Monthly Macro Review : Blessing in Disguise

  • icon-jam2 years ago
  • icon-share
    Shares

Monthly Macro Review : Blessing in Disguise

Indonesia menjadi tempat tujuan dana asing yang masuk secara konsisten ke pasar saham tanah air. Kesempatan seperti ini muncul pada saat yang tepat dimana kondisi makro ekonomi setelah diterpa pandemi selama dua tahun sudah cukup mumpuni sehingga tipe investor yang masuk bukan hanya yang memiliki jangka pendek namun juga yang memiliki horizon lebih jauh. Memang momentum yang cukup tepat ketika terjadi eskalasi perang di Eropa di akhir Februari 2020, banyak negara yang memutuskan untuk menghentikan pembelian komoditas yang dimiliki Rusia. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang besar diuntungkan dalam hal ini karena harga yang naik pesat sementara pasokan yang siap hanya dimiliki beberapa negara. Kejadian di Eropa yang menjadi pemicu naiknya harga energi tentu menjadi titik balik investor global untuk lebih konsisten memperhitungkan keberadaan saham Indonesia dalam portofolio jangka panjang karena bukan hanya sektor pertambangan saja yang berkembang pesat namun sektor lain juga mengalami pemulihan yang cukup baik.

 

Overview

Pasar modal global mengalami berbagai tantangan di bulan Februari di mana inflasi masih menjadi topik utama. Inflasi negara-negara besar naik secara signifikan, tetapi kali ini lebih dari sisi permintaan (demand-side) daripada sisi pasokan (supply-side). Sisi permintaan yang kuat lebih dikarekan oleh oleh pertumbuhan upah yang tinggi dan Personal Consumption Expenditure (PCE) yang kuat. Selain permintaan yang meningkat, inflasi juga dipengaruhi oleh kenaikan harga energi dan komoditas. Harga tersebut diperparah dengan perang di Eropa yang mendorong harga minyak di atas USD 100 per barel. Kemungkinan besar puncak inflasi yang tadinya diperkirakan terjadi pada kuartal pertama tahun ini akan bergeser menjadi kuartal kedua. Situasi tidak mudah bagi The Fed untuk membuat keputusan pada bulan Maret meskipun pasar telah memperkirakan kenaikan suku bunga sebanyak 6 – 7 kali tahun ini. Menurut kami, the Fed akan mencoba mengambil kebijakan yang membantu ekonomi AS untuk bisa berkembang selama mungkin sebelum resesi kembali sebagaimana dalam siklus perekonomian.

Saat ini perhatiannya ada pada pengaruh konflik Rusia – Ukraina terhadap Indonesia. Indonesia melakukan ekspor impor dengan dua negara tersebut. Porsi ekspor ke Rusia sekitar 0,65% selama 2021 dan jenis barang yang paling banyak diekspor adalah CPO. Sementara porsi impor dari Rusia hampir sama dengan ekspor yaitu sekitar 0,64% dengan barang impor tersebar pada besi dan baja, pupuk dan bahan bakar mineral. Indonesia juga melakukan ekpor CPO ke Ukraina selain kertas dan sepatu. Namun porsi ekspor ke Ukraina hanya 0,18% dari total ekspor Indonesia. Sementara porsi impor dari Ukraina 0,53% dari total impor dan barang impor utama adalah sereal. Jadi bisa dikatakan bahwa pengaruh langsung kedua negara terhadap Indonesia tidak terlalu besar. Namun konflik tersebut akan memberikan pengaruh tidak langsung yaitu naiknya harga energi. Dengan demikian akan berpengaruh terhadap inflasi kedepannya di Indonesia. Menurut kami pemerintah memiliki ruang fiskal untuk mengatasi kenaikan harga bahan bakar karena pemasukan Indonesia sebagai negara pengekpor komoditas seperti minyak mentah, batu bara, dan CPO juga ikut naik seiring naiknya harga komoditas tersebut. Sehingga pemerintah dapat memberikan subsidi bila harga bahan bakar seperti besin dan LPG terus naik sampai membebani masyarakat.

Setelah mengalami gejolak di Januari, saham-saham Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat baik di Februari 2022. Hal ini karena Indonesia dapat membuktikan sebagai tempat yang lebih baik dalam kondisi global saat ini. Investor global seolah melupakan Indonesia selama dua tahun terakhir akibat pandemi. Sekarang dengan normalisasi perekonomian di negara maju, investor global mencari negara berkembang yang dapat memberikan pertumbuhan dengan valuasi yang wajar. Harga komoditas yang tinggi tentu menjadi pemicu investor global memperhatikan Indonesia. Namun menurut kami Indonesia sudah memiliki pencapaian yang baik di berbagai bidang meskipun terkesan pelan. Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang dapat mengatasi pandemi dengan cukup baik mengingat jumlah penduduk yang besar dan banyak pulau. Tingkat vaksinasi adalah salah satu yang tertinggi di antara negara-negara berpenduduk padat lainnya. Pemerintah Indonesia cukup berhasil menyeimbangkan kesehatan dan keselamatan masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi. Kami melihat lebih kemungkinan lebih besar bagi investor global masuk ke saham Indonesia yang masih undervalued.

Perang di Eropa telah mengguncang pasar global di mana investor mencoba bersembunyi di aset safe-haven seperti US Treasury. Kurva imbal hasil Treasury AS menjadi datar karena ekspektasi suku bunga jangka pendek dan menengah yang lebih tinggi. Yield dari INDOGB juga naik tetapi dalam perubahan yang lebih kecil dibandingkan dengan US Treasury. Investor domestik khususnya perbankan masih menjadi pembeli terbesar INDOGB. Kami melihat pola di mana bank menjadi pembeli INDOGB terbesar masih akan terjaga pada tahun ini meskipun pertumbuhan pinjaman perbankan lebih tinggi dan adanya kebijakan baru tentang GWM yang lebih tinggi. Ini karena depostio tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada pinjaman. Pada bulan Februari, investor asing mulai membeli INDOGB setelah arus keluar yang besar terjadi pada kuartal terakhir tahun 2021. Meskipun INDOGGB memberikan imbal hasil riil yang kompetitif, terdapat beberapa negara lain menawarkan imbal hasil nominal yang lebih baik. Oleh karena itu, kami menilai investor global masih tertarik untuk memiliki obligasi negara berkembang secara selektif seperti INDOGB. Saat ini, Indonesia memiliki mata uang Rupiah yang stabil karena surplus transaksi berjalan dan ketergantungan Indonesia pada kepemilikan asing di pasar obligasi semakin rendah. Indonesia membukukan surplus fiskal pada Januari yang cukup jarang terjadi. Itu menandakan penerimaan negara dalam tren positif karena membaiknya keadaan ekonomi domestik dan ekspor yang kuat. Memang masih terlalu awal untuk mengatakan fiskal akan surplus di akhir tahun. Namun, jika tren positif dari pendapatan negara bisa bertahan, penerbitan obligasi bisa lebih rendah dari yang dianggarkan sehingga yield dari INDOGB 10 tahun bisa terjaga di level 6,25% – 6,75%.

 

Topic of discussion

  • Inflasi inti akhirnya masuk ke teritori 2%
  • PMI Manufacturing dan IKK masih positif ditengah pengetatan PPKM
  • Neraca dagang Indonesia bulan Februari naik 4 kali dibandingkan bulan Januari
  • Likuiditas pasar tetap terjaga kuat
  • Pencapaian penjualan mobil dan motor masih dianggap baik
  • Kesimpulan dan Rekomendasi

 

Rekomendasi Produk

Saham

Pendapatan Tetap

 

PRODUK 6M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
Saham
MGSED -17,7% -17,9%
MITRA +9,8% +6,9%
Pendapatan Tetap
MIDU +0,81% -0,14%

 

Untuk membaca hal-hal yang terjadi di bulan Februari 2022 yang mempengaruhi ekonomi secara makro selengkapnya disini:

 

Baca Selengkapnya

 


Info lebih lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id 

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *