Global Market Commentary : Maret 2025

  • icon-jam09 April 2025
  • icon-share
    Shares

Global Market Commentary : Maret 2025

Policy Asymmetry

 

Pada Maret 2025, perekonomian global menghadapi dinamika kompleks yang dipengaruhi oleh kebijakan proteksionisme, pengetatan moneter, dan intervensi fiskal strategis, yang mengakibatkan dampak signifikan di pasar. Di Amerika Serikat, ketegangan perdagangan meningkat dengan diberlakukannya tarif baru pada baja dan aluminium hingga 50%, yang memicu tindakan balasan dari mitra dagang. OECD memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan inflasi global sebesar 0,5% hingga 1,5% pada 2026. Sebagai dampaknya, JP Morgan menaikkan probabilitas resesi AS menjadi 40%, mengutip ketidakpastian kebijakan di tengah laju inflasi yang melambat menjadi 2,0% secara tahunan pada Februari. Penjualan ritel turun 1,3% secara bulanan, dan investasi korporasi mulai berkurang, mendorong analis dari Moody’s dan Goldman Sachs untuk merevisi risiko resesi masing-masing menjadi 35% dan 20%. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, tetap mempertahankan nada optimisme dengan hati-hati; namun, pasar mulai memperhitungkan risiko stagflasi karena proyeksi GDP kuartal pertama dari Atlanta Fed mengindikasikan potensi kontraksi.

Di Eropa, Jerman mengumumkan paket stimulus fiskal senilai €500 miliar—terbesar sejak reunifikasi—dengan mengesampingkan batas utang untuk belanja pertahanan dan investasi infrastruktur. Stimulus ini diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan GDP Zona Euro sebesar 0,6% hingga 1,8% pada 2026, meskipun imbal hasil obligasi Bundesbank melonjak 35 basis poin akibat kekhawatiran pasokan. Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,5% pada 6 Maret, tetapi memberi sinyal kemungkinan kenaikan kembali jika stimulus Jerman memicu inflasi, yang diperkirakan dapat meningkatkan CPI Zona Euro sebesar 0,4% hingga 0,9%. Sementara itu, dalam pertemuan Kongres Rakyat Nasional (NPC) China yang berlangsung dari 5 hingga 12 Maret, pemerintah menetapkan target pertumbuhan sekitar 5% untuk 2025, dengan penekanan pada kemandirian teknologi dan stabilisasi sektor properti, sembari memprioritaskan reformasi struktural daripada stimulus besar-besaran.

Pasar global mencerminkan dinamika ini dengan perbedaan kinerja dan volatilitas yang mencolok. Di pasar saham, sektor teknologi mengalami penurunan akibat kekhawatiran akan AI bubble, sementara sektor defensif seperti energi mencatat kinerja yang baik. Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi 10 tahun Jerman melonjak ke 2,8%—tertinggi sejak 2011—sementara imbal hasil Treasury AS stabil di sekitar 4,2% seiring keputusan The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut. Ke depan, beberapa implikasi muncul dari perkembangan ini: asimetri kebijakan antara proteksionisme AS dan ekspansi fiskal Eropa menciptakan perbedaan pertumbuhan yang memperumit koordinasi G20; tekanan inflasi akibat tarif dapat menunda siklus pelonggaran suku bunga baik oleh The Fed maupun ECB; serta valuasi ekuitas tetap rentan di tengah ketidakpastian makroekonomi yang meningkat.

 

Rekomendasi Produk

 

REKSA DANA SAHAM
MGSED A Reksa Dana MGSED berinvestasi pada Efek Ekuitas Syariah Luar Negeri di dalam Daftar Efek Syariah.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
MASED A Reksa Dana MASED berinvestasi pada Efek Ekuitas Syariah Asia di dalam Daftar Efek Syariah.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *