Cautious stance
Pada bulan Mei 2024, pasar obligasi global dan Indonesia menunjukkan tren yang mencerminkan kondisi ekonomi, kebijakan bank sentral, dan sentimen investor. Pasar obligasi global pada bulan Mei 2024 ditandai oleh fluktuasi yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang berbeda di berbagai negara maju. Bank sentral di negara-negara maju menjaga kebijakan moneter yang beragam sebagai respons terhadap kondisi ekonomi spesifik di masing-masing negara. Federal Reserve di Amerika Serikat tetap berpegang pada sikap hati-hati, menyeimbangkan upaya untuk mengendalikan inflasi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini menghasilkan tingkat yield dari US Treasury yang stabil dan tetap menarik bagi investor yang mencari aset safe-haven di tengah ketidakpastian global. Di Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) menghadapi tekanan yang meningkat untuk menerapkan stimulus guna mengatasi kinerja ekonomi yang lesu. Indikator ekonomi yang bervariasi di seluruh Eurozone menyebabkan tingkat imbal hasil obligasi yang berbeda di antara anggota Uni Eropa. Misalnya negara-negara Eropa bagian selatan menawarkan yield obligasi yang lebih tinggi karena risiko yang lebih tinggi. Sebaliknya, yield obligasi dari negara-negara seperti Jerman tetap rendah namun stabil. Pasar-pasar negara berkembang menampilkan gambaran yang beragam, dengan tingkat imbal hasil obligasi dipengaruhi oleh kondisi ekonomi lokal dan sentimen investor terhadap risiko. Beberapa bank sentral di pasar negara berkembang, terutama di Amerika Latin dan Asia, berjuang dengan volatilitas mata uang dan tekanan inflasi, yang mempengaruhi keputusan kebijakan moneter mereka dan tingkat yield obligasi. Investor mencari yield obligasi yang lebih tinggi di pasar-pasar negara berkembang, meskipun tetap berhati-hati terhadap risiko geopolitik dan ketidakstabilan ekonomi.
Pasar obligasi Indonesia pada bulan Mei 2024 mencerminkan masih mendapatkan dan sentimen positif dari investor. Inflasi terkendali, meskipun kekhawatiran tentang kenaikan harga energi masih ada. Stabilitas relatif Rupiah Indonesia terhadap mata uang utama juga berkontribusi pada kondisi yang menguntungkan bagi pasar obligasi. Keberhasilan penerbitan berbagai tenor SBN terbentuk dari permintaan yang kuat dan prospek ekonomi Indonesia yang masih positif. Pasar obligasi korporat di Indonesia juga menunjukkan momentum positif. Minat investor terhadap obligasi korporat kuat, didorong oleh pencarian yield obligasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan surat berharga pemerintah. Kinerja obligasi korporat didukung oleh laba perusahaan yang solid dan proyeksi ekonomi yang optimis. Kami melihat Reksa Dana berdurasi pendek dapat memberikan manfaat bagi investor di tengah volatilitas pasar saat ini.
Rekomendasi Produk
REKSA DANA PENDAPATAN TETAP | |
---|---|
MIDU | Reksa Dana MIDU berinvestasi pada Instrumen Obligasi dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko rendah – menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut. |
IDAMAN | Reksa Dana IDAMAN berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia USD dengan durasi pendek dan dikategorikan berisiko menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut. |
MIDO2 | Reksa Dana MIDO2 berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia Rupiah dengan durasi panjang dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut. |
Info Lebih Lanjut
Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Written by
Tinggalkan Balasan