Mengawali tahun 2025, dinamika pasar modal global sangat dipengaruhi oleh pelantikan Presiden AS Donald Trump, menandai transisi kepemimpinan dengan potensi perubahan kebijakan ekonomi yang signifikan. Pasar mencermati implikasi dari berbagai kebijakan yang diusung termasuk pengenaan tarif, yang diperkirakan dapat memicu apresiasi nilai tukar Dolar AS. Kondisi ini berpotensi menjaga tekanan inflasi global tetap tinggi, sehingga memberikan tantangan bagi bank sentral di berbagai negara untuk menurunkan suku bunga secepat yang diharapkan. Di tengah kondisi global yang dinamis, Bank Indonesia secara mengejutkan mengambil langkah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,75%, memberi indikasi kuat dari komitmen untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi domestik. Selain itu, Bank Indonesia juga mengumumkan penurunan suku bunga dan volume penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang diharapkan dapat meningkatkan likuiditas di sektor perbankan dan mendukung ekspansi kredit.
Overview
Pada Januari 2025, pasar keuangan global mengalami volatilitas yang tinggi, dipengaruhi oleh dinamika ekonomi dan ketidakpastian politik di Amerika Serikat, khususnya setelah pelantikan kembali Donald Trump sebagai Presiden. Data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk Januari 2025 mencatat kenaikan sebesar 3,0% yoy, melampaui periode sebelumnya serta ekspektasi pasar. Selain tekanan inflasi, perekonomian AS menunjukkan ketahanan yang kuat, tercermin dari tingkat pengangguran yang tetap rendah serta kinerja positif sektor korporasi. Data ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan dalam jangka pendek guna mengelola risiko inflasi yang masih berlanjut. Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih menambah ketidakpastian dalam dinamika ekonomi global. Fokus kebijakan administrasi baru pada pemotongan pajak dan deregulasi diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan di sektor-sektor tertentu. Namun, kebijakan proteksionisme melalui pengenaan tarif dan pembatasan imigrasi berpotensi meningkatkan volatilitas pasar serta menimbulkan kehati-hatian di kalangan investor. Perkembangan kebijakan ini akan terus menjadi faktor utama yang memengaruhi perekonomian dan sentimen pasar sepanjang 2025.
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pemotongan anggaran sebesar Rp 306,7 triliun, setara dengan sekitar 8% dari total pengeluaran pemerintah yang telah disetujui untuk tahun 2025. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi fiskal, termasuk pengurangan signifikan dalam alokasi belanja untuk upacara seremonial dan perjalanan dinas. Meskipun terjadi penghematan, pemerintah tetap berkomitmen untuk memperluas program strategis, termasuk peningkatan anggaran program makanan bergizi gratis dari Rp 71 triliun menjadi Rp 171 triliun.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% guna mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Selain itu, BI juga menyesuaikan kebijakan likuiditas dengan menurunkan suku bunga serta mengurangi jumlah penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dengan tujuan meningkatkan sirkulasi uang di perekonomian. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong konsumsi dan investasi domestik serta memberikan sentimen positif bagi pasar keuangan.
Topic of discussion
- Inflasi
- PMI Manufacturing dan Indeks Keyakinan Konsumen
- Data moneter
- Neraca dagang
- Penjualan mobil dan motor
- Analisa kondisi makro ekonomi dan kondisi pasar modal
- Rekomendasi aset alokasi
Rekomendasi
Sinyal taktis strategi jangka pendek Februari 2025 tetap sama seperti Januari 2025, dengan alokasi cash 15%, saham 42,5%, dan obligasi 42,5%.Pada pasar uang, RD MIPU dan RD MMUSD dapat menjadi opsi defensif saat koreksi pasar modal. Untuk saham, rekomendasi tetap pada produk berbasis saham berkapitalisasi besar seperti RD MICB, RD Index FTSE Indonesia ESG, dan ETF Mandiri Indeks LQ45 (XMLF). Sementara itu, di kelas pendapatan tetap, RD IDAMAN dan MIDU cocok bagi investor yang mencari eksposur obligasi berdurasi pendek-menengah dengan risiko rendah.
Rekomendasi Produk
Saham
- Mandiri Investa Cerdas Bangsa (MICB) – Kelas A
Saham LQ45, Mayoritas saham kapitalisasi besar, dan Denominasi Rupiah - Mandiri Investa Equity Asean 5 Plus (MANSEA5)
Saham domestik & global, All cap fund, dan Denominasi Rupiah
Saham Global
- Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) – Kelas A
Saham global, Denominasi USD, dan Kerjasama dengan JP Morgan AM - Mandiri Asia Sharia Equity Dollar (MASED) – Kelas A
Saham Asia dan Denominasi USD
Index
- Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG (FTSEESG) – Kelas A
Saham domestik, Denominasi Rupiah, Berorientasi ESG, dan Pengelolaan pasif - Mandiri ETF LQ45 (XMLF)
Tracking error rendah, Transaksi jual/beli dapat di lakukan setiap saat, dan Nilai transaksi real time
Pendapatan Tetap
- Mandiri Investa Dana Utama (MIDU)
Obligasi pemerintah & korporasi, Pembagian dividen bulanan, dan Durasi: pendek (< 4 tahun) - Investa Dana Dollar Mandiri (IDAMAN)
Obligasi pemerintah USD (INDON), Durasi menengah – panjang, dan Denominasi USD
Campuran
- Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)
Obligasi Syariah (Sukuk), Durasi pendek – menengah
Pasar Uang
- Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU)
Instrumen Pasar Uang dengan segmen Jangka Pendek - Mandiri Money Market USD (MMUSD)
Instrumen Pasar Uang dan Denominasi USD
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
Saham | ||
MICB A | -7,9% | -6,1% |
ASEAN5 | -8,6% | -7,0% |
Saham Global | ||
MGSED A | +1,7% | +2,1% |
MASED B | +2,4% | +2,7% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | -7,2% | -4,8% |
XMLF | -9,4% | -6,1% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +2,15% | +2,07% |
IDAMAN | +0,04% | +1,25% |
Campuran | ||
MISB | +0,55% | +0,33% |
Pasar Uang | ||
MIPU | +1,13% | +0,65% |
MMUSD | +0,81% | +0,43% |
*Data diatas adalah data per tanggal 21 Februari 2025
Untuk membaca hal-hal yang terjadi di bulan Januari 2025 yang mempengaruhi ekonomi secara makro selengkapnya disini:
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Leave a Reply