#WMR 7- 11 Maret 2022

  • icon-jam2 years ago
  • icon-share
    Shares

#WMR 7- 11 Maret 2022

Highlight

IHSG hanya turun tipis 5 bps dalam sepekan menjadi 6922 setelah sebelumnya rally cukup konsisten dalam sebulan terakhir. Sedangkan LQ45 masih naik tipis 5 bps menjadi 997. Berbeda halnya dengan saham, yield dari INDOGB terus mengalami tekanan menjadi 6,73% dari minggu sebelumnya 6,64%. Tekanan kenaikan yield terjadi dimana the Fed diperkirakan mulai menaikan yield pada pertemuan yang akan dilakukan minggu ini. Secara keseluruhan yield sudah naik 22 bps dalam sebulan dan spread antara US Treasury dan INDOGB berada pada kisaran 475 bps.

Inflasi di China masih tetap sama di 0,9% yoy pada Feb22. Bank sentral Eropa ECB masih menjaga suku bunga acuan di 0,0%. Namun ECB akan mempercepat normalisasi kebijakan moneter, termasuk salah satunya adalah penghentian pembelian aset di kuartal ketiga tahun 2022.

Cadangan devisa Indonesia bertahan di USD 141,4 milyar di Feb22, relatif sama di USD 141,3 milyar pada Jan22. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun beberapa poin ke 113 di Feb22 dari sebelumnya di 119. Retail sales Indonesia di Jan22 mencapai 15,2% yoy dari 13,8% yoy di Des21.

 

Picture of the week

 

 

Inflasi US naik mencapai 7,9% yoy di Feb22, lebih tinggi dari 7,5% yoy di Jan22. Meskipun mengalami kenaikan namun sesuai dengan perkiraan consensus dan tidak seperti bulan sebelumnya yang jauh melebih perkiraan. Inflasi inti yaitu inflasi tanpa komponen energi dan makanan mengalami kenaikan yang sesuai dengan perkiraan konsensus yaitu 6,4% di Feb22, naik dari 6,0% di Jan22. Kenaikan inflasi (CPI) sendiri lebih disebabkan karena kenaikan harga minyak, makanan dan perumahan. Kenaikan upah yang cukup kuat membuat permintaan akan barang dan jasa meningkat. Namun bila harga minyak mentah bertahan di level tinggi seperti saat ini di USD 120/ barrel, maka puncak inflasi yang sebelumnya diperkirakan di kuartal pertama bergeser menjadi kuartal kedua. Keadaan ini yang membuat pertemuan the Fed minggu depan menjadi perhatian utama karena perubahan moneter sepertinya tidak dapat seagresif seperti diperkirakan sebelumnya agar pertumbuhan perekonomian dapat bertahan. Kami melihat perubahan moneter yang sepertinya akan terjadi minggu depan tidak memberikan tekanan negatf kepada nilai tukar Rupiah. Dengan demikian, kami melihat kelas aset saham domestik masih menarik. RD saham di Mandiri Investasi yaitu RD Mandiri Investa Atraktif (RD MITRA) menjadi pilihan bagi investor.

 

Important Date

 

  • Tue, 15 MAR ID: Balance of Trade Import and Export Feb22
  • Thu, 17 MAR US: Fed Rate Decision
  • Thu, 17 MAR ID: Interest Rate Decision
  • Thu, 17 MAR UK: BoE Rate Decision

 


 

PRODUK 6M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI +13,6% +5,2%
LQ45 +14,7% +7,1%
Saham
MITRA +6,4% +3,9%
ASEAN5 +5,3% +1,7%
MGSED -25,7% -23,0%
Pendapatan Tetap
MIDU +0,87% -0,26%
MINION -6,55% -5,94%
MIDO2 -0,84% -0,83%
IDAMAN -4,43% -3,40%

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *