Gambar Artikel WMR, Market Macro, etc (1000x605px) (4)

Pasar obligasi Maret 2025 bergejolak, imbal hasil naik, BI intervensi, dan Sri Mulyani redakan kecemasan fiskal investor.

IHSG tertekan akibat ketegangan dagang global, isu Danantara, dan spekulasi politik dalam negeri selama Maret 2025.

Ketegangan tarif AS, stimulus Eropa, dan target China bentuk dinamika pasar global yang penuh risiko di Maret 2025.

Pasar global stabil, BI tahan suku bunga, emas tembus $3.000, Trump lanjutkan tarif & ketegangan geopolitik memanas.

Februari 2025 diwarnai kebijakan Danantara dan tarif AS, membuka babak awal penuh tantangan dan harapan ekonomi.

Pasar bereaksi terhadap tarif AS dan risiko resesi. Saham domestik turun akibat kekhawatiran defisit fiskal. Apa langkah investor?

Pasar uang tetap stabil dengan imbal hasil solid di Februari 2025, didukung suku bunga deposito tinggi dan penerbitan SRBI yang menurun.

Pasar obligasi stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global, peluncuran Danantara, dan kebijakan proaktif Bank Indonesia.

Danantara diluncurkan, pemotongan anggaran Rp307T, dan ketidakpastian tarif AS membentuk dinamika ekonomi Indonesia Februari 2025.

Ketegangan perdagangan AS, tarif, dan dampaknya terhadap ekonomi global masih menjadi perhatian utama di Februari 2025.

Pasar pulih seiring inflasi mereda. Investor mencermati tarif AS, kebijakan fiskal Indonesia, dan dinamika ekonomi global.

IHSG turun hampir 8% di tengah sentimen negatif global. Saatnya akumulasi saham berbasis USD dan reksa dana pasar uang.

Pelantikan Trump dan pemotongan suku bunga BI memicu volatilitas pasar. Fokus pada pertumbuhan ekonomi domestik dan inflasi global.

Pasar saham AS melemah akibat tarif baru dan penurunan permintaan. IHSG turun tipis, investor waspada dengan ketidakpastian global.

Inflasi AS melampaui perkiraan, memengaruhi yield obligasi. Investor beralih ke reksa dana saham saat IndoGB capai target yield.

Pasar global waspada kebijakan AS & tarif dagang. Yield IndoGB turun 6,9%, investor cermati Mandiri Investment Forum.

BI pangkas suku bunga 25 bps ke 5,75%. Yield IndoGB turun, Rupiah melemah Rp16.300/USD, investor waspada perubahan kebijakan global.

IHSG dipengaruhi kebijakan Trump & pemotongan anggaran Prabowo. BI turunkan suku bunga 25 bps, pasar optimis namun tetap waspada.

Volatilitas pasar global meningkat usai pelantikan Trump. Inflasi AS 2,9%, The Fed tetap hawkish, ekonomi AS tetap tangguh.

Dinamika ekonomi global & domestik Q4 2024: Trump terpilih, kebijakan moneter ketat, dan optimisme pemerintah baru di Indonesia.