Penurunan IHSG 1.7% karena ketegangan di Timur Tengah. Memanasnya kondisi Iran dimulai dari serangan Israel tanggal 13 Juni tanpa keterlibatan AS. Sebelumnya AS menyatakan akan memberi waktu kepada Iran untuk bernegosiasi. Namun pada akhirnya pada Sabtu menuju Minggu, AS melakukan penyerangan atas tiga fasilitas nuklir Iran dengan serangan yang dinamakan “Midnight Hammer”.  Israel memerlukan  teknologi AS yang dapat melumpuhkan fasilitas nuklir Iran yang jauh dalam dari permukaan tanah. Iran membalas dengan menembakan rudal ke arah Israel dan mengancam menyerang semua kekuatan militer AS di Timur Tengah, serta akan menutup selat Hormuz. Jika tertutup, maka produksi minyak dari Arab Saudi, Iraq, Kuwait, Qatar, UAE dan Iran sendiri akan terhambat.  Produksi minyak di wilayah tersebut sekitar 20% sehingga harga minyak akan meningkat jika selat itu ditutup.

Secara historikal kami melihat kenaikan harga minyak akibat konflik perang semakin pendek jangka waktunya. Namun jika perang terus berlanjut sampai terjadi pergantian pemerintahan akan menimbulkan resiko yang besar. Sampai saat ini harga minyak kembali menurun di bawah USD80/barrel. Jika harga minyak terus meningkat maka inflasi di AS akan kembali meningkat dan hal tersebut tidak diinginkan oleh pemerintah AS. Kami sarankan investor untuk tetap pada posisinya di saham karena Iran mungkin tidak akan sanggup menghadapi AS yang jauh lebih maju dalam teknologi. Koreksi saat ini sebaiknya dipergunakan untuk masuk perlahan-lahan sambil mengamati kondisi yang berkembang.

 

---

Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id

 

---

 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Bagikan Ke :