Bond Market Commentary : Desember 2024

  • icon-jam02 Januari 2025
  • icon-share
    Shares

Bond Market Commentary : Desember 2024

Balancing Policy

 

Federal Reserve memotong suku bunga dengan hawkish view pada Desember 2024, mengindikasikan bahwa tahun 2025 kemungkinan hanya akan ada penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin, lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya sebesar 100 basis poin. Pengumuman ini mendorong yield  obligasi AS naik menjadi 4,6%, sementara indeks DXY meningkat ke level 108. Ekspektasi terhadap suku bunga Fed dan imbal hasil UST yang tinggi terus memengaruhi kondisi moneter domestik. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga BI di level 6,00% untuk bulan ketiga berturut-turut.

Sebagai persiapan untuk tahun 2025, BI dan Kementerian Keuangan telah menjadwalkan pertemuan untuk menetapkan target penerbitan obligasi dan kerangka moneter. Meskipun detailnya masih dinantikan, BI menyatakan rencana untuk membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder dengan total potensi mencapai Rp 150 triliun. Hingga pertengahan Desember, BI telah membeli obligasi pemerintah senilai Rp 113 triliun, termasuk di pasar sekunder. Investor ritel menjadi pembeli terbesar kedua dengan nilai Rp 104 triliun, diikuti oleh asuransi dan dana pensiun sebesar Rp 98 triliun. Sementara itu, perbankan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 44 triliun sepanjang tahun 2024.

Melihat imbal hasil dari IndoGb yang saat ini berada di atas 7%, kami melihat ini sebagai momen yang baik bagi investor untuk mengumpulkan obligasi. Seperti yang terjadi pada tahun 2024, narasi pasar dapat berubah dengan cepat di 2025, dan berpotensi membawa perubahan yang signifikan.

 

Rekomendasi Produk

 

REKSA DANA PENDAPATAN TETAP
MIDU Reksa Dana MIDU berinvestasi pada Instrumen Obligasi dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko rendah – menengah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
IDAMAN Reksa Dana IDAMAN berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia USD dengan durasi pendek dan dikategorikan berisiko menengah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
MIDO2 Reksa Dana MIDO2 berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia Rupiah dengan durasi panjang dan dikategorikan berisiko tinggi.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
REKSA DANA CAMPURAN
MIA Reksa Dana Mandiri Investa Aktif berinvestasi pada Efek Saham, Obligasi dan Pasar Uang.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.
MISB Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang berinvestasi pada efek Saham syariah, Sukuk dan Pasar Uang syariah.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *