The Comeback
April 2025 ditandai dengan meningkatnya ketegangan perdagangan global seiring dengan langkah Amerika Serikat memperluas kebijakan tarifnya, dengan memberlakukan tarif sebesar 10% terhadap impor dari sebagian besar negara dan tetap menerapkan tarif tinggi 125% untuk barang-barang asal Tiongkok. Kebijakan tarif yang agresif ini, yang diklaim AS sebagai langkah demi menjaga keamanan nasional, memicu balasan keras dari Tiongkok, yang menetapkan tarif sebesar 125% terhadap seluruh barang asal AS, membatasi ekspor mineral tanah jarang yang krusial, serta meningkatkan pengawasan regulasi terhadap perusahaan-perusahaan Amerika. Aksi saling balas ini memperdalam ketidakpastian di pasar global dan memperumit hubungan perdagangan internasional.
Di ranah diplomasi, Indonesia terlibat dalam negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat guna meredam dampak dari eskalasi tarif dan mengeksplorasi peluang kerja sama bilateral yang lebih erat. Meskipun pembicaraan ini masih berada pada tahap awal dan diperkirakan memerlukan waktu, langkah tersebut mencerminkan pendekatan strategis Indonesia dalam menjaga keseimbangan hubungan dengan kedua kekuatan global di tengah ketegangan perang dagang.
Dalam lingkungan global yang penuh tantangan ini, pasar saham Indonesia menunjukkan suatu ketahanan. Indeks utama Bursa Efek Indonesia, IHSG, naik 3,93% selama April dan ditutup pada level 6.766 poin. Kinerja positif ini ditopang oleh performa kuat beberapa saham berkapitalisasi besar dan sentimen positif yang turut dipengaruhi oleh meredanya ancaman tarif dari AS untuk sementara. Meskipun kekhawatiran terhadap gangguan rantai pasok global dan tekanan inflasi masih membayangi, saham-saham Indonesia mencatat kinerja yang lebih baik dibandingkan banyak negara tetangga di Kawasan.
Laporan kinerja keuangan perusahaan di Indonesia untuk kuartal pertama 2025 menunjukkan hasil yang beragam namun umumnya cenderungpositif. Perusahaan-perusahaan utama seperti Bank Central Asia mencatat pertumbuhan yang solid, dengan laba bersih BCA meningkat hampir 10% secara tahunan, didukung oleh pertumbuhan kredit yang kuat. Sektor-sektor lain seperti barang konsumsi dan infrastruktur juga menunjukkan kinerja yang cukup bertahan meski menghadapi tekanan global. Namun, beberapa eksportir dan perusahaan yang bergantung pada bahan impor menghadapi tekanan margin akibat meningkatnya biaya dari tarif dan ketidakpastian rantai pasok.
Rekomendasi Produk
REKSA DANA SAHAM | |
---|---|
MITRA A | Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif berinvestasi pada saham domestik mayoritas saham Big Cap. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
MICB A | Reksa Dana Mandiri Investa Cerdas Bangsa berinvestasi mayoritas pada saham yang termasuk dalam indeks LQ45. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
REKSA DANA CAMPURAN | |
MIA | Reksa Dana Mandiri Investa Aktif berinvestasi pada Efek Saham, Obligasi dan Pasar Uang. Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut. |
MISB | Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang berinvestasi pada efek Saham syariah, Sukuk dan Pasar Uang syariah. Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut. |
REKSA DANA SAHAM INDEKS DAN ETF | |
FTSE ESG A | Reksa Dana Indeks FTSEESG berinvestasi mayoritas pada saham yang terdapat di dalam Indeks FTSE Indonesia ESG. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
XMLF | Reksa Dana ETF Mandiri ETF LQ45 berinvestasi pada saham-saham blue chip yang terdapat di dalam Indeks LQ45. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Tinggalkan Balasan