Bond Market Commentary : Juni 2025

  • icon-jam03 Juli 2025
  • icon-share
    Shares

Bond Market Commentary : Juni 2025

Stability

 

Pasar obligasi Indonesia tetap relatif stabil sepanjang Juni 2025, didukung oleh meredanya risiko global dan likuiditas domestik yang melimpah. Upaya diplomatik yang terus berlangsung di Timur Tengah, khususnya di sekitar Selat Hormuz, turut meredakan ketegangan geopolitik dan menstabilkan pasar minyak. Kenaikan harga minyak yang sempat terjadi mulai mereda, memberikan kelegaan terhadap ekspektasi inflasi dan mendorong permintaan atas instrumen pendapatan tetap, khususnya di negara pengimpor energi seperti Indonesia. Di sisi lain, pengurangan sebagian tarif antara AS dan Tiongkok juga memperbaiki iklim perdagangan global dan menstabilkan sentimen investor terhadap pasar negara berkembang. Bagi Indonesia, hal ini berkontribusi pada aliran modal yang stabil, nilai tukar rupiah yang relatif kuat, dan minat berkelanjutan dari investor asing terhadap obligasi pemerintah.

Salah satu pendorong utama stabilitas pasar obligasi bulan ini adalah melimpahnya likuiditas domestik. Jatuh tempo besar dari obligasi pemerintah dan instrumen SRBI milik Bank Indonesia telah menyuntikkan likuiditas baru ke dalam sistem, menciptakan permintaan reinvestasi yang kuat, terutama dari bank domestik dan investor institusi. Di saat yang sama, pemerintah mengeluarkan stimulus fiskal tambahan untuk merespons lemahnya daya beli rumah tangga, sementara Bank Indonesia mempertahankan kebijakan tingkat bunganya di 5,5% sesuai perkiraan. Inflasi tetap dalam kisaran target, memperkuat alasan untuk stabilitas imbal hasil.

Menjelang akhir bulan, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun berada di kisaran 6,5%, dengan kurva imbal hasil yang relatif curam. Pasar obligasi Indonesia menunjukkan ketahanan terhadap dinamika global dan domestik. Meredanya ketegangan geopolitik, membaiknya kondisi perdagangan global, dan likuiditas domestik yang kuat—terutama dari jatuh tempo obligasi—menjadi fondasi penting bagi kepercayaan investor. Ke depan, kinerja obligasi akan sangat dipengaruhi oleh arah suku bunga AS, tren inflasi, dan efektivitas stimulus fiskal domestik dalam menjaga momentum pertumbuhan.

 

Rekomendasi Produk

 

REKSA DANA PENDAPATAN TETAP
MIDU Reksa Dana MIDU berinvestasi pada Instrumen Obligasi dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko rendah – menengah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
IDAMAN Reksa Dana IDAMAN berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia USD dengan durasi pendek dan dikategorikan berisiko menengah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
MIDO2 Reksa Dana MIDO2 berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia Rupiah dengan durasi panjang dan dikategorikan berisiko tinggi.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
REKSA DANA CAMPURAN
MIA Reksa Dana Mandiri Investa Aktif berinvestasi pada Efek Saham, Obligasi dan Pasar Uang.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.
MISB Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang berinvestasi pada efek Saham syariah, Sukuk dan Pasar Uang syariah.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *