Weekly Market Recap 3 – 7 Juni 2024

  • icon-jam10 Juni 2024
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 3 – 7 Juni 2024

Highlight  ‌

 

Market:

  • Pergerakan saham pada pekan lalu menarik untuk diperhatikan. Indeks IHSG masih terkoreksi 1% wow, namun indeks LQ45 bangkit 1,4% wow. Kenaikan saham pada indeks LQ45 terjadi karena saham sektor perbankan dan telekomunikasi yang memiliki fundamental baik memiliki valuasi yang menarik setelah koreksi pada bulan lalu. Sementara saham yang memiiliki valuasi terlalu mahal terkoreksi dalam sehingga mempengaruhi indeks IHSG. Kami kembali menyarankan investor untuk berhati – hati dalam berinvestasi agar dapat bertumbuh secara berkesinambungan.
  • Yield dari obligasi pemerintah 10 tahun stabil di 6,9% dengan spread yang stabil di 240 bps terhadap yield dari US Treasury.
  • Nilai tukar Rupiah sedikit menguat 0,3% wow di bawah Rp16,200.

 

Macro:

  • Indonesia S&P PMI Manufacturing di Mei24 berada pada level 52.1 (vs 52.9 di Apr24). Sementara itu, Indonesia membukukan inflasi yang lebih rendah di 2.84% yoy pada Mei24 (vs 3.0% yoy di Apr24), namun inflasi inti yang lebih tinggi s1.93% yoy (vs 1.82% yoy di Apr24).
  • China Caixin PMI Manufacturing Mei24 tercatat pada level 51.7 (vs 51.4 di Apr24), China Caixin PMI Services menguat ke 54,0 di Mei24 (vs. 52,5 di Apr24).
  • AS S&P PMI Manufacturing di Mei24 meningkat ke level 51,3 (vs. 50 di Apr24), berbeda halnya dengan ISM PMI Manufacturing yang menurun ke 48,7 (vs. 49,2 di Apr24). Di pasar tenaga kerja, AS mencatatkan tambahan non-farm payrolls 272 ribu (vs. 165 ribu di Apr24) serta tingkat pengangguran di 4,0% pada (vs. 3,9di Apr24). Jumlah lapangan kerja JOLTs Job Openings turun menjadi 8.06 juta di Apr24 (vs. 8.36 juta di Mar24).
  • India mencatatkan PMI Manufacturing Mei24 di 57.5 (vs 58,8 di Apr24).
  • EU menurunkan suku bunga acuan 25bps ke 3,75% dari sebelumnya 4,00%.

 

Picture of the week

 

 

Bank Sentral Eropa  memotong suku bunga acuan pertama kali dalam 5 tahun terakhir.ECB menurunkan 25 bps ECP rate dari 4,00% menjadi 3,75%. Keputusan tersebut merupakan langkah awal yang diambil oleh Bank Sentral utama dunia setelah data inflasi terlihat mulai teratasi. Selain ECB, Bank Sentral lain yang diharapkan melakukan penyesuaian adalah The Fed dan BOE (Pic 1).

 

 

 

Sementara BI Rate terakhir dinaikan pada bulan April 2024 dalam menjaga nilai tukar Rupiah. Jika melihat kondisi pasar tenaga kerja AS pertumbuhan upah semakin menurun seturut lowongan kerjaan (Pic 2). Data terakhir terlihat data pengangguran meningkat ke 4.0%, namun NFP masih bertahan baik.

Melihat kondisi ekonomi yang semakin melemah, inflasi yang menjadi masalh utama harusnya ikut menurun menuju target Bank Sentral. The Fed seharusnya menurunkan suku bunga acuan agar ekonomi tidak jatuh ke dalam resesi. Momentum saat ini sangat tepat untuk masuk ke RD pendapatan tetap (RD MIDU dan RD MIDO2) serta RD pasar uang (RD MIPU dan MMUSD). Produk pendapatan tetap dan pasar uang saat ini memiliki underlying yang memberikan imbal hasil yang masih tinggi.

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI -6,5% -5,2%
LQ45 -11,3% -8,9%
Saham
MITRA A -8,9% -6,2%
MICB A -8,8% -6,7%
ASEAN5 -9,4% -7,1%
MGSED +3,4% +13,9%
Indeks
FTSE ESG A -10,8% -7,8%
ETF
XMLF -9,0% -6,7%
Pendapatan Tetap
MIDU +0,48% +1,16%
MIDO2 -0,13% +0,15%
IDAMAN +0,05% -1,69%

*Data diatas adalah data per tanggal 7 Juni 2024

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *