Transition Point (Global Equity Market)
Pasar saham AS terguncang oleh kenaikan harga energi yang dapat menghambat tren penurunan inflasi saat ini. Selain itu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,5% namun kembali menekankan kebijakan moneter “higher for longer”. Hal ini menyebabkan yield dari US Treasury dan DXY meningkat sehingga mengakibatkan pasar saham melemah. Perekonomian AS cukup baik dibandingkan dari sebelumnya yang diperkirakan terus memburuk. Oleh karena itu, narasi mengenai ekonomi yang mengalami soft-landing (resesi ringan) mulai muncul, sementara narasi hard-landing (resesi yang dalam) perlahan-lahan memudar.
Di sisi lain, perekonomian Tiongkok mengalami pertumbuhan yang lambat dan oleh karena itu investor mulai keluar dari Tiongkok untuk sementara. Selain itu, pasar global melihat titik transisi (transition point) dalam kebijakan suku bunga global. Bank sentral di negara maju diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya, sementara beberapa negara berkembang kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuannya. Melihat kondisi global saat ini, kami berpendapat investor harus lebih lincah dalam berinvestasi karena saham global dapat memberikan imbal hasil yang positif dalam beberapa bulan mendatang.
Shelter (Domestic Equity Market)
Pasar ekuitas global menghadapi momen yang membingungkan karena harga minyak naik akibat penurunan produksi yang mungkin dapat mempengaruhi penurunan inflasi saat ini. The Fed mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,5% namun menyatakan kembali kebijakan moneter “higher for longer”. Hal ini mempengaruhi yield dari US Treasury AS yang melonjak dan DXY meningkat menyebabkan saham terkoreksi selama berhari- hari. Namun, banyak ekonom dan investor di dunia saat ini berada pada titik transisi (transition point) dalam normalisasi suku bunga acuan. Tidak hanya bank sentral AS, bank sentral lain juga mempertahankan suku bunga kebijakan yang sama seperti sebelumnya.
Saham di Indonesia menunjukkan kinerja yang baik karena harga saham sektor komoditas yang melaju didorong oleh harga minyak. Kami melihat nilai tukar Rupiah terdepresiasi namun lebih lambat dibandingkan mata uang Asia lainnya. Bank Indonesia telah mengantisipasi tantangan nilai tukar dengan mulai menerbitkan dan memperdagangkan SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia) di bulan September. Selain itu, pemerintah bereaksi cepat dalam menghadapi kenaikan harga beras dengan meningkatkan kuota impor dan distribusi beras selama 3 bulan ke depan. Inflasi di bulan September tercatat hanya sebesar 2,28% dan PMI Manufaktur masih ekspansif di angka 52,3. Tiga bulan terakhir di tahun 2023 akan sangat menarik bagi investor karena banyaknya peristiwa baik global maupun domestik serta besarnya anggaran Pemerintah yang masih dapat digelontorkan sehingga dapat menggerakkan pasar saham.
Rekomendasi Produk
PRODUK | |
---|---|
MGSED | Reksa Dana MGSED berinvestasi pada Efek Ekuitas Syariah Luar Negeri di dalam Daftar Efek Syariah. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
MITRA | Reksa Dana MITRA berinvestasi pada saham domestik mayoritas saham Big Cap. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
MICB | Reksa Dana Mandiri Investa Cerdas Bangsa berinvestasi mayoritas pada saham yang termasuk dalam indeks LQ45. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
MANFIGA | Reksa Dana Indeks MANFIGA berinvestasi mayoritas pada saham yang terdapat di dalam Indeks FTSE Indonesia ESG. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
XMLF | Reksa Dana ETF Mandiri ETF LQ45 berinvestasi pada saham-saham blue chip yang terdapat di dalam Indeks LQ45. Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut. |
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Tinggalkan Balasan