Kinerja Pasar:
- Indeks Utama: pekan yang kuat bagi saham global setelah AS memberi sinyal tarif yang lebih rendah dari perkiraan. Indeks S&P 500 rebound 1,19% WoW dan Nasdaq naik 0,99% WoW.
- Indeks Domestik: Mengikuti penguatan nilai tukar Rupiah dan penurunan suku bunga, IHSG naik 0,47% WoW dan LQ45 juga naik 0,32% WoW. IHSG mencatatkan aliran masuk dana asing sebesar USD 371 juta pada Mei 2025.
Pendorong Utama Pekan Ini:
- Data Makroekonomi:
-
Tingkat inflasi tahunan Jepang tetap di 3,6% pada April (sebelumnya: 3,6%, konsensus: 3,5%).
-
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Indonesia menurunkan suku bunga pinjaman menjadi 4% (sebelumnya: 4,25%).
-
Bank Indonesia dan PBoC memperbarui MoU untuk penggunaan mata uang lokal (CNY dan IDR) dalam perdagangan bilateral.
-
Kemenkeu Indonesia menunjuk dua kepala baru untuk bea cukai dan pajak. Letjen Purn Djaka Budhi Utama sebagai Direktur Bea Cukai (dikenal tegas pada rokok ilegal), dan Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak.
-
- Peristiwa Geopolitik:
-
Pengadilan dagang AS memutuskan Trump tidak berwenang memberlakukan tarif, tapi pengadilan federal AS menolak putusan tersebut. Tarif tetap berlaku.
-
Trump mengumumkan tarif 50% untuk barang asal Uni Eropa, namun kemudian menunda keputusannya.
-
Ketegangan di Ukraina meningkat setelah Jerman mengizinkan Ukraina melakukan serangan jarak jauh.
-
Produsen OPEC+ umumkan peningkatan pasokan 440 ribu barel per hari pada Juli 2025, harga minyak turun 3,1% WoW.
-
Elon Musk mundur dari DOGE setelah berselisih dengan kebijakan Trump.
-
Emmanuel Macron memulai tur Asia untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan pertahanan.
-
ASEAN dan Gulf Co-operation Council menggelar KTT bersama di Kuala Lumpur untuk mengembangkan hubungan ekonomi antar kawasan.
-
- Sorotan Sektor:
-
TLKM menyetujui dividen final IDR 21,1 triliun (89% payout ratio, yield 7,5%). Juga mengumumkan susunan direksi baru, termasuk CEO baru dari EXCL, dengan susunan profesional.
-
PGAS menyetujui dividen final USD 272 juta (80% payout ratio, yield 10%).
-
SILO membukukan kinerja 1Q25 di bawah konsensus, laba bersih Rp 246 miliar (-8% q/q) akibat margin yang tertekan.
-
Sentimen Pasar:
-
VIX naik ke 18,6 (sebelumnya: 17).
-
Imbal hasil UST sempat fluktuatif namun berakhir naik di 4,4%.
-
Imbal hasil IndoGB tetap di 6,8%.
-
DXY rebound ke 100 akibat ketidakpastian tarif namun kembali stabil di 99 WoW.
-
Rupiah menguat ke Rp 16.290/USD.
Prospek Ke Depan:
- Data dan Peristiwa Ekonomi yang Perlu Diperhatikan:
-
Kesepakatan dagang bilateral dengan AS hingga akhir masa penangguhan tarif 90 hari.
-
Jatuh tempo SRBI jumbo.
-
Ringkasan & Rekomendasi:
Mei 2025 menjadi salah satu bulan terbaik, berbeda dengan pepatah “sell in May”. Kini mendekati akhir masa penangguhan tarif, potensi hasil positif melalui kesepakatan dagang masih terbuka. Tetap berinvestasi di pasar saham menjadi waktu yang baik saat ini.
Rekomendasi:
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | +14,4% | +1,4% |
LQ45 | +15,8% | -1,4% |
Saham | ||
MITRA A | +15,5% | -1,0% |
MICB A | +15,9% | +0,1% |
ASEAN5 | +13,6% | -2,9% |
MGSED | +0,7% | +0,0% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | +18,4% | +2,5% |
ETF | ||
XMLF | +18,9% | +1,3% |
Campuran | ||
MISB | +3,60% | +2,01% |
MIA | +9,35% | -0,05% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU A | +1,90% | +3,66% |
MIDO2 | +1,49% | +3,00% |
IDAMAN | -0,68% | +1,61% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,08% | +1,82% |
MMUSD | +0,77% | +1,27% |
*Data diatas adalah data per tanggal 28 Mei 2025
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan