Kinerja Pasar:
-
Indeks Utama: Indeks utama menguat seiring hasil kinerja korporasi yang solid. S&P500 naik +2,4% WoW, Nasdaq naik +3,87% WoW.
-
Indeks Domestik: IHSG relatif datar dengan -0,06% WoW, tetap berada di kisaran 7.500, sementara indeks LQ45 turun -0,5% WoW akibat arus keluar asing.
Pendorong Utama Pekan Ini:
- Data Makroekonomi:
-
Revisi lanjutan pada data NFP AS menunjukkan pelemahan sejak Mei, dengan data Mei–Juni direvisi turun sebanyak 256 ribu pekerjaan.
-
Indonesia mencatat PDB 2Q25 lebih tinggi dari perkiraan, dengan pertumbuhan ekonomi 5,1% YoY (sebelumnya: 4,8%, konsensus: 4,9%) didorong oleh pemulihan investasi domestik (porsi investasi naik 7% YoY).
-
Sri Mulyani berencana mengucurkan stimulus sebesar Rp10,8 triliun selama 3Q25, difokuskan pada program utama Prabowo (makan siang gratis, perbaikan sekolah).
-
Cadangan devisa Indonesia sedikit turun menjadi USD 152 miliar (sebelumnya: USD 152,6 miliar), terutama karena pembayaran utang dan kebijakan stabilisasi mata uang. Namun, cadangan devisa tetap kuat karena masih mencakup 6,2 bulan pembayaran utang dan impor.
-
Indonesia menerbitkan Kangaroo Bond pertama senilai AUD 800 juta.
-
- Peristiwa Geopolitik:
-
India dikenakan tambahan tarif 25% untuk pembelian minyak dari Rusia, sehingga tarif total menjadi 50%.
-
Indonesia memperoleh tarif 0% untuk produk tembaga yang diekspor ke AS.
-
Tarif 100% dikenakan untuk semikonduktor, namun dibebaskan bagi perusahaan yang berkomitmen berinvestasi di pabrik manufaktur AS.
-
- Sorotan Sektor:
-
MSCI melakukan rebalancing pada indeks global standar dengan perubahan untuk Indonesia:
-
Penambahan: CUAN, DSSA. Indeks small cap: AADI, KPIG, PTRO, RATU, TAPG
-
Pindah ke small cap: ADRO
-
Penghapusan: MBMA, PNLF
-
-
Data penjualan otomotif Juli 2025 menunjukkan pelemahan berlanjut meski ada pameran GIIAS 2025:
-
Penjualan wholesales mobil (4W): 61 ribu unit (-18% YoY), Jan–Jul 2025: 436 ribu (-10% YoY), 48% dari target tahunan Gaikindo
-
Penjualan motor (2W): 581 ribu unit (-2% YoY), Jan–Jul 2025: 3,7 juta (-2% YoY), 55% dari target tahunan AISI
-
Merek asal Tiongkok menguasai 9% pangsa pasar per Juli 2025, menurunkan pangsa pasar Astra menjadi 53% (Juli 2024: 57%)
-
-
Sentimen Pasar:
-
VIX: Turun ke 15,2.
-
Pasar Obligasi:
-
Yield UST naik menjadi 4,28% (sebelumnya: 4,22%)
-
Yield IndoGB menguat menjadi 6,42% (sebelumnya: 6,58%)
-
-
DXY: 98,1 (sebelumnya: 99,1)
-
Rupiah: Menguat ke Rp 16.290/USD
Prospek Ke Depan:
-
Data dan peristiwa ekonomi penting:
-
Selasa, 12 Agustus: CPI AS, kesepakatan dagang AS–Tiongkok
-
Kamis, 14 Agustus: Klaim Pengangguran AS
-
Ringkasan & Rekomendasi:
IHSG memulai musim laporan keuangan dengan kinerja 2Q yang lemah. Namun, kami menilai risiko arus keluar asing masih terbatas di tengah latar belakang makro yang membaik secara bertahap. Saham all-cap dengan fundamental kuat tetap menjadi pilihan utama.
Rekomendasi:
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
JCI | +11,39% | +6,47% |
LQ45 | +4,64% | -3,61% |
Saham | ||
MITRA A | +3,83% | -3,65% |
MICB A | +2,71% | -3,48% |
ASEAN5 | +3,11% | -5,94% |
MGSED | +13,86% | +6,03% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | +3,07% | -1,08% |
ETF | ||
XMLF | +5,95% | +0,04% |
Campuran | ||
MISB | +7,88% | +8,34% |
MIA | +3,77% | -0,39% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU A | +2,60% | +5,63% |
MIDO2 | +2,60% | +5,13% |
IDAMAN A | +1,75% | +3,63% |
Pasar Uang | ||
MIPU A | +1,19% | +2,68% |
MMUSD | +0,81% | +1,83% |
*Data diatas adalah data per tanggal 1 Agustus 2025
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana
Written by
Tinggalkan Balasan