Bond Market Commentary : April 2025

  • icon-jam05 Mei 2025
  • icon-share
    Shares

Bond Market Commentary : April 2025

Uncertainty

 

April 2025 merupakan bulan yang penuh volatilitas namun juga diwarnai optimisme hati-hati di pasar obligasi global dan Indonesia, yang sebagian besar dipengaruhi oleh eskalasi kebijakan tarif AS dan tindakan balasan dari Tiongkok. AS memberlakukan tarif luas, termasuk tarif sebesar 125% terhadap barang-barang asal Tiongkok, yang kemudian dibalas oleh Tiongkok dengan tarif sama sebesar 125% terhadap produk AS serta pembatasan ekspor material penting seperti mineral tanah jarang (rare earth). Perkembangan ini menimbulkan ketidakpastian dan mendorong kenaikan imbal hasil US Treasury, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun naik sekitar 10 basis poin menjadi sekitar 4,35%. Peringatan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai risiko inflasi dan pertumbuhan akibat tarif, yang bertolak belakang dengan sikap perdagangan agresif Presiden Trump, turut menambah kegelisahan pasar dan memengaruhi dinamika pasar obligasi global.

Di Indonesia, pasar obligasi domestik menunjukkan ketahanan meskipun menghadapi tekanan eksternal. Imbal hasil acuan bergerak bervariasi namun relatif stabil: imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun bertahan di kisaran 6,93%, sementara obligasi 5 tahun sedikit naik menjadi 6,78%. Spread imbal hasil antara obligasi Indonesia 10 tahun dan Treasury AS tetap tinggi, mencerminkan premi risiko pasar berkembang di tengah ketegangan perdagangan global dan perbedaan arah kebijakan moneter. Aktivitas perdagangan mengalami kontraksi signifikan, dengan volume transaksi turun sekitar 20% dan frekuensi turun hampir 15%, mencerminkan kehati-hatian investor di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut.

Nilai tukar rupiah mengalami volatilitas akibat perkembangan global, bergerak dalam kisaran sekitar Rp16.650 hingga Rp16.870 per dolar AS selama bulan April. Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate di level 5,75%, sebagai bentuk sikap hati-hati di tengah volatilitas rupiah dan ketidakpastian global. Kebijakan yang stabil dari BI membantu menahan imbal hasil obligasi domestik dan menjaga kepercayaan investor meskipun terjadi guncangan eksternal.

Di bidang bilateral, Indonesia terus melanjutkan negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat untuk meredam dampak tarif dan mendorong kerja sama ekonomi yang lebih erat. Meskipun masih dalam tahap awal, pembicaraan ini dipandang positif oleh investor sebagai potensi penyangga terhadap dampak konflik perdagangan AS-Tiongkok terhadap ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.

Penerbitan obligasi di Indonesia tetap kuat pada kuartal pertama 2025, dengan penerbitan surat utang negara mencapai Rp282,6 triliun dan penerbitan obligasi korporasi melonjak lebih dari 77% secara tahunan menjadi Rp46,75 triliun. Aktivitas penerbitan yang tinggi ini mencerminkan minat investor yang berkelanjutan terhadap instrumen pendapatan tetap berdenominasi rupiah di tengah meningkatnya aversi risiko global.

 

Rekomendasi Produk

 

REKSA DANA PENDAPATAN TETAP
MIDU Reksa Dana MIDU berinvestasi pada Instrumen Obligasi dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko rendah – menengah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
IDAMAN Reksa Dana IDAMAN berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia USD dengan durasi pendek dan dikategorikan berisiko menengah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
MIDO2 Reksa Dana MIDO2 berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia Rupiah dengan durasi panjang dan dikategorikan berisiko tinggi.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
REKSA DANA CAMPURAN
MIA Reksa Dana Mandiri Investa Aktif berinvestasi pada Efek Saham, Obligasi dan Pasar Uang.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.
MISB Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang berinvestasi pada efek Saham syariah, Sukuk dan Pasar Uang syariah.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *