Mei 19, 2020

Mandiri Investasi Lawan Covid-19

Jakarta (18/05/2020). PT Mandiri Manajemen Investasi (“Mandiri Investasi”) melakukan gerakan Lawan Covid-19 pada hari Senin, 18 Mei 2020 melalui pemberian bantuan Alat Pelindung Diri (“APD”) kepada beberapa fasilitas kesehatan.

lihat Selanjutnya

Desember 17, 2019

Mandiri Investasi kembali meraih Trusted Company berdasarkan CGPI Award 2019

Jakarta (11/12/2019). PT Mandiri Manajemen Investasi (“Mandiri Investasi”) meraih predikat Trusted Company berdasarkan Corporate Governance Perception Index (“CGPI”) 2018 yang diadakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan Majalah SWA. Penghargaan ini diterima oleh Direktur Mandiri Investasi, Arief Budiman di Ballroom Hotel Shangri La Jakarta hari Rabu, 11 Desember 2019.

lihat Selanjutnya

Desember 11, 2019

Seminar Economic Outlook 2020 oleh Bursa Efek Indonesia

Jakarta (10/12/2019). Bursa Efek Indonesia mengadakan Seminar Economic Outlook 2020 pada hari Selasa, 10 Desember 2019 di IDX Mainhall, Jakarta. Di kesempatan tersebut Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi, Alvin Pattisahusiwa hadir menjadi narasumber dengan membahas market outlook di Indonesia pada tahun 2020 bersama pakar dalam bidang Pasar Modal di Indonesia.

lihat Selanjutnya

Desember 4, 2019

Dialog Investasi Alternatif bersama Mandiri Investasi

Jakarta (3/12/2019). The Sustainable Development Investment Partnership (SDIP) bersama the World Economic Forum and the OECD mengadakan dialog dengan mengangkat tema “Advancing Sustainable Infrastructure Financing through Capital Markets and Insurance Growth” pada hari Rabu, 3 Desember 2019 di IDX Mainhall, Jakarta.

lihat Selanjutnya

November 28, 2019

Reksa Dana Mandiri Manajemen Investasi raih predikat “Bintang 5” pada Top Mutual Fund 2019

Jakarta (28/11/2019). Reksa Dana yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (“Mandiri Investasi”) berhasil meraih predikat “Bintang 5” berdasarkan rating yang dilakukan oleh Majalah Infobank bekerja sama dengan Pasardana. Penganugerahan diterima oleh Direktur Utama Mandiri Investasi, Alvin Pattisahusiwa yang diserahkan oleh pihak Majalah Infobank dan Pasardana dalam acara 1st Top Mutual Fund 2019 di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta pada hari Kamis, 28 November 2019.

lihat Selanjutnya

September 19, 2019

Mandiri Manajemen Investasi raih 3 penghargaan di Bareksa-Kontan Fund Awards 2019

Jakarta (18/9/2019) Reksa Dana yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (“Mandiri Investasi”) yaitu Reksa Dana Mandiri Investa Equity Movement (“MIEM”) meraih Gold Champion Best Equity Product kategori periode 5 tahun dengan Asset Under Management (“AUM”) Rp 100 Miliar sampai Rp 1 Triliun dan Silver Champion Best Equity Product kategori periode 3 tahun dengan AUM Rp 200 Miliar sampai Rp 1 Triliun.

lihat Selanjutnya

September 12, 2019

Mandiri Group Kampanyekan Pasar Modal Syariah

Bandung, 10 September 2019 – Mandiri Group bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mengampanyekan pasar modal syariah melalui talkshow dan workshop dengan tajuk Sosialisasi Pasar Modal Syariah Goes To Campus di Bandung.

lihat Selanjutnya

Mei 29, 2019

Tawarkan Investasi Menarik, Mandiri Investasi Gandeng Bank CTBC sebagai Agen Penjual Reksa Dana

PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) secara resmi mengumumkan perjanjian kemitraan untuk penjualan Reksa Dana dengan PT Bank CTBC Indonesia (CTBCI) sebagai bank kustodian. Ada pun produk Reksa Dana yang diluncurkan adalah Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU), Mandiri Investa Dana Utama (MIDU), dan Equity ASEAN 5 Plus (ASEAN5). Acara penandatanganan kemitraan ini dihadiri oleh Alvin Pattisahusiwa, Direktur Utama MMI, dan Iwan Satawidinata, Presiden Direktur CTBCI, beserta jajaran manajemen dari kedua perusahaan.

Kerja sama MMI dengan CTBCI sebagai Agen Penjual Reksa Dana [APERD] ini merupakan salah satu strategi untuk memberikan lebih banyak pilihan instrumen investasi bagi nasabah. Hal ini mengingat potensi produk MMI yang beragam dan sudah banyak dipasarkan. Selain itu kemitraan ini merupakan komitmen kedua perusahaan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam hal inklusi dan literasi keuangan melalui investasi terkait Reksa Dana.

Direktur Utama Mandiri Investasi, Alvin Pattisahusiwa mengatakan, “Kemitraan dengan CTBCI sebagai salah satu Agen Penjual Reksa Dana (APERD) Mandiri Investasi ini akan mempermudah dan memperluas akses masyarakat untuk dapat berinvestasi pada instrumen Reksa Dana melalui bank. Selain itu kolaborasi dengan institusi perbankan ini pun pun merupakan salah satu strategi Mandiri Investasi dalam pengembangan bisnis dan perluasan customer base.” Kami memiliki keyakinan bahwa ini adalah awal yang baik untuk berbagai potensi bisnis lainnya dimasa yang akan datang, demikian Alvin.

“Kami optimis dan menyambut baik kerja sama strategis dengan Mandiri Investasi sebagai mitra usaha terkemuka di industri Reksa Dana nasional. Kesamaan visi kami adalah dalam hal terus diupayakannya dukungan untuk pengembangan produk-produk investasi bagi para nasabah,” demikian Iwan Satawidinata, Presiden Direktur CTBCI. Pengembangan kerjasama dengan Mandiri Investasi sebagai manajer investasi dengan total dana kelolaan terbesar di Indonesia ini pun akan membuka peluang lebih bagi Bank CTBC dalam peningkatan perolehan Fee Based Income (FBI) di tahun 2019.

Acara penandatanganan peresmian kerja sama pada hari ini pun dilanjutkan dengan seminar bertajuk Tinjauan Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2019 dengan narasumber Aldo Perkasa dan 2 lainnya, yaitu Philips J. Vermonte dari Centre for Strategic and International Studies [CSIS] serta Eko P. Pratomo selaku pendiri dan penggagas Financial Wisdom dan Gerakan Indonesia Cerdas Finansial. Seminar dihadiri oleh para nasabah CTBCI dari berbagai kalangan dan profesi, mulai dari pengusaha hingga praktisi bidang keuangan dan ekonomi.

lihat Selanjutnya

Mei 22, 2019

Menyasar e-wallet industri fintech, Mandiri Investasi luncurkan Reksa Dana Pasar Uang dengan Fitur T+0

Dari waktu ke waktu, Industri Digital di Indonesia terutama pada bidang jasa layanan keuangan atau yang sering disebut financial technology (fintech) seperti dompet digital (ewallet) yang merupakan bagian dari ekosistem ecommerce online atau platform transportasi online dan juga industri Peer-to-peer lending (P2P) terus memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Melihat kebutuhan dan tren pertumbuhan ini, maka Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi), didukung oleh Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) sebagai bank kustodian, berinovasi dan meluncurkan produk Reksa Dana Pasar Uang dengan likuiditas lebih tinggi, yaitu Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang 2 (MIPU2). MIPU2 yang memiliki fitur pencairan (redemption) T+0 yang dinilai dapat menjadi nilai tambah bagi para pengguna jasa layanan keuangan berbasis teknologi ini.

Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang 2 (“MIPU2”) berbeda dengan Reksa Dana pasar uang konvensional di pasar, karena menawarkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi, yaitu pencairan dana di hari yang sama dengan saat order transaksi dilakukan, atau disebut dengan T+0. Pembelian Reksa Dana MIPU2 ini cukup atraktif karena dimulai hanya dari Rp10.000, sehingga merupakan investasi yang dapat dijangkau bagi investor pemula yang ingin mulai berinvestasi dengan tingkat risiko rendah. Fitur T+0 ini dapat dilakukan melalui strategi pengelolaan MIPU2 yang berinvestasi pada instrumen pasar uang yang sangat likuid sehingga dana dari pencairan unit penyertaan bukan dari fasilitas atau penalangan, tetapi merupakan dana hasil order transaksi penjualan unit (redemption) investor yang akan dikreditkan oleh bank kustodian ke rekening bank nasabah dihari yang sama, dengan cut-off-time order transaksi jual pada jam pukul 10 pagi dimana investor akan mendapatkan dana hasil penjualan unit penyertaan dengan Nilai Aktiva Bersih hari yang sama. 

“Produk ini sangat inovatif dikarenakan likuiditasnya yang sangat tinggi dengan waktu transaksi T+0 dan investasinya sangat terjangkau dan mudah dilakukan. Produk Reksa Dana T+0 ini baru pertama kalinya diluncurkan di pasar modal Indonesia” menurut Alvin Pattisahusiwa, Direktur Utama Mandiri Investasi.

Sebagai pembanding, saat ini dana dari hasil pencairan unit reksa dana pada umumnya baru dapat diterima oleh investor pada T+1 sampai T+3, atau satu sampai tiga hari setelah pencairan dilakukan. Dengan demikian fitur pencairan T+0 yang ditawarkan MIPU2 merupakan aspek yang sangat menarik bagi calon investor.  

Untuk mendukung hal ini, Mandiri Investasi bekerja sama dengan Standard Chartered Bank sebagai bank kustodian. “Sebagai bank internasional dengan pengalaman lebih dari 155 tahun di Indonesia dan salah satu yang pertama mendapatkan lisensi bisnis kustodian dari OJK, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dengan terobosan produk dan layanan yang menjawab kebutuhan dan dinamika masyarakat,“ jelas Rino Donosepoetro, CEO Standard Chartered Bank Indonesia. “Kami senang sekali dapat menjadi mitra strategis Mandiri Investasi dalam meluncurkan reksa dana pertama di Indonesia dengan fitur T+0. Kemitraan ini merupakan bukti nyata peran kami dalam turut dalam turut mengembangkan investasi di industri pasar modal Indonesia, khususnya untuk pasar ritel. Ini juga sejalan dengan salah satu visi kami yaitu untuk menjadi bank kustodian nomor 1 di Indonesia.”

Saat ini, produk MIPU2 hadir di online platform milik Mandiri Investasi yaitu MOINVES dan akan juga segera diluncurkan di beberapa partner Agen Penjual Reksa Dana (APERD) terpilih. Tidak berhenti sampai disitu, dalam waktu dekat Mandiri Investasi akan bekerjasama dengan beberapa platform online ternama di Indonesia untuk menyasar digital wallet guna mengoptimalkan dana-dana idle para pengguna melalui produk MIPU2 ini

Produk investasi ini sangat aman karena dikelola oleh Mandiri Investasi dan diawasi oleh OJK. Mandiri Investasi memiliki visi menjadi manajer investasi terdepan dan terinovatif di Indonesia hingga 1Q19 memiliki total dana kelolaan sejumlah Rp 55,3 Triliun.

lihat Selanjutnya

Mei 14, 2019

Mandiri Investasi luncurkan ‘Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra’ di Tokopedia

Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk segala produk finansial berbasis prinsip Islami, termasuk reksa dana syariah. Untuk menangkap potensi tersebut, Mandiri Manajemen Investasi meluncurkan Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, yaitu produk reksa dana syariah besutan dua marketplace terdepan dan terpercaya di Indonesia, Tokopedia dan Bareksa.

Berdasarkan data Bareksa, pada Februari 2019, industri reksa dana syariah mencatatkan dana kelolaan (AUM) Rp36,83 triliun atau meningkat 21,63 persen dibandingkan Februari 2018 yang mencapai Rp30,28 triliun. Namun, bila dibandingkan dengan industri secara keseluruhan, reksa dana syariah baru berkontribusi 7,07 persen dari industri reksa dana Indonesia dengan jumlah reksa dana sebanyak 134 produk.

Padahal, menurut data Bank Dunia, sekitar 226,2 juta jiwa, atau 87 persen dari 260 juta populasi di Indonesia memeluk agama Islam. Akan tetapi, nilai dana kelolaan reksa dana syariah di Indonesia yang setara US$2 miliar hanya menempati urutan ketiga dunia, jauh di bawah Malaysia yang memiliki AUM US$28,4 miliar pada 2017 sementara penduduknya hanya 31 juta jiwa. Posisi pertama diduduki Arab Saudi, menurut data riset Cerulli Associates.

Direktur Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti memandang produk reksa dana syariah bisa memberikan nilai tambah yang cukup baik bagi investor. Rata-rata kinerja reksa dana pasar uang syariah yang dikelola oleh Mandiri Manajemen Investasi lebih menarik dibandingkan dengan imbal hasil dari tabungan atau rata-rata deposito perbankan dengan kinerja historis 1 tahun diatas 5%. “Selain juga affordable (terjangkau) dan likuid karena tidak ada lock-out period seperti deposito. Jadi bisa dicairkan kapan saja dibutuhkan,” kata Asti.

Reksa dana Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra bisa dibeli di Tokopedia dengan modal sangat terjangkau, hanya Rp10.000. Pembayaran untuk transaksi reksa dana juga kini sangat mudah karena tersedia berbagai pilihan, mulai dari transfer bank, hingga menggunakan OVO Cash. Keunggulan Reksa Dana Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra ini adalah likuiditas, yang memungkinkan pencairan instan pada hari yang sama diwaktu transaksi, atau disebut dengan T+0. Produk Investasi ini juga aman karena dikelola oleh Mandiri Investasi, yang merupakan manajemen investasi paling inovatif dan terdepan di Indonesia.

lihat Selanjutnya

April 18, 2019

DINFRA: Produk Inovatif untuk solusi investasi dan alternatif Infrastruktur Indonesia

PT Mandiri Manajemen Investasi (“Mandiri Investasi”) bersama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (“Jasa Marga”) kembali meluncurkan produk inovatif di sektor pasar modal Indonesia, yaitu Kontak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau yang dikenal dengan KIK-DINFRA guna memenuhi solusi investasi dan alternatif pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur Indonesia. Pencatatan Perdana KIK-DINFRA dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada hari Senin, 15 April 2019. Produk KIK DINFRA ini bernama DINFRA Toll Road Mandiri-001 dan pertama kali diperkenalkan pada saat penyerahan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan yang dilaksanakan pada perhelatan IMF-Bank Dunia di Bali tahun 2018.

Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) adalah wadah berbentuk kontrak investasi kolektif yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur dalam bentuk utang dan/atau ekuitas oleh Manajer Investasi, dan dapat ditawarkan melalui penawaran umum maupun penawaran tebatas. Sehingga keunggulan KIK-DINFRA dibanding produk investasi lainnya antara lain KIK-DINFRA memberikan solusi alternatif bagi investor untuk berinvestasi pada aset infrastruktur secara langsung atau tidak langsung melalui kepemilikan saham pada Perusahaan Pemilik Infrastruktur. Tidak hanya itu, KIK-DINFRA juga memberikan manfaat tambahan dalam diversifikasi portofolio pada aset infrastruktur yang belum atau sedang dalam proses pembangunan (greenfield) maupun yang telah menghasilkan pendapatan (brown-field) melalui sarana alternatif investasi yang berpotensi mengurangi volatilitas portofolio. DINFRA Toll Road Mandiri-001 merupakan produk KIK DINFRA yang pertama kali dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, ditawarkan melalui penawaran umum sehingga dapat menjangkau investor institusi maupun retail.

Dalam skema DINFRA Toll Road Mandiri-001, investor menempatkan dana pada KIK DINFRA yang dikelola oleh Manajer Investasi dalam bentuk Unit Penyertaan KIK DINFRA, dana tersebut akan digunakan oleh Manajer Investasi untuk berinvestasi pada aset infrastruktur dengan membeli saham PT Jasamarga Pandaan Tol pemilik konsesi ruas jalan tol Gempol-Pandaan yang merupakan salah satu Anak Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, baik melalui pengambilan bagian atas penerbitan saham baru maupun dengan pembelian kepemilikan dari Jasa Marga pada PT Jasamarga Pandaan Tol. Mandiri Investasi bertindak sebagai Manajer Investasi didukung oleh PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk sebagai Bank Kustodian.

PT Jasamarga Pandaan Tol adalah pengelola ruas tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,61 KM, yang merupakan underlying DINFRA Toll Road Mandiri-001. Ruas tol Gempol-Pandaan menyambungkan ruas tol Surabaya-Gempol dan ruas tol Pandaan-Malang, yang memiliki masa konsesi selama 37 tahun dan telah beroperasi sejak tahun 2015.

Hingga akhir Maret 2019, Mandiri Investasi berhasil mencatatkan total dana kelolaan termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan Pengelolaan Dana Nasabah Individu sebesar Rp 55 Triliun. Mandiri
Investasi berkomitmen untuk terus berinovasi mengembangkan produk-produk Alternatif Investasi sebagai diversifikasi investasi disertai pada para Investor.

lihat Selanjutnya