Weekly Market Recap 22 – 26 Januari 2024

  • icon-jam30 Januari 2024
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 22 – 26 Januari 2024

Highlight  ‌

 

Market:

  • Saham domestik tertekan pada minggu lalu dengan penurunan 1,2% wow dan 2,2% masing-masing pada IHSG (7137) dan LQ45 (951). Nilai tukar Rupiah melemah 1,3% wow menjadi Rp 15.815 per USD. Turunnya dua kelas ini kemungkinan besar disebabkan oleh dinamika politik dalam negeri mendekati Pemilu. Sementara itu, saham di china mengalami penguatan banyak setelah adanya pemotongan GWM of PBoC sehingga investor melihat saham China lebih menarik untuk sementara waktu.
  • Saham ASII terus mengalami penurunan dalam sejak peluncuran tiga model mobil listrik BYD. BBCA merencanakan pertumbuhan kredit secara konservatif 9-10% yoy(vs 14% yoy di FY23). Perubahan konstituen indeks LQ45, in: MBMA, MTEL, PGEO, PTMP, out: INDY, SCMA, TBIG, TPIA.
  • INDOGB yield mengalami koreksi besar sebanyak 32 bps dalam seminggu ke 6,92% sedangkan UST yield stabil di 4,14%. Koreksi INDOGB sudah diperkirakan akan terjadi setelah UST mengalami koreksi besar minggu sebelumnya. Spread saat ini berada pada 278 bps melebar dari sebelumnya 247 bps. Pasar global sedang menantikan FOMC meeting pada tanggal 31 Jan24 untuk melihat sikap The Fed terhadap kondisi ekonomi AS saat ini.

Macro:

  • Loan prime rate China 1thn dan 5thn bertahan pada 3,45% dan 4,20%.
  • BoJ menahan suku bunga acuan di -0,1% pada Januari 2024.
  • Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia pada 4Q24 bertumbuh 5,3% yoy, lebih rendah dari kuartal sebelumnya 3Q24 16,2% yoy.
  • ECB rate bertahan di 4,5% pada meeting Januari 2024.
  • PCE AS bulan Desember 2023 berada pada 2,6% yoy (vs 2,6% yoy di November 2023)
  • Core PCE AS bulan Desember 2023 berada pada 2,9% yoy (vs 3,2% yoy di November 2023).

 

Picture of the week

 

Source: PBOC, FT

 

Bank Sentral China (PBoC) akan melakukan pemotongan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 0,5% di Feb24 menjadi 10% sebagai langkah untuk mendorong pertumbuhan (Pic 1), di mana pemotongan terakhir terjadi pada bulan Agustus 2023. Selain itu, PBoC akan menyuntikan RMB 1 triliun (USD 140miliar) ke dalam system keuangan.

 

Source: Office of Chief Economist

 

Di sisi lain, The Fed akan mengadakan pertemuan pada akhir Jan24. Kemungkinan besar tidak ada perubahan arah moneter dari Bank Sentral AS. Spread antara Fed Fund Rate dengan suku bunga acuan negara ASEAN dan China sebagian besar negatif, namun menyisakan Indonesia dan Filipina yang masih tetap positif (Pic 2). Dengan spread positif serta inflasi yang terus menurun, nilai tukar Rupiah diharapakan dapat bergerak stabil. Koreksi beberapa hari terakhir karena menguatnya DXY index serta dinamika politik domestik yang bersifat sementara. Kami menyarankan investor untuk masuk pada Reksa Dana saham MICB, FTSE ESG dan ETF XMLF karena kondisi ekonomi domestik tetap kondusif.

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI +6,3% -1,9%
LQ45 +7,0% -2,0%
Saham
MITRA A +0,5% -1,2%
MICB A +0,0% -1,4%
ASEAN5 -0,2% -1,3%
MGSED A +15,6% +1,9%
Indeks
FTSEESG A +5,6% -2,0%
ETF
XMLF +6,3% -1,7%
Pendapatan Tetap
MIDU +2,84% +0,17%
MIDO2 +4,30% -0,20%
MINION +8,96% +2,49%
IDAMAN +5,15% -2,27%

*Data diatas adalah data per tanggal 26 Januari 2024

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *