IndoGb yield tetap bertahan di level 6,3%. Sama halnya Rupiah stabil Rp14.900/USD.
AS mencatatkan inflasi 4% YoY pada bulan Mei23, jauh lebih rendah dari 4,9% YoY di bulan Apr23. Namun inflasi inti hanya turun tipis ke 5,3% YoY di Mei23 dari 5,5% YoY bulan sebelumnya. Di sisi lain PPI juga mengalami penurunan ke 1,1% YoY di Mei23, dari 2,3% YoY di Apr23.
Bank sentral Eropa kembali menaikan suku bunga acuan sebanyak 25 bps menjadi 4% di Jun23. Sementara PBoC China memotong medium-term lending facility rate sebanyak 10 bps menjadi 2,65%. Berbeda dengan Bank of Japan yang mempertahankan suku bunga -0,1% dan the Fed yang juga mempertahankan Fed rate di 5,25%.
Indonesia mencatatkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Mei23 128.3, naik dari 126,1. Neraca dagang Indonesia hanya mencatatkan USD 0,44 miliar, turun jauh dari USD 3,94 miliar. Ekspor naik tipis 0,96% YoY di Mei23 setelah turun 29,4% YoY di Apr23. Berbeda halnya dengan impor yang naik banyak 14,35% YoY pada Mei23, berbeda dengan bulan sebelumnya yang turun 22.3% YoY.
Picture of the week
Pada minggu lalu, dua Sentral Bank melakukan perubahan terhadap suku bunga acuan. Di AS, The Fed untuk pertama kalinya menahan the Fed rate di 5,25% pada pertemuan di Juni 2023. The Fed yang memulai menaikan suku bunga acuan pada setiap pertemuan regular yamg berjumlah 10 kali sejak Maret 2022 dari 0,25% sampai saat ini 5,25% dengan variasi kenaikan 25, 50, dan 75 bps (Pic 1). Sedangkan di China, PBoC menurunkan medium-term lending facility rate sebesar 10 bps menjadi 2,65% dari perubahan terakhir di Agustus 2022 (Pic 2). Dengan perubahan kebijakan moneter tersebut, kita melihat relaksasi mulai terjadi. Meskipun perubahan fundamental ekonomi kedua negara belum membaik, namun perubahan ekspektasi terhadap kinerja perusahaan telah terjadi dengan kenaikan saham global terutama di AS. RD MGSED bergerak positif 18,2% YTD dan kami rasa masih akan terus bergerak positif pada semester kedua 2023.
Important Date
- Thu, 22 JUN23 ID: BI interest rate decision
Produk | 3M Performance | YTD Performance |
---|---|---|
JCI | +2,0% | -2,2% |
LQ45 | +4,9% | +1,6% |
Saham | ||
MITRA | +7,3% | +4,2% |
MICB | +9,0% | +5,0% |
ASEAN5 | +9,4% | +4,8% |
MGSED | +9,7% | +17,7% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +2,42% | +2,71% |
MINION | -1,84% | -2,42% |
MIDO2 | +3,99% | +5,35% |
IDAMAN | +0,52% | +0,93% |
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Leave a Reply