Bond Market Commentary : September 2024

  • icon-jam07 Oktober 2024
  • icon-share
    Shares

Bond Market Commentary : September 2024

Sunny Day

 

Bank Sentral AS membuat kejutan dengan memangkas suku bunga kebijakan sebesar 50 basis poin menjadi 5,00%. Pemotongan ini dipandang positif oleh investor untuk mencegah perekonomian jatuh ke dalam resesi. The Fed tampaknya mempercepat penurunan suku bunga untuk memastikan perubahan kebijakan memiliki dampak yang lebih cepat pada perekonomian. Meskipun ekonomi secara keseluruhan melambat, situasinya tidak dianggap mengkhawatirkan. Dalam langkah yang tak terduga lainnya, Bank Indonesia juga mulai menurunkan suku bunga sebesar 25 bps ke 6% sehari sebelum keputusan The Fed. Hal ini dilihat secara positif oleh pasar karena bertujuan untuk mendorong perekonomian. Langkah tersebut tepat mengingat nilai tukar Rupiah telah menguat, sementara PMI Manufaktur melemah, dan inflasi tetap rendah. Kemungkinan besar, Bank Indonesia akan melakukan penurunan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Pasar obligasi domestik merespons positif perubahan kebijakan moneter ini. Yield obligasi pemerintah Indonesia (IndoGB) telah kembali ke 6,4%, sama dengan level di awal tahun. Kami memperkirakan yield obligasi akan tetap stabil, mengingat suku bunga SRBI terus menurun dan volume penerbitan berkurang. Selisih yield antara IndoGB dan Treasury AS berada di kisaran 250-280 basis poin. Dengan penurunan yield global dan tingkat inflasi yang lebih rendah, kami yakin obligasi Indonesia tetap kompetitif dibandingkan obligasi pasar negara berkembang lainnya.

 

Rekomendasi Produk

 

REKSA DANA PENDAPATAN TETAP
MIDU Reksa Dana MIDU berinvestasi pada Instrumen Obligasi dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko rendah – menengah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
IDAMAN Reksa Dana IDAMAN berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia USD dengan durasi pendek dan dikategorikan berisiko menengah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
MIDO2 Reksa Dana MIDO2 berinvestasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia Rupiah dengan durasi panjang dan dikategorikan berisiko tinggi.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
REKSA DANA CAMPURAN
MIA Reksa Dana Mandiri Investa Aktif berinvestasi pada Efek Saham, Obligasi dan Pasar Uang.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.
MISB Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang berinvestasi pada efek Saham syariah, Sukuk dan Pasar Uang syariah.
Dengan segmen Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Campuran tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *