Kinerja Pasar:
- Indeks Utama: Data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan mendorong pasar saham AS menguat. S&P 500 naik +1,72% WoW, sementara Nasdaq naik +1,62% WoW.
- Indeks Domestik: Indeks domestik tertekan menjelang kesepakatan dagang AS. IHSG turun 0,51% WoW, LQ45 turun 0,95% WoW.
Pendorong Utama Pekan Ini:
- Data Makroekonomi:
-
Kongres AS menyetujui ‘One Big Beautiful Bill’, yang mencakup pemotongan pajak, belanja untuk keamanan perbatasan, dan pengurangan anggaran program kesejahteraan serta energi bersih.
-
PMI Juni 2025:
-
AS: 52,9 (sebelumnya: 52)
-
Tiongkok: 50,4 (sebelumnya: 48,3)
-
Indonesia: 46,9 (sebelumnya: 47,4)
-
-
Tingkat Pengangguran AS: 4,1% (sebelumnya: 4,2%, konsensus: 4,3%),
Nonfarm Payroll AS: +147 ribu (sebelumnya: 144 ribu, konsensus: 111 ribu) -
CPI Indonesia Juni: 1,9% YoY (sebelumnya: 1,6%), Core CPI tetap di 2,4% YoY
-
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia naik menjadi USD 4,3 miliar (sebelumnya: USD 0,2 miliar) pada Mei 2025, mengejutkan positif (konsensus: USD 2,4 miliar)
-
Penerimaan Pajak Indonesia meningkat 13% MoM di Juni 2025, sehingga angka semester I 2025 menjadi -4% (dari -7% pada Mei 2025).
Belanja pemerintah juga mulai tumbuh 1% YoY di semester I 2025 (dari -16% di Mei 2025) -
Pemerintah Indonesia melonggarkan pembatasan impor untuk 10 kelompok bahan baku guna mendukung hilirisasi. Namun, impor untuk barang vital seperti tekstil masih dibatasi.
-
- Peristiwa Geopolitik:
-
AS menyepakati tarif impor 20% dari Vietnam dan 40% untuk barang trans-shipment
-
Donald Trump menyatakan akan mengirim surat kepada mitra dagang yang menetapkan tarif unilateral. Negara-negara harus mulai membayar mulai 1 Agustus.
-
Indonesia dikabarkan akan menyusun MoU dagang dengan AS, mencakup Danantara, ICBP, dan GIAA.
-
- Sorotan Sektor:
-
Menteri ESDM mengumumkan akan mengembalikan sistem kuota tambang dari tiga tahun ke satu tahun, berlaku mulai 2026.
-
Danantara menandatangani MoU dengan ACWA Power (perusahaan energi terbesar di Arab Saudi) senilai USD 10 miliar (Rp 162 triliun) untuk proyek energi terbarukan.
-
Bank Mandiri mengumumkan akan mengadakan RUPSLB pada Agustus, detail acara masih menunggu.
-
OJK menunda skema co-payment asuransi yang sebelumnya dijadwalkan berlaku pada 2026.
-
Sentimen Pasar:
-
VIX: 17,52
-
Pasar Obligasi: Imbal hasil UST naik ke 4,31% (sebelumnya: 4,27%), imbal hasil IndoGB menguat tipis ke 6,6% (sebelumnya: 6,63%)
-
DXY: Melemah ke 96,9 (sebelumnya: 97,4)
-
Rupiah: Menguat ke Rp 16.200/USD
Prospek Ke Depan:
-
Data dan peristiwa ekonomi penting:
-
Tenggat tarif Donald Trump: 9 Juli 2025
-
Ringkasan & Rekomendasi:
Pasar menanti kejelasan kesepakatan dagang dengan AS yang tenggatnya jatuh pada 9 Juli. Selain itu, investor juga menunggu kepastian terkait RUPSLB Bank Mandiri pada awal Agustus, yang dapat menjadi faktor penekan bagi saham BUMN dan IHSG secara keseluruhan.
Kami menilai kondisi saat ini lebih menguntungkan untuk reksa dana saham all cap (RD MITRA) dan reksa dana obligasi berdurasi pendek (RD MIDU).
Rekomendasi:
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | +5,45% | -3,03% |
LQ45 | +3,95% | -7,64% |
Saham | ||
MITRA A | +7,41% | -5,87% |
MICB A | +6,02% | -5,97% |
ASEAN5 | +5,40% | -7,97% |
MGSED | +10,07% | +5,03% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | +4,43% | -4,36% |
ETF | ||
XMLF | +7,73% | -3,94% |
Campuran | ||
MISB | +5,07% | +2,67% |
MIA | +4,22% | -3,24% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU A | +2,96% | +4,83% |
MIDO2 | +3,28% | +4,30% |
IDAMAN | +3,05% | +3,61% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,23% | +2,32% |
MMUSD | +0,85% | +1,59% |
*Data diatas adalah data per tanggal 4 Juli 2025
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan