Apapun pekerjaanmu tentu tak lepas dari kesenangan maupun kesulitan, sekalipun kamu sangat mencintai apa yang kamu lakukan selama ini. Namun beda halnya apabila kamu sebenarnya tidak suka atau bahkan tak nyaman dengan kantormu sekarang. Menanggapi hal tersebut, beberapa orang bisa saja menyarankan segera pindah agar tak membuang tenaga dan waktu. Tapi apakah benar resign adalah satu-satunya cara terlepas dari beban tuntutan pekerjaan? Coba pikir dulu dengan menimbang alasan berikut:
- Gaji
Alasan terbesar seorang karyawan bertahan dalam lingkungan tak kondusif adalah penghasilan. Andai memang belum ada perusahaan lain yang mampu menawarmu lebih tinggi dari yang sekarang, hendaknya memang kamu harus bertahan sementara waktu. Kecuali dana tabungan investasi Reksa Dana kamu cukup untuk membayar bulanan atau tagihan lainnya, barulah kamu bisa istirahat sejenak sambil mencari kesempatan baru.
- Pasar kerja
Persaingan kerja sekarang cukup ketat. Banyak lulusan baru berbekal kemampuan terkini yang dapat menggesermu dari kompetisi industri. Sebelum memutuskan pindah, baiknya kamu meningkatkan kapasitas diri misalnya dengan terus belajar dan mengikuti perkembangan pekerjaan yang sedang digeluti, terbuka terhadap isu sekitar yang membantu meningkatkan kepekaan berpikir strategis. Karena bila hanya sekedar cepat pindah tanpa nilai jual, takutnya kamu malah berstatus pengangguran.
- Tanggung jawab kerja
Pastikan kamu tidak pindah hanya karena ketidakcocokan terhadap atasan saat beban kerja banyak sebab kamu punya pertanggungjawaban moral yang menyangkut keberlangsungan hidup orang banyak. Selain itu apabila menyerah di tengah jalan, kamu bisa dianggap berperilaku jelek yang akan mempengaruhi surat rekomendasi kerja ketika kamu benar-benar akan keluar. Mendingan selesaikan dulu lalu pamitlah sebagai orang yang berintegritas.
- Potensi berkembang
Selain poin ketiga diatas, yakinkan dirimu bahwa keinginanmu pindah bukan atas dasar kebosanan semata. Jenuh itu wajar kok, namun keputusan pindah kerja bukanlah sesuatu yang patut dipertimbangkan. Jika mengalami perasaan seperti itu, mungkin kamu hanya perlu mengambil jatah cuti supaya pikiranmu segar kembali. Bertahanlah selama mungkin, gali ilmu, luaskanpengalaman sebab disitulah potensimu kelak dapat berkembang.
Kalian yang memang sudah sangat berkeinginan pindah kerja di tahun depan, jangan hanya sekedar melihat nominal gaji saja, tapi pikirkan gambaran peningkatan pembagian anggarannya baik dari sisi investasi, kebutuhan, dana darurat hingga simpanan masa tua, barulah kamu mengalokasi sisanya untuk bersenang-senang. Jangan terbalik yah.
Bagikan Ke :Written by
Tinggalkan Balasan