Weekly Market Recap 28 Oktober – 1 November 2024

  • icon-jam04 November 2024
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 28 Oktober – 1 November 2024

Highlight  ‌

 

Market:

  • Saham domestik terkoreksi dalam mengikuti pergerakan saham global yang jatuh karena memasuki masa pemilu AS yang sangat menentukan. IHSG jatuh 2,5% wow dan LQ45 terkoreksi 3,3% wow di mana S&P 500 turun 1,3% wow dan Nasdaq terkoreksi 1,5% wow.
  • Yield obligasi IndoGB yang berada pada 6,8% mengikuti yield US Treasury yang sudah mencapai 4,4%.

 

Macro:

  • Data job opening JOLTS AS 7,44jt di September 2024 (vs. 7.86 jt di Aug24)
  • Pertumbuhan PDB 3Q24 di Eropa 0,9% yoy (vs 0,9% yoy di 2Q24).
  • Pertumbuhan PDB 3Q24 di AS 2,8% yoy (vs 3,0% yoy di 2Q24).
  • Bank of Japan menahan suku bunga acuan 0,25%.
  • Inflasi Eropa naik ke 2% di Oct24 (vs 1,7% di Sep24), sedangkan inflasi inti 2,7% sama seperti bulan Sep24.
  • Inflasi PCE AS bulan Sep24 2,1% (vs 2,3% di Aug24), PCE inti 2,7% sama seperti bulan Aug24.
  • China Caixin PMI Manufacturing Oct24 naik ke 50,3 (vs 49,3 di Sep24).
  • Indonesia S&P PMI Manufacturing Oct24 tetap sama di 49,2.
  • Inflasi Indonesia di Oct24 kembali turun ke 1,71% yoy (vs 1,84% yoy di Sep24), inflasi inti naik ke 2,21% yoy (vs2,09% yoy di Aug24)
  • Non Farm Payroll AS Oct24 hanya tercatat 12 ribu dari sebelumnya 223 ribu dan Unemployment rate AS Oct24 berada stabil di 4.1%.
  • AS S&P PMI Manufacturing Oct24 naik tipis ke 48.5 (vs 47.3 di Sep24), namun ISM manufacturing turun ke 46,5 (vs 47.2 di Sep24).

 

Picture of the week

 

 

Bulan Oktober 2024 telah usai dan berdasarkan indeks IBPA composite index pasar obligasi terkoreksi 0,99%. Secara historis, dalam 10 tahun terakhir seharusnya pasar obligasi dapat bertumbuh rata-rata 0,40% dengan probabilitas return positif 40% (Pic 1). Koreksi bulan Oktober terjadi karena US Treasury yang naik dari 3,7% menjadi 4,3% sehingga IndoGb yield ikut tergerus menuju 6,9% dari 6,4%. Bergesernya yield di pasar AS terjadi karena dua hal yang sedang diamati. Pertama, adanya keraguan pasar akan turunnya ekonomi AS lebih dalam di mana saat ini data-data menunjukan ekonomi masih cukup baik sehingga the Fed mungkin menurunkan suku bunga dengan skala yang lebih kecil. Kedua, pemilu AS yang menunjukan bahwa kebijakan kedepan dengan menaikan tarif dan menurunkan pajak akan membuat penerbitan obligasi pemerintah AS lebih besar sehingga yield yang ditawarkan naik. Meskipun demikian, kami melihat argumen pasar dapat berubah cepat. Pemilu AS akan berlangsung pada awal November, begitu pula dengan pertemuan the Fed. Kami masih meyakini akan terjadi perlambatan ekonomi AS  (soft landing). Sehingga pemotongan suku bunga masih akan terus berlanjut. Berdasarkan data, probabilitas return positif mencapai hampir 90% dengan rata – rata kinerja +1.62% dalam sebulan. Rekomendasi: MIDO2, IDAMAN.

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI +2,4% +3,2%
LQ45 -1,4% -6,0%
Saham
MITRA A +1,6% -0,6%
MICB A +1,5% -1,3%
ASEAN5 +1,1% -2,3%
MGSED +1,0% +12,8%
Indeks
FTSE ESG A +0,3% -2,0%
ETF
XMLF -1,9% -4,1%
Campuran
MISB +2,27% +4,34%
MIA +0,61% -2,51%
Pendapatan Tetap
MIDU +1,07% +3,10%
MIDO2 +1,34% +2,19%
IDAMAN +1,00% +0,38%
Pasar Uang
MIPU A +1,14% +3,65%
MMUSD +0,88% +2,65%

*Data diatas adalah data per tanggal 1 November 2024

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id‌‌


DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *