Pada Juni 2025, ketegangan dagang global mulai mereda dengan tercapainya kesepakatan awal AS–Tiongkok dan stabilisasi di Timur Tengah, mendorong sentimen positif global meski risiko geopolitik masih tinggi. Di dalam negeri, inflasi naik tipis, daya beli melemah, dan sektor manufaktur serta otomotif menunjukkan pelemahan. Bank Indonesia menahan suku bunga di 5,5% dengan ruang pelonggaran tetap terbuka, sementara pasar obligasi stabil ditopang likuiditas dan stimulus fiskal. Di sisi lain, pasar saham terkoreksi akibat pelemahan ekonomi domestik meski sektor berbasis ekspor mulai menarik minat seiring perbaikan prospek dagang global.
Overview
Pada Juni 2025, ekonomi global menunjukkan dinamika yang kompleks, dipengaruhi oleh meredanya ketegangan perdagangan dan masih tingginya risiko geopolitik. Meskipun situasi global tetap penuh tantangan, tanda-tanda perbaikan mulai muncul, terutama dari perkembangan positif di Timur Tengah dan langkah diplomatik antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Di kawasan Timur Tengah, intensifikasi upaya diplomatik dan proses negosiasi yang lebih konstruktif berhasil menurunkan eskalasi konflik, meskipun risiko belum sepenuhnya hilang. Kondisi sementara ini turut meredakan tekanan terhadap harga minyak, memberikan ruang stabilisasi bagi negara-negara pengimpor energi seperti Indonesia. Sementara itu, tercapainya kesepakatan awal antara AS dan Tiongkok untuk menurunkan sebagian tarif atas barang industri dan konsumsi menjadi titik terang setelah periode panjang ketegangan. Meski belum menyentuh perjanjian dagang menyeluruh, kesepakatan ini memberikan dorongan kepercayaan kepada pelaku usaha dan mendukung sektor-sektor strategis seperti teknologi dan manufaktur, sekaligus mengangkat sentimen di kawasan Asia.
Di dalam negeri, perekonomian Indonesia masih menunjukkan ketimpangan. Meskipun inflasi tetap terkendali dan proyek infrastruktur terus berjalan, terdapat tekanan dari sisi konsumsi dan sektor keuangan. Laba sektor perbankan mulai menghadapi tantangan akibat pertumbuhan kredit yang lambat, dan daya beli masyarakat terlihat melemah. Untuk menjaga stabilitas pertumbuhan dalam jangka pendek, pemerintah menyalurkan tambahan subsidi guna menopang konsumsi rumah tangga dan mempertahankan permintaan domestik di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut.
Topic of discussion
- Inflasi
- PMI Manufacturing dan Indeks Keyakinan Konsumen
- Data moneter
- Penjualan mobil dan motor
- Analisa kondisi makro ekonomi dan kondisi pasar modal
- Rekomendasi aset alokasi
Rekomendasi
Sinyal taktis alokasi portofolio jangka pendek untuk Juli 2025 menunjukkan perubahan dibandingkan bulan sebelumnya, dengan komposisi alokasi aset sebesar 10% kas, 42,5% saham, dan 47,5% obligasi. Penurunan alokasi pada saham mencerminkan pandangan kami bahwa arus dana asing cenderung mengalir ke negara maju, terutama Amerika Serikat, menjelang keputusan tarif dagang yang akan datang. Di tengah kondisi ini, kami melihat peluang yang lebih menjanjikan pada saham-saham di luar kategori big cap. Oleh karena itu, kami merekomendasikan investor mempertimbangkan reksa dana berbasis all cap seperti RD MITRA, RD MITRAS, dan RD ASEAN5, yang dapat menangkap peluang dari pergerakan dinamis saham-saham komoditas dan sektor potensial lainnya.
Selain itu, diversifikasi portofolio saham melalui eksposur global juga dapat memberikan kinerja yang lebih optimal. Produk seperti RD MGSED dapat menjadi pilihan strategis untuk memperluas jangkauan investasi dengan tetap mengelola risiko secara efektif. Sementara itu, pasar obligasi domestik diperkirakan akan tetap atraktif, didukung oleh besarnya likuiditas dari jatuh tempo SRBI dan obligasi pemerintah dalam dua bulan ke depan. Dalam konteks ini, kami merekomendasikan kombinasi produk obligasi berdurasi pendek seperti RD MIDU (durasi ~4 tahun) dan obligasi berdurasi panjang seperti RD MIDO2 (>7 tahun), untuk mengoptimalkan hasil dan fleksibilitas dalam menghadapi dinamika pasar.
Rekomendasi Produk
Saham
- Mandiri Investa Cerdas Bangsa (MICB) – Kelas A
Saham LQ45, Mayoritas saham kapitalisasi besar, dan Denominasi Rupiah - Mandiri Investa Equity Asean 5 Plus (MANSEA5)
Saham domestik & global, All cap fund, dan Denominasi Rupiah
Saham Global
- Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) – Kelas A
Saham global, Denominasi USD, dan Kerjasama dengan JP Morgan AM - Mandiri Asia Sharia Equity Dollar (MASED) – Kelas A
Saham Asia dan Denominasi USD
Index
- Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG (FTSEESG) – Kelas A
Saham domestik, Denominasi Rupiah, Berorientasi ESG, dan Pengelolaan pasif - Mandiri ETF LQ45 (XMLF)
Tracking error rendah, Transaksi jual/beli dapat di lakukan setiap saat, dan Nilai transaksi real time
Pendapatan Tetap
- Mandiri Investa Dana Utama (MIDU)
Obligasi pemerintah & korporasi, Pembagian dividen bulanan, dan Durasi: pendek (< 4 tahun) - Investa Dana Dollar Mandiri (IDAMAN)
Obligasi pemerintah USD (INDON), Durasi menengah – panjang, dan Denominasi USD
Campuran
- Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)
Obligasi Syariah (Sukuk), Durasi pendek – menengah
Pasar Uang
- Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU)
Instrumen Pasar Uang dengan segmen Jangka Pendek - Mandiri Money Market USD (MMUSD)
Instrumen Pasar Uang dan Denominasi USD
PRODUK | 3M PERFORMANCE | YTD PERFORMANCE |
---|---|---|
Saham | ||
MICB A | +10,75% | -4,83% |
ASEAN5 | +11,01% | -6,96% |
Saham Global | ||
MGSED A | +17,36% | +5,16% |
MASED B | +15,36% | +3,59% |
Indeks | ||
FTSE ESG A | +10,96% | -2,57% |
XMLF | +14,14% | -2,02% |
Pendapatan Tetap | ||
MIDU | +3,25% | +5,10% |
IDAMAN | +4,02% | +3,44% |
Campuran | ||
MISB | +7,48% | +4,22% |
Pasar Uang | ||
MIPU | +1,16% | +2,40% |
MMUSD | +0,79% | +1,64% |
*Data diatas adalah data per tanggal 10 Juli 2025
Untuk membaca hal-hal yang terjadi di bulan Juni 2025 yang mempengaruhi ekonomi secara makro selengkapnya disini:
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Leave a Reply