Equity Market Commentary : Juli 2025

  • icon-jam06 Agustus 2025
  • icon-share
    Shares

Equity Market Commentary : Juli 2025

Pada bulan Juli, IHSG naik secara stabil, mencetak pertumbuhan sebesar 9% sejak akhir Juni. Kenaikan ini didorong oleh saham-saham eksotik, sementara saham-saham blue chip tradisional seperti perbankan masih tertinggal. Aliran dana asing menunjukkan perbaikan dibandingkan akhir Juni, namun belum mencatatkan posisi net buy. Meskipun demikian, Indonesia telah mencatat beberapa katalis positif sepanjang bulan ini, termasuk pemotongan suku bunga, kesepakatan tarif dengan AS, dan I-EU CEPA, yang semuanya diyakini dapat mendorong kenaikan indeks domestik.

Pemotongan suku bunga sebesar 25bps oleh Bank Indonesia hadir tepat waktu untuk mendukung pertumbuhan domestik, dengan komitmen lanjutan untuk memperkuat pertumbuhan ini yang menyuntikkan optimisme ke dalam pasar. Tonggak baru dari I-EU CEPA memungkinkan 80% barang asal Indonesia untuk menikmati akses bebas tarif ke Uni Eropa, dengan perjanjian tersebut dijadwalkan akan ditandatangani pada bulan September. Terakhir, Indonesia juga telah menyelesaikan kesepakatan tarif dengan AS, memperoleh tarif sebesar 19% dari sebelumnya 32%.

Sebagai hasil dari seluruh faktor ini, pasar memperkirakan akan terjadi perbaikan ekonomi Indonesia pada paruh kedua tahun 2025, dalam bentuk meningkatnya daya beli dan peningkatan tingkat utilisasi perusahaan domestik. Daya beli semakin terdorong oleh stimulus lanjutan yang disalurkan pada bulan Juli, yang mencapai sekitar Rp24 triliun. Kesepakatan dengan AS juga membuat Indonesia terlihat lebih menarik dibandingkan negara-negara sejenis, mengingat satu-satunya negara yang mendapatkan tarif AS lebih rendah dari Indonesia adalah Jepang. Negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam dikenai tarif masing-masing sebesar 25% dan 20%, dan hanya Filipina yang setara dengan Indonesia di angka 19%.

 

Rekomendasi Produk

 

REKSA DANA SAHAM
MITRA A Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif berinvestasi pada saham domestik mayoritas saham Big Cap.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
MICB A Reksa Dana Mandiri Investa Cerdas Bangsa berinvestasi mayoritas pada saham yang termasuk dalam indeks LQ45.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
REKSA DANA CAMPURAN
MIA Reksa Dana Mandiri Investa Aktif berinvestasi pada Efek Saham, Obligasi dan Pasar Uang.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.
MISB Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang berinvestasi pada efek Saham syariah, Sukuk dan Pasar Uang syariah.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran
tersebut.
REKSA DANA SAHAM INDEKS DAN ETF
FTSE ESG A Reksa Dana Indeks FTSEESG berinvestasi mayoritas pada saham yang terdapat di dalam Indeks FTSE Indonesia ESG.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
XMLF Reksa Dana ETF Mandiri ETF LQ45 berinvestasi pada saham-saham blue chip yang terdapat di dalam Indeks LQ45.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Andre Andika Bagus

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *