Weekly Market Recap 14 – 17 April 2025

  • icon-jam21 April 2025
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 14 – 17 April 2025

Kinerja Pasar:

  • Indeks Utama: Pasar saham AS mengalami pekan yang fluktuatif setelah jeda penerapan tarif. Pasar saat ini menunggu kejelasan arah negosiasi dagang. Indeks S&P turun 1,5% w/w dan Nasdaq melemah 2,6% w/w.

  • Indeks Domestik: Sebaliknya, IHSG melonjak 2,8% w/w dan LQ45 naik 2,3% w/w. Jeda tarif memberi peluang bagi negara berkembang untuk mencari solusi dalam menyesuaikan diri dengan kebijakan Trump. Indonesia memiliki ruang untuk bernegosiasi karena impor dari AS dapat ditingkatkan dengan mudah dan telah diinstruksikan oleh presiden.

 

Pendorong Utama Pekan Ini:

  • Data Makroekonomi:
    • Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia turun ke 121,1 pada Mar’25 dari 126,4.

    • Pertumbuhan PDB Tiongkok 1Q25 tercatat 5,4% yoy, sama kuatnya dengan kuartal sebelumnya.

    • ECB memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 2,25% sebagai persiapan menghadapi dampak ekonomi dari perang dagang yang dipicu oleh AS.

 

  • Peristiwa Geopolitik:
    • Pemerintah AS berencana mengenakan tarif sebesar 245% terhadap produk Tiongkok setelah Tiongkok membalas dengan tarif atas produk AS.

    • Trump meningkatkan tekanan pada Ketua The Fed, Powell, untuk memangkas suku bunga.

 

  • Sorotan Sektor:
    • Penjualan grosir mobil roda 4 (4W) pada Mar’25 turun 5% yoy / -2% mom.

    • Volume semen domestik pada Mar’25 menurun 8% yoy.

    • Kenaikan royalti tambang untuk nikel, emas, tembaga, dan bauksit telah disahkan dan akan diberlakukan mulai 26 April 2025.

    • Telkom Indonesia mencatatkan EBITDA dan laba FY24 yang sesuai ekspektasi.

 

Sentimen Pasar:

  • VIX: Turun ke 29 dari pekan sebelumnya 37, seiring meredanya ketegangan pasca jeda tarif.

  • Pasar Obligasi: Yield UST terus menurun ke 4,3%, sementara yield IndoGb turun ke 6,9%.

  • DXY: Melemah ke 99,2 dari minggu lalu 99,7. Mata uang negara maju menguat terhadap USD, tetapi tidak dengan mata uang negara berkembang. Rupiah masih di Rp16.820/USD.

 

Prospek Ke Depan:

  • Data dan Peristiwa Ekonomi yang Perlu Diperhatikan:
    • Rapat bulanan BI mengenai suku bunga BI

    • Potensi Danantara memasuki pasar pada akhir April

  • Acara Korporasi:

    • BRI dan TLKM berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback).

 

Ringkasan & Rekomendasi:

Kami melihat pasar saham dan obligasi domestik tampil baik pekan lalu. Kami mengamati bahwa Pemerintah Indonesia mulai bernegosiasi dengan Pemerintah AS. Proses negosiasi ini masih akan memakan waktu dan tidak akan memberikan hasil yang instan. Kami merekomendasikan investor untuk memiliki produk pasar uang USD dan pendapatan tetap USD karena lebih sesuai dengan situasi saat ini.

 

Rekomendasi:

RD MGSED, RD MICB, RD Index FTSE ESG, RD IDAMAN, dan RD MMUSD.

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI -10,0% -9,1%
LQ45 -13,2% -12,6%
Saham
MITRA A -10,2% -12,0%
MICB A -9,9% -11,0%
ASEAN5 -11,3% -13,2%
MGSED -11,4% -10,4%
Indeks
FTSE ESG A -10,0% -8,7%
ETF
XMLF -10,9% -10,3%
Campuran
MISB -0,53% -1,17%
MIA -5,68% -7,25%
Pendapatan Tetap
MIDU A +2,10% +2,20%
MIDO2 +2,25% +1,40%
IDAMAN +0,03% -0,30%
Pasar Uang
MIPU A +1,09% +1,31%
MMUSD +0,75% +0,89%

*Data diatas adalah data per tanggal 17 April 2025

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id‌‌


DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *