Highlight

 

IHSG naik 32 bps (+0,5%) dalam seminggu menjadi 6,954 dan LQ45 naik 0,6% menembus level 1000 menjadi 1003. Penguatan tersebut mengikuti pergerakan indeks dunia yang naik setelah adanya kepastian dari kebijakan the Fed. Yield dari INDOGB cukup stabil di 6,72% meskipun yield dari UST terus naik ke 2,15% dari seminggu sebelumnya di 2,00%. Pergerakan nilai tukar Rupiah sangat stabil di kisaran Rp14,300/USD.

Minggu lalu merupakan minggu perubahan kebijakan moneter dari dua bank sentral besar yaitu the Fed dan Bank of England. The Fed menaikan suku bunga acuan Fed Rate sebanyak 25 bps menjadi 0,25% – 0,5%. The Fed menyatakan bahwa pada tahun 2022 akan menaikan sebanyak 6 kali lagi dan 2023 sebanyak tiga kali.

Bank sentral Inggris BoE kembali menaikan suku bunga sebanyak 25 bps pada Maret setelah menaikan dua kali sebelumnya di tahun 2022. Sementara bank sentral Jepang BoJ masih mempertahankan suku bunga di -0,1%. PPI AS di Feb22 berada tetap pada 10% yoy sama seperti bulan Jan22. Inflasi EU di Feb22 naik mencapai 5,9% yoy dari sebelumnya 5,1% yoy.
Dari pasar domestik, penjualan motor di Feb22 turun 2,6% yoy namun penjualan mobil naik 65,1% yoy. Neraca perdagangan naik banyak dari USD 0,9 milyar di bulan Jan22 menjadi USD 3,8 milyar di Feb22 yang disebabkan oleh kenaikan ekspor sebesar 34,1% yoy dan kenaikan impor yang tidak sebesar ekspor 25,4% yoy. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan 7D RRR di 3,5% pada bulan Feb22.

 

Picture of the week

 

 

Neraca dagang Indonesia bulan Feb22 melejit naik empat kali lipat menjadi USD 3,83 milyar dibandingkan Jan22 di USD 0,96 milyar. Kenaikan tersebut karena harga komoditas yang melambung tinggi di bulan Feb22 membuat nilai ekspor tetap terjaga. Nilai ekspor pada bulan Feb22 mencapai USD 20,46 milyar yang artinya bertumbuh 34,14% yoy atau 6,73% mom. Sementara pemberlakukan PPKM yang lebih ketat membuat impor kembali menurun. Nilai impor Indonesia pada Feb22 tercatat USD 16,64 milyar dimana terjadi penurunan terjadi sebanyak 8,64% mom, namun secara tahunan masih naik 25,43% yoy. Nilai tukar Rupiah terhadap USD cukup stabil di Rp14.272 – 14.410 per USD. Menurut kami spread antara INDOGB dengan US Treasury dapat terjaga di range 450 – 500 bps. Kami merekomendasikan investor untuk masuk ke Reksa Dana Mandiri Investa Dana Utama (RD MIDU) bila ingin mendiversifikasikan portofolio di luar kelas aset saham. Menurut kami neraca dagang akan kemungkinan menurun namun beralihnya ekpor bernilai tambah dari sebelumnya ekspor bahan mentah telah banyak membantu perekonomian secara struktural. Maka dari itu, nilai tukar sebagai salah satu unsur penting dalam kelas aset pendapatan tetap dinilai aman bila nilai tukar ke depan cukup stabil.

 

Important Date

 

• Wed, 23 MAR, UK: Inflation Rate Feb22
• Thu, 24 MAR, ID: Money Supply M2 Feb22

 

---

 

PRODUK	6M PERFORMANCE	YTD PERFORMANCE
JCI	+14,8%	+5,7%
LQ45	+17,8%	+7,8%
Saham
MITRA	+7,0%	+4,4%
ASEAN5	+6,5%	+2,6%
MGSED	-19,3%	-18,0%
Pendapatan Tetap
MIDU	+0,89%	-0,13%
MINION	-5,27%	-5,38%
MIDO2	-0,70%	-0,86%
IDAMAN	-4,36%	-3,51%

 

---

 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Bagikan Ke :