Highlight
Market:
- Saham domestik kembali jatuh namun tidak sebesar awal November. IHSG melemah 1,1% wow menjadi 7114 dan LQ45 jatuh 2,4% wow menjadi 856. Penurunan saham domestik berkebalikan dengan saham AS S&P dan Nasdaq yang menguat 1,1% wow masing-masing.
- IndoGb yield bertahan di 6,90% meski UST yield telah menguat ke 4,2%. Nilai tukar Rupiah masih bertahan di Rp 15,850 per USD.
Macro:
- AS mencatat inflasi PCE naik ke 2,3% yoy di Oct24 dari 2,1% di Sep24, namun sama seperti perkiraan konsensus 2,3% yoy. Sedangkan PCE inti yang berada pada 2,8% yoy di Oct24 sama seperti bulan sebelumnya dan perkiraan konsensus.
Picture of the week
Presiden terpilih AS, Donald Trump, berencana memotong pajak dan menaikan tarif. Hal tersebut memicu proyeksi inflasi AS tetap berada di atas 2% selama 2025 yang dilakukan oleh Consensus Economics. Sebaliknya inflasi di Eropa kemungkinan besar turun di bawah target ECB 2% (Pic 1). Selain itu, ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi AS +2.7% di 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan di Oktober 2023 yang kurang dari 1%.
Sementara tahun 2025, ekonom memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh 1,9%, lebih tinggi dari perkiraan di Maret di 1,6% (Pic 2). Tren tersebut berbeda dengan Eropa yang hanya akan tumbuh 0,7% tahun 2024 dan 1,1% tahun 2025. Beberapa survey bahkan menunjukan Eropa dapat jatuh ke kondisi resesi. Dengan begitu, pelaku pasar memperkirakan ECB akan memotong sebanyak 1,50% ECB rate sampai dengan akhir tahun depan. Sedangkan Fed rate kemungkinan hanya dapat memotong 0,75% dari saat ini di 4,75%. Kami melihat investor harus tetap memiliki saham – saham di luar Indonesia, terutama di AS. Namun tidak semua saham dapat berkinerja baik sehingga pemilihan saham dan diversifikasi menjadi penting dalam sebuah portofolio. Serta produk pasar uang menjadi produk menarik selama suku bunga acuan masih tinggi.
Rekomendasi: MGSED (saham global), MMUSD dan MIPU (pasar uang).
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | -6,7% | -2,2% |
LQ45 | -9,1% | -11,7% |
Saham | ||
MITRA A | -5,7% | -5,9% |
MICB A | -5,6% | -6,1% |
ASEAN5 | -6,2% | -7,6% |
MGSED | -0,4% | +14,3% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | -6,6% | -6,7% |
ETF | ||
XMLF | -8,8% | -9,3% |
Campuran | ||
MISB | +0,46% | +3,33% |
MIA | -4,87% | -5,79% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +0,11% | +3,24% |
MIDO2 | -1,04% | +1,90% |
IDAMAN | -1,93% | -0,41% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,14% | +4,00% |
MMUSD | +0,84% | +2,91% |
*Data diatas adalah data per tanggal 29 November 2024
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan