Saat ini dunia sedang demam ajang piala dunia 2018. Pada ajang kali inipunya kejutan tersendiri, karena untuk kamu sang penggemar tim-tim besar seperti Portugal, Argentina, Spanyol bahkan Jerman yang harus merelakan kesayangannya pulang begitu cepat. Bisa dibilang, piala dunia tahun ini lebih dikuasai oleh tim yang kurang dijagokan, tapi berpeluang menjadi kuda hitam di babak selanjutnya misalnya Meksiko, Belgia dan yang sempat menyita perhatian adalah Islandia.
Mungkin kamu pernah memperhatikan bahwa Islandia sempat menjadi sorotan di sosial media karena profil pemainnya, serta perjuangan panjangnya untuk bisa lolos ke pertandingan dunia. Jika kamu tahu, Islandia sudah berusaha dapat mengikuti kualifikasi sejak 1954 kala Piala Dunia berlangsung di Swiss, sayangnya mereka ditolak untuk mengikuti fase kualifikasi karena dianggap belum memadai.
Demi mewujudkan keinginannya tampil, The Guardian menyebutkan bahwa selama 16 tahun Islandia membuat perencanaan jangka panjang serta berinvestasi dalam sistem pengembangan sepak bola yang sekarang jadi kunci keberhasilan mereka lolos ke Piala Dunia. Ini dia faktor-faktornya:
- Pengenalan Sepak Bola Sejak Dini
Dengan populasi yang cukup sedikit, pemerintah Islandia memperkenalkan sepak bola kepada generasi mudanya sejak usia 3 tahun. Mereka didampingi oleh pelatih yang dikirim oleh Asosiasi Sepak Bola Islandia (KSI) untuk mengikuti berbagai kursus kepelatihan UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa). Nanti di usia lima dan enam tahun, mereka akan dilatih oleh pelatih berlisensi B UEFA.
- Pembangunan Infrastruktur
Perubahan sepak bola Islandia terlihat berubah di era 90an ketika pemerintah mulai menangani masalah iklim ekstrim dan cuaca dingin yang mengganggu perkembangan mereka. Oleh karena itu, akhirnya dibangunlah sarana lapangan bola di dalam ruangan yang dilengkapi fasilitas pendukung seperti medis, ruang ganti dan lainnya. Islandia hingga 2016 telah memiliki 11 rumah sepak bola dan diperkirakan terus bertambah.
- Peningkatan Kualitas Pelatih
Menyaring pemain berkualitas sejak dini tidaklah cukup jika belum diimbangi dengan pelatih mumpuni. Di 2006, Islandia melalui KSI gencar dalam mendorong pelatih lokalnya mendapatkan lisesnsi UEFA A dan B. Data terakhir di 2016 menyebutkan bahwa Islandia mempunyai 184 pelatih UEFA A dan 594 pelatih UEFA B.
- Belajar Dari Kekalahan
Baru di tahun 1958, Islandia mendapat kesempatan untuk ikut babak kualifikasi, namun selalu berujung pada kegagalan. Tapi mereka menujukkan perubahan yang signifikan dan membuktikan bahwa negara dengan populasi terkecil mampu bermain di putaran Piala Dunia 2018
Dari Islandia kita belajar bahwa perencanaan matang dalam berinvestasi akan membawa dampak yang keren jika kita giat serta konsisten dalam prosesnya. Kamu pun bisa meraih keinginanmu, tentunya dengan usaha serta jenis investasi yang tepat.
Bagikan Ke :Written by
Tinggalkan Balasan